Beberapa waktu kemudian, Nalendra mendapatkan sebuah pesan. Kiriman pesan yang memberikan kabar jika Pratiwi akan melahirkan. Di dalam ruangan pesan itu juga Nalendra telah mendapatkan alamat rumah sakit. Mengajak Dewi untuk segera meluncur ke tempat. Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Tidak terlalu lambat, tapi juga tidak cepat. Sebuah kecepatan yang pas untuk kondisi jalanan yang sedikit macet. Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di rumah sakit. Melangkah dengan buru-buru untuk mencari ibu dari Pratiwi yang tengah mendampingi Pratiwi. “Bu, bagaimana?” tanya Nalendra saat menemukan wanita itu tengah duduk di depan ruangan. Duduk sembari berdoa yang terbaik untuk anaknya. Seorang anak yang sedang berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan seseorang yang masih suci.

