Siluman ular itu bergerak cepat. Menghadap ke arah arwah Bram yang tengah ketakutan. Terlihat dari sorot matanya, arwah itu seakan menyesali apa yang sudah diperbuat. Nalendra mencoba untuk membantu agar siluman itu pergi. Nalendra mengalihkan siluman itu dengan menantangnya. Akan tetapi, kekuatan ular itu jauh lebih besar daripada milik Nalendra. Walaupun begitu, tidak akan membuat seorang Nalendra menyerah begitu saja. Sesuatu yang ingin Nalendra selesaikan benar-benar membuatnya semakin pusing. Tambah lagi, lilitan ekor ular itu yang telah ada di tubuh membuat kesulitan untuk menghirup napas. “Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari perjanjian itu? Sebuah janji harus ditepati,” kata wanita jelmaan ular itu. “Perjanjian konyol yang memakan korban. Bayi itu tidak bersalah, bahkan bel

