Penat

1082 Kata

Tujuh hari setelah itu, Nalendra berada di sebuah kafe, berdua dengan Anna. Duduk di bangku paling ujung kanan. Menikmati secangkir kopi beserta satu piring kentang goreng. Pikiran Nalendra disibukkan dengan berbagai permasalahan. Salah satunya, tentang bayi yang belum juga mendapatkan nama itu. “Kamu memang baik, mau membantu sesama. Tapi, kamu juga perlu memikirkan tentang dirimu sendiri. Ingat, skripsimu belum selesai,” kata Anna yang duduk di sebelah Nalendra. Matanya hanya bisa memandangi lezatnya makanan yang ada di ruangan itu. Setengah jam kemudian, Nalendra telah duduk di bangku kemudi mobilnya. Mengendarainya ke sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota. Mencari sesuatu yang bisa menenangkan pikirannya. Berharap dengan kesepian bisa membuatnya menghilangkan semua beban yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN