Menjadi Janda Di Usia Belia
Episode(1)
Di sebuah desa terpencil ada 3 orang gadis putri dari pasangan petani bernama pak Jiman dan bu Asih. Putri yg pertama bernama lila wati, yg kedua bernama Armi susanti, dan yg ke3, bernama Sita holi. Mereka hidup sangat sederhana, karena keterbatasan hidup, anak2nya tidak bisa melanjutkan pendidikan yang tinggi. Ini kisah putri pertama yg bernama Lilawati, karena anak2nya tidak sekolah, org tuanya menjodohkan lila dengan anak dari sahabatnya, para orang tua mereka sepakat menikahkan anak2 mereka, tanpa memberi tahu si gadis.
Pada saat mereka istirahat, ayah dan ibunya berbincang, klu pernikahan anak2nya sudah dekat wktnya, tanpa sengaja lila mendengar percakapan org tuanya, lila memberanikan diri bertanya pd ke2 orang tuanya, siapa yg di maksud, dan dengan siapa dirinya di jodohkan, akhirnya pak jiman dan bu asih memberi tahukan perihal perjodohanya. Lila kaget banget, pasalnya dia masih kecil, baru berumur 16 th, dan lila sama sekali tidak mencintai pria itu, bahkan lila sangat benci dngn pria itu, krn lila tahu karakter calon suaminya, orangnya lagak, tempraman, krn wk msh sd mereka 1 sekolah, lila msh kls 2 sd, sang pria kls 6 sd.
Pak, bu, gak mungkin aku nikah dengan dia, lagian aku masih kecil, aku gak suka sama dia. Lila..kamu masih mau anggap kami org tua kamu atau gak, klu msh anggap kami org tua, kamu harus nurut, jangan bikin org tua malu, undangan udh di sebar, terus apa kata pak ardan dan bu ardan klu kita membatalkan cara sepihak, lagian Andri orangnya dewasa, dia bisa membimbing kamu nantinya. Bapak dan ibu gak tau aja sifat asli andri, batin lila. Tapi pak..udah gak usah protes, klu sampai kamu gak nurut, lebih baik kamu pergi dr rumah ini, jangan anggap kami orang tua lagi. Lila ternganga, gak bisa bicara apa2 lg, dia masuk kamar dan nangis, klu dia pergi, mau kemana, dia tidak punya siapa2 di kampung ini, saudara ayah dan ibunya semua jauh di pulau jawa, dan lagi lila gak punya pengalaman prg kemana2. Setelah 3 hari andri berkunjung kerumah, dan ajak ngobrol lila.
Lila...kamu tahu kan, klu kita telah di jodohkan, lila diam tidak menyahut, krn lila sangat takut dngn ancaman ke2 orang tuanya. Lila, kenapa kamu diam, kamu tahu gak, iya jawab lila singkat, jadi kamu terima kan, emang aku bisa nolak, jangankan berunding atau tanya, memberi tahu aja gak, klu aku gak sengaja dengar sendiri jawab lila sinis. Ya..kamu emg harus terima kata andri dengan senyum.
Episode (2)
. HARI PERNIKAHAN.
Satu minggu sebelum hari H, di rumah pak jiman dan bu asih sudah ramai dengan para tetangga yg akan membantu pesta pernikahan, ad yg pasang tenda, ada yg cari kayu bakar, ada yg bikin tungku, para wanita sibuk siapkan bahan2 bikin kue dan masakan, mereka semua sibuk, krn pestany akan di adakan sangat meriah, bahkan ada hiburanya juga. Lila hanya melihat keramaian di rumahnya dngn hati yg sedih, tidak ada senyum sedikitpun di wajahnya, bahkan teman2nya jg udah kumpul, para teman lila mengerti dengan keadaan lila, bahkan tahu jg dngn sifat andri, lila yg sabar ya, siapa tahu lama2 kamu bisa cinta sama andri, kata teman lila yg bernama parti, iya lila, jawab mariati. Hah...gak mungkin aku bisa cinta sama dia, bahkan dari kecil aku udah benci banget sama dia, biarlah aku jalani pernikahan ini utk menyenagkan org tuaku, tp lila...apa kamu akan selamanya hidup tidak bahagia, krn kamu sangat benci ama andri. Agghh..tidak parti, tidak selamanya aku membina rumah tangga ini, parti, mariati, jg yg lainya kaget dan melotot, maksudmu kamu akan minta cerai gitu, lila mengangguk, gila kamu lila, masa mau jadi janda masih muda gini, bahkan kamu masih kecil lho... Lila mengangkat bahunya, sambil berkata, lebih baik dari pada menjalani biduk rumah tangga tp bagai di neraka, teman teman
lila pada geleng2 kepala. Ya udah, terserah kamu, kamu yg jalani ini semua. Semoga kedepanya kamu bahagia ya, amin...sahutan semua teman teman lila, mereka pada berpelukan.
Lho lho lho kok pada kumpul di sini sih, mala ganggu calon manten, gak bantu para ibu2, kata bu marni salah satu tetangga lila, ia bulek kita lagi hibur lila nih. Lho calon manten kok malah sedih gitu, harusnya bahagia dong...bahagia klu nikahnya dngn orang yg kita cinta bulek, bukan di jodohkan, sahut poniti teman lila jg.
Yg sabar ya lila, ini bukti bakti kamu pd orang tua, bulek yakin, org tua mau yg terbaik utk anaknya, iya bulek, jawab lila lesu.
Hari pernikahan berjalan dengan lancar dan meriah, tp lila sangat sedih, setelah sah jadi istri andri.
Setelah 2 hari lila di boyong kerumah andri, krn di rumah mempelai pria jg di adakan pesta ngunduh mantu. Selama tinggal di rumah andri, lila pura2 bahagia2 aja, krn keluarga andri baik semua. Apa lagi adik andri teman lila wkt sekolah, tp adik2 andri semua tidak suka dngn sifat kakaknya, maka dari itu lila tidak segan curhat dngn adik andri yg bernama mimin. Aku paham kok dengan perasaan kamu lila, apapun keputusanmu kelak aku dukung, krn aku tau sifat kak andri. Makasih ya min, kamu emg teman aku yg paling baik, iya kk ipar...wkwkwk, gelak tawa mimin, lila memukul bahu mimin dngn cemberut. Udh jangn cemberut, kan emg bnr aku adik iparmu. Tp ngomong2, apa kamu sanggup nyandang status janda masih muda gitu, tanya mimin, yah...mo gimana lagi, aku rasa lebih baik dari pada hidip bagai di neraka.
Waktu malam tiba, dimana saat2 yg menakutkn bagi lila, pst akan ad pertengkaran, lila selalu menolak stiap andri minta haknya sebagi suami, alasan lila, dia belum siap, msh terlalu kecil, tp andri selalu marah, gak segan2 mukul lila, lila selalu nangis krn selalu di pukul andri, tp andri tidak berani maksa, krn pasti ribut klu sampai lila teriak, jadi selama hampir dua minggu lila masih aman, walau fisiknya sakit krn kena pukul.
Pada sore hari, lila di ajak andri jalan2, lila nanya mau kemana, udh ikut aja, suami ngajak tuh gak ush banyak nanya, lila ikut ajakan andri, dengan naiki sepeda. Ternyata andri ajak lila kehutan yg gak jauh dr rumah, alasannya mau ambil kayu yg di tebang kemaren. Tanpa curiga lila ikut ajakan andri, ternyata andri bawa ke tengah hutan, lila cari2 kayu yg di maksud, tp dia tidak menemukan sama sx. Akhirnya lila nanya kemana kayunya, udah jauh lho kita jalan, andri tersenyum, dan berkata aku sengaja bawa kamu kesini, aku akan minta hak aku, apa...? gila kamu kak, ini di hutan, apa pantas kamu lakuin itu di hutan. Lantas di mana aku akan lakuin, di rumah kamu selalu nolak, gak mungkin aku paksa kamu dan menimbulkan keributan. Andri maju dan mulai dengan aksinya, lila mundur ketakutan, kamu tidak bisa lari lila, aku sudah nahan berminggu2, jangan sampai aku tinggalkn kamu di hutan ini, lila menangis srjadi2nya, andri gak peduli, dia udah di penuhi nafsu, secara paksa andri membuka pakian lila sampai tidak tersisa, andri makin ber g.....h lihat tubuh polos lila, andri juga membuka seluruh pakainya, dia langsung mencumbu lila dngn kasar, dan memasukan miliknya ke area sensitif lila, lila menjerit, tapi andri gak peduli, dia malah semakin kuat memompa miliknya, sampai mencapai klimax dan ambruk di atas tubuh lila. Lila menangis, hilang sudah kesucian yg dia pertahankan, yg akan di persembahkan utk org yg dia cintai kelak, maksud hati biar janda tp perawan, ternya tidak sesuai harapan. Andri bangkit dan tersenyum, makasih ya sayang, sekarang kamu miliku seutuhnya, aku sangat mencintaimu lila, makanya jangan membangkang, biar aku gak kasar sm kamu. Lila hanya diam dan nangis. Lalu andri memakai pakainya dan membantu lila memakai bajunya, dia mencium lila dan mengajknya pulang.
Lila terus murung semenjak kejadian itu, setelah 3 hari andri minta haknya lagi, lila menolak, lila kamu dosa lho nolak suami, aku gk peduli walau kamu teriak, gak ad yg akan bela kamu dan marah sama aku, kita sudah sah jadi suami istri, klu emg kamu gk malu, teriak aja. Lila gak bisa berbuat apa2, dia hanya diam seperti patung, andri bebas ngelakuinnya, lila hanya nangis dan nangis, setelah selesai, andri akan memeluk lila, tp lila menghempaskn tangn andri, andri marah dan memukul lila lagi. Lila udh gk tahan, dan nekat minta cerai.
Episod (3)
Berkunjung Kerumah
OrangTua
Pada sore hari, andri sedang ada pekerjaan, lila pamit pada mertuanya mau berkunjung kerumah orang tuanya, karena tidak jauh masih satu kampung mertuanya mengijinkan lila pergi sendiri.
Gak apa kah ndok kamu pergi sendiri, gak papa bu, kan dekat juga. Lila pergi dengan perasaan lega karena tanpa suaminya.
Assalamuaalikum...lila megucapkan salam dan langsung masuk, karena pintu terbuka dan lila langsung menuju kebelakang di mana biasa keluarganya ngumpul santai. Eh ada lila, sama siapa nak, tanya ibu lila. Sendiri bu, suamimu mana kok sendirian, kak andri masih di kebun menyelesaikan nanam jagung dengan bapak. Kok kamu agak kurusan,belum sebulan ikut mertua. Apa keluarga di sana kurang baik sama kamu tanya ibu, nggak kok bu, mereka semua baik, jawab lila. Iya ibu tau mereka orangnya baik2 kok, gak mungkin memperlakukan kamu gak baik.
Secara dari dulu anggap kamu udah seperti anak sendiri. Iya bu, malah ibu bapak nya kak andri sering nglarang aku kalau aku mau bantu di kebun. Iya, mereka tau kalau kamu gak pernah pergi ke kebun bantu bapak sama ibu di sini. Tapi kamu kalau di dapur tetap bantu kan, iya bu, walau lila cuman bantu2 aja, gak boleh ngerjain sendiri kerjaan rumah. Malah mimin juga yg nyapu halaman pagi sore, lila paling nyapu2 dalam rumah aja, terus bantu2 masak aja. Syukurlah kalau sikap mereka gak berubah walau udah beda status. Tapi kok kamu kurusan nak, apa jarang makan. Gak juga sih bu, mungkin karena lila masih agak cangung dan sedikit malu, karena belum terbiasa. Ibu tersenyum dan mengusap kepala lila. Bu hari ini masak apa...lila kangen masakan ibu. Oh iya, ibu masak sayur daun labu sama sambal terong kesukaan kamu, sana makan gih, nanti baru ngobrol lagi sama ibu. Iya bu, lila kedapur ya mau makan, ibu tersenyum dan mengangguk.
Lila masuk kedapur, ingin rasanya cerita masalah kelakuan suaminya, tapi belum berani karena masih belum sebulan usia pernikahanya. Setelah selesai makan lila kembali ke belakang menemui ibunya, ternyata ada bapak juga.
Lho lila, ada kamu toh, sama nak andri ?tanya bapak, gak pak sendiri kak andri masih ada kerjaan di ladang. Oh iya, kata pak ardan beliau ada nanam jagung, kemaren ketemu bapak waktu ada acara di balai desa. Iya pak, udah hampir selesai, makanya tadi bapak sama kak andri menyelesaikan, sore ini katanya selesai. Kamu kesini ada perlu atau cuman berkunjung aja, tanya bapak. Berkunjung aja pak, kangen sama bapak ibu dan adik adik.
Ngomong2 adik adik pada kemana kok sepi, tanya lila kepada bapak ibunya. Mereka lagi main di rumah bude Tri, sita juga ikut, lila ber o dengar jawaban orang tuanya. Setelah puas berbincang lila pamit pulang.
Pak, bu, lila pulang dulu ya, gak enak kalau bapak dan kak andri pulang lila gak ada, nanti kalau kak andri sempat, dan gak capek, malam2 lila ajak main kesini deh. Iya nak, belajar jadi istri dan menantu yang baik ya, salam untuk bapak dan ibu ya, iya nanti lila sampaikan, akhirnya lila pulang dengan mengendarai sepeda ontel milik mimin adik andri.
Sekitar 25 menit lila sampai di rumah mertuanya. Assalamualaikum...waalaikum salam...sahut sang ibu mertua. Udah pulang ndok, bapak ibumu ada, iya bu ada semua, tadi bapak ibu nitip salam untuk bapak dan ibu di sini. Waalaikum salam...gimana bapak ibumu sehat kan, Alhamdilillah mereka sehat semua bu. Syukurlah...kak andri sama bapak belum pulang ya bu, belum nak, mungkin nanggung, jadi mau di selesaikan hari ini juga, oh iya bu. Bu lila pamit mau mandi dulu ya, badan lila lengket, berkeringat habis ngayuh sepeda. Ibu ngangguk dan tersenyum, sambil berkata, iya ndok, mandi sana mumpung suamimu belum pulang, iya bu jawab lila berlalu pergi kekamarnya untuk ambil handuk dan ganti baju, maklum jaman itu masih belum ada kamar mandi dalam rumah, mandinya di sumur belakang. Menjelang mahgrib, andri dan bapak pulang, mereka langsung mandi bergantian. Setelah selesai mahgrib, ibu ngajak ank2 dan suaminya makan, lila juga di suruh makan. Tapi lila menolak, karena kenyang. Maaf bu, tadi lila makan di rumah ibu, jadi masih kenyang. Alis ibu terangkat sebelah, kamu kelaparan ya nak tadi.
Gak kok bu, cuman kangen masakan ibu di rumah aja, kebetulan tadi ibu lagi masak sayur kesukaan lila. Ibu tersenyum dan mengangguk. Kalau malam2 kamu lapar, makan aja ya ndok, jangan sungkan, cari aja sendiri di dapur apa yang bisa di makan, ibu liat kamu masih sungkan dan canggung di rumah ini, kamu samakan lah dengan di rumah ibumu, jangan sungkan. Iya bu, lila gak sungkan kok, jawabnya.
Episode( 4)
. Mengadu Pada Bapak Ibu
Sebulan lebih lila menjalani pernikahanya, tidak berubah dengan perasaan lila dan sifat andri. Hari itu andri di suruh orang tuanya ke kota untuk ambil sapi sahabat bapak nya bernama pak Hamid, karena pak Hamid minta tolong pelihara sapinya pada pak Ardan, Lila pamit ingin kerumah orang tuanya karena suaminya gak di rumah, alasan Lila mau main sama adik2nya karena kangen, ibu mertua mengijinkan karena ibu mertuanya ngira Lila kesepian karena suaminya gak di rumah.
Waktu Lila sampai di rumah, bapak, ibu, adik2nya semua kumpul santai di rumah. Adik2 Lila langsung berlari menyambut Lila. Mbak...kita kangen lho, mbak jarang kesini main sama kita. Iya maaf ya...mbak gak sempat, jawab Lila .Mentang2 manten baru, lupa sama kita2, Lila tersenyum miris dengar kata adik2nya. Lila bertekat akan menceritakan semua masalah rumah tangganya. Udah uda suruh mbakmu masuk dulu, masa di cegat di luar gitu kata bapak, iya lagian kan hari panas gini sahut ibu. Iya pak maaf, maklum kita kangen sahut Armi dan Sita. Ya udah kita masuk yuk ngobrol di dalam. Lila masuk dan menyalimi bapak serta ibunya. Gimana ndok kamu sehat kan, iya pak, bu, Lila sehat kok. Alhamdulillah...udah makan belum kalau belum, sana makan dulu. Udah bu tadi sebelum kesini Lila udah makan. Nak Andri masih ke kebun ya, gak pak kak Andri lagi ke kota ambil sapi pak Hamid, mau di pelihara bapak di rumah, oh iya kemaren ada pak Ardan cerita sama bapak.
Malam hari Andri datang bermaksud jemput Lila, tapi Lila gak mau alasan ngantuk mau nginep di sini. Andri mau ikut nginep tapi gak ada bawa ganti baju, lagian gak pamit sama ibu bapaknya. Maklum jaman itu belum ada hp, jadi gak bisa komunikasi lwt telpon. Ya udah...biar aja nak Lila tidur sini aja dulu, mungkin kangen sama adik2nya. Andri terpaksa mengijinkan karena gak enak sama mertuanya, sebenarnya Andri tahu kalau Lila sengaja menghindar dari Andri. Akhirnya Andri pulang sendiri dengan hati yang dongkol dan marah, tapi Andri bisa menyembunyikan perasaanya dari keluarga Lila.
Setelah Andri pulang, Lila keluar dan duduk menemui bapak dan ibunya. Lho Lila katanya ngantuk, kok keluar...? Sebenarnya Lila gak ngantuk pak, bu, tapi Lila sengaja gak mau pulang ikut kak Andri. Bapak serta ibu kaget dengan jawaban Lila. Memangnya kenapa Lila, apa kamu ribut sama Andri Tanya ibu
Huuuhhh....Lila narik napas lalu di keluarkan sedikit kasar. Ibu mendekati Lila dan mengusap rambutnya sambil bertanya dengan nada lembut. Lila.. .cerita sama ibu nak, ada masalah apa, kalau memang gak bisa menyelesaikan sendiri, boleh minta bantuan orang tua supaya bisa di luruskan. Bapak sama ibu maklum, kalian masih muda masih butuh bimbingan. Lila mendongak dan menatap kedua orang tuanya. Lila udah gak tahan pak, bu, Lila mau minta pisah dari kak Andri. Kedua orang tua Lila terkejut, Lila dalam sebuah rumah tangga ada selisih faham itu wajar, di selesaikan dengan kepala dingin, di rundingkan, pasti bisa. Kalau memang tidak tahu cara mengatasinya, tidak bisa di selesaikan ber dua, bisa minta bantuan orang lain saudara atau orang tua. Jangan langsung mengambil tindakan dan keputusan yang besar nak...coba cerita sama ibu ada masalah apa. Kak Andri orangnya kasar bu, tempramen, dikit2 main tangan. Apa....? bapak yang dari tadi diam hanya menyimak akhirnya terkejut juga. Kamu gak ngada ngada kan Lila tanya ibu. Ya enggak lah bu, masa cerita gini Lila berani ngarang sih.udah berapa kali Andri berani pukul kamu tanya bapak. Udah sering pak, gak tau udah berapa kali, ya Allah...kata bapak dan ibu serempak, Lila memang gak ceritakan penyebab andri memukulnya karena masalah di atas ranjang. Mungkin kalau aku selalu nuruti kemaunya gak bakalan dia mukul aku batin Lila bicara, tapi kan aku emang gak suka ama dia, bukanya dia berusaha bersikap baik, lembut supaya aku luluh, malah kasar, kan aku makin benci batin Lila lagi.
Lila...kok ngelamun tanya ibu, lila kaget dan sadar dari lamunanya. Apa ini benar terjadi nak, kamu gak cari cari alasan supaya kamu lepas dari Andri. Lila menarik napas lagi dan menghembuska. Bu, ini buktinya, lila membuka baju di bagian bahu, dan paha bawahnya sedikit, di situ nampak jelas biru biru bekas peraniayaan. Ibu kaget dan membekap mulutnya sendiri, bapak melotot sampai2 biji mata seperti mau keluar. Ibu meraba bagian tubuh Lila yang biru sambil menangis, kenapa andri setega ini ya pak, apa Lila membuat kesalahan sampai sampai andri berani pukulin lila tanya bapak. Tapi pak, kan gak harus main tangan gini, belum genap sebulan pernikahan mereka, gimana kalau udah lama, bisa bisa anak kita
mati muda pak, dikit dikit main pukul seenak zidatnya aja. Bapak megusap wajahnya dengan kasar, matanya merah karena emosi.
Ya udah nanti malam kalau andri kesini bapak mau bicara.
Episode 5
Pisah Ranjang.
Selepas mahgrib Andri datang berniat menjemput Lila, setelah basa basi bapak dan ibu duduk menghadap Andri, andri curiga ada yang tidak beres dengan raut wajah bapak.
Nak Andri, bapak mau tanya, apa benar kamu sudah berani main tangan sama istri kamu, bapk harap kamu jawab jujur. Andri kaget dan gugup, apa Lila yang ngadu sama bapak tanya Andri, dari mana bapak tahu itu tidak penting, bapak hanya minta kejujuran dari kamu.
Iya pak, tapi sya melakukan itu karena kesalahan Lila juga. Sebesar apa kesalahan anak bapak sampai sampai kamu tega main tangan, bukan cuma sekali, tapi berkali kali, padahal kalian nikah baru sebulan. Andri menunduk, rasanya malu mau mengungkap penyebab kekasaranya. Karena...karena dia dia tidak mau melayani saya sebagai suaminya jawab andri dengan kepala ter tunduk, bapk menghela napasnya, harusnya kamu gak usah kasar, kamu tahu kan, kalau lila masih kecil, masih anak anak, bahkan dia nikah juga karena kita paksa, kamu tahu sendiri kan, seharusnya kamu ngadapi dia dengan sabar, bukanya malah main tangan. Gimana Lila bisa belajar menerima kamu kalau sikap kamu kasar gak bisa ambil hatinya, harusnya kamu bersikap lembut dan bijak. Iya pak saya ngaku salah, saya janji gak akan saya ulangi lagi janji Andri.
Sekarang bapak tidak berani memaksa lagi Andri, keputusan semua di tangan Lila, padahal harapan bpk menitipkan Lila di bawah bimbingan kamu, tapi malah kamu belum apa apa sudah sering menyakiti fisiknya, kalau lama2 bukan fisik yang sakit, batin dia juga kamu sakiti, terus terang sekarang bapak jadi ragu dan kurang percaya sama kamu. Tidak bisa begitu pak, sekarang lila istri saya, saya yang lebih ber hak atas dirinya. Ok bapak tahu, karena bapak sekarang gak punya hak, jadi semua keputusan ada di tangan Lila, bapak gak berani memaksa, karena yang menjalaninya lila bukan bapak, jawab bapak agak emosi.
Sekarang Lila mana pak saya mau ajak dia pulang. Bapak menoleh pada ibu, bu panggil Lila kemari, baik pak, ibu berlalu kekamar memanggil Lila. Lila...keluar nak, ada suamimu, lila kaget dan takut, Lila menggelengkan kepalanya, bu Lila gak mau pulang ikut kak Andri. Itu terserah kamu nak, tapi harus di bicarakan dulu ya, ayo keluar, dengan malas Lila berjalan keluar mengikuti ibunya. Lila duduk gak mau jauh dari ibunya. Andri menatap Lila dengan tatapan tajam, Lila menunduk dan ketakutan.
Lila ayo kita pulang, bapak sama ibu udah nunggu kita di rumah, Lila menggelengkan kepalanya, apa maksud kamu Lila tanya Andri dengan tatapan tajam. Lila mengangkat kepalanya dan berkata, Lila gak mau ikut kak Andri lagi, lila mau di sini saja sama bapak dan ibu. Apa kamu gak senang tinggal sama orang tuaku, Lila menggeleng, bukan itu, aku gak mau tinggal sama kak Andri lagi. Andri menarik napas dalam2
Episod(6.)
Masih Di Gantung
Andri pulang tanpa istrinya, sampai rumah orang tuanya kaget lihat Andri pulang tanpa istrinya dalam keadaan lesu.
Lho Ndri, istrimu mana kok kamu pulang sendiri, tanya pak Ardan. Dia gak mau di ajak pulang bu, kalau di masih kangen sama keluarganya kenapa kamu gak ikut nginap di sana tanya bu Ardan, kamu harus sabar ndri ngadapi istri yang masih anak2, kamu harus banyak ngalah sambung bu Ardan lagi. Lila gak mau tinggal sama Andri lagi bu, jawab Andri. Lho lho maksudnya apa ini, ntahlah bu pusing Andri nih, Andri mau tidur aja. Baru Andri mulai berdiri, bapak bersuara, Ndri apa kalian bertengkar, nggak kok pak, kan dia kemaren pergi pamit baik baik aja kan, iya juga sih jawab ibu.
Tapi Ndri...kalau gak ada sebab gak mungkin Lila bersikap begitu, bapak sama ibu kenal karakter Lila dari kecil lho, dia anaknya penurut, bahkan nikah sama kamu aja dia mau walau ibu tau dia gak menyukai kamu, itu karena anaknya nurut sama orang tua kata ibu, iya ndri sambung bapak. Sekarang kamu jujur sama bapak dan ibu, ada apa sebenarnya, gak tau lah pak, mungkin Lila punya pacar di luar sana jawab Andri. Jaga bicaramu Ndri kata bapak, bapak dan ibu tahu karakter kamu, pasti ada sesuatu yang bikin Lila gak mau pulang kesini. Kalu begitu besok kita kerumah pak jiman bu kata bapak, iya pak sahut ibu. Gak usah lah pak biarin aja mungkin dia masih belum puas ketemu sama orang tuanya, biar Andri selesaikan sendiri masalah ini. Gak bisa Ndri...gak baik suami istri tinggal terpisah, apa lagi pernikahan kalian baru sebulan. Ah udahlah pak bu, Andri mau kekamar dulu mau istirahat kata Andri sambil berlalu kekamarnya.
Bapak dan ibu Ardan hanya geleng2 kepala liat kelakuan putranya. Sementara Andri membaringkan tubuhnya di atas ranjang, pikiranya menerawang ke mana2.Awas kamu Lila, aku gak akan pernah ngelepas kamu, kamu miliku, gak akan bisa jadi milik orang lain senyum jahat andri.
Besoknya bapak dan ibu Ardan berencana ngajak Ardan kerumah orang tua Lila, mereka ingin tahu dengan kejadian yang sebenarnya. Tapi Ardan menolak dan melarang bapak ibunya pergi, alasan Andri nanti malam ada rapat remaja masjid,karena Andri salah satu ketua remaja masjid, jadi harus hadir. Setelah Andri pergi ke masjid, bapak dan ibu Ardan pergi diam diam kerumah Lila. Begitu sampai di rumah bapak dan ibu Ardan mengucapkan salam, dan melihat Lila sedang bercengkrama sama adik2nya.
Assalamualaikum...waalaikum salam jawab Lila dan adiknya serempak, begitu melihat tamu yang datang, Lila langsung melompat turun dari kursi kayu dan menyambut mertuanya dengan mencium tangan bergantian, bahkan Lila langsung memeluk ibu mertuanya. Bapak ibumu ada ndok, ada pak bu, mari masuk saya panggil bapak dan ibu dulu. Lila memanggil bapak dan ibunya, lalu lila langsung kedapur buat minum untuk tamunya. Oh pak Ardan, bu Ardan mari mari pak bu silahkan duduk. dua pasang besan itu akhirnya duduk dan bercengkrama seperti biasa. Berdua aja ya pak bu, Andri gak ikut, iya nih Andri lagi ada rapat di remaja masjid, jadi gak bisa ikut, jawab Bapak ibu Andri. Lalu Lila datang membawa minuman dan cemilan dari ubi yang di buat siang tadi. Silahkan pak bu, di minum dan di cicipi cemilan buatan Lila tadi, iya ndok pinter kamu ya buat kue, Lila hanya tersenyum. Lila berniat pamit kebelakang tapi kedua mertuanya mencegah, menyuruh Lila ikut duduk bersama, akhirnya Lila menuruti kedua mertuanya duduk dan senyum yang gak lepas dari bibirnya. Gimana ndok keadaan kamu sehat kan...Alhamdulillah sehat pak bu sahut Lila syukurlah kalau begitu.
Lantas pak Ardan membuka pembicaraan. Begini pak Jiman, maaf sebelumnya, saya mau tanya mengenai anak2 kita, ada masalah yang saya gak tau, atau hanya perasaan saya aja, soalnya Lila pamit kesini kemaren saya liat baik2 aja, tapi Andri pulang tadi malam sendiri dengan wajah murung, saya tanya katanya gak ada apa2, tapi saya gak percaya liat gelagat Andri, saya tau betul karakter andri gimana, dan saya juga tahu karakter Lila anaknya penurut. Lila menundukan kepala, pak jiman menghela napasnya. Akhirnya pak jiman menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya. Betapa kagetnya pak Ardan dan istrinya, bu Ardan langsung menangis dan menghampiri Lila lalu memeluk Lila. Kenapa kamu gak cerita sama ibu nak, atau paling gak cerita sama Mimin, kamu kan dekat dengan adikmu. Lila gak berani bu, kak Andri selalu ngancam Lila, cerita sama bapak dan ibu aja baru kemaren malam. Ya Allah...kenapa Andri gak berubah juga sifatnya sahut pak Ardan. Saya minta maaf pak Jiman dan bu Asih, juga sama Lila kata bu Ardan, iya pak, bu, juga Lila sahut pak Ardan. Gak apa2 pak, mungkin ini ujian untuk kita sahut pak Jiman dan istrinya.
Sekarang kita harus bagai mana pak bu, tanya pak Ardan. Sekarang saya gak mau ikut campur keputusan Lila bu, semua tergantung Lila jawab pak Jiman dan di angguki kepala bu Asih juga. Pak Ardan dan bu Ardan memandang lila dengan muka sendu, gimana ndok, Lila mengangkat kepala sambil menangis, dan dia berkata, Lila minta maaf pak bu, sepertinya Lila udah nyerah, gak sanggup lagi hidup sama kak Andri, bu Ardan semakin terisak dan memeluk Lila lebih kencang. Pak bu, saya harap bapak dan ibu jangan berubah ya, tetap anggap Lila sebagai anak bapak dan ibu, walau Lila pisah sama kak Andri bu Ardan semakin menangis dan menganggukan kepalanya, tentu nak, sampai kapan pun kamu tetap anak bapak dan ibu sahut pak Ardan dan di angguki kepala bu Ardan juga. Iya nak, kamu tetap anak ibu dan bapak kata bu Ardan lagi.
Episode (7).
Andri tetap Kekeh
Sudah hampir sebulan Lila dan Andri berpisah, tapi Andri tetap tidak mau menceraikan Lila, malah Andri mencoba main magig, dia mencuri baju Lila yang habis di pakai dan menggunting rambut Lila, juga foto Lila, Andri yakin usahanya berhasil. Tapi Lila masih di lindungi Allah, Lila tahu niat jahat Andri, akhirnya gak pengaruh sama Lila, sampai2.
Andri udah nyebar gosip, kalu Lila gak bakalan nikah sama lelaki mana pun seumur hidupnya, para tetangga yang sayang sama Lila selalu menyampaikan kata2 Andri dan membesarkan hati Lila. Banyak para laki laki yang minta Lila untuk jadi istrinya, tapi gak mungkin, karena Lila belum bercerai resmi.
Setelah 3 bulan pisah dari Andri, ibu Asih hamil, Lila mau punya adik, keluarga Lila sangat bahagia, mereka berharap adiknya laki2, karena pak Jiman udah punya 3 putri. Lila sibuk ngurus ibunya yang hamil sampa melahirkan, dan Alhamdulillah adiknya ternyata laki2. Para tetangga yg lain kampung mengira Lila yang punya anak secara Lila yang nikah. Karena Lila begitu telaten ngurus adiknya.
Episod (8)
Lila Jatuh Cinta dan.
Patah Hati
Di rumah Lila ramai orang proyek numpang di rumah sebelah yang kosong, rumah bapak Lila rencana buat warung untuk Lila. Lila bertemu dengan pemuda pekerja proyek di situ, pemuda itu menyatakan cinta pada Lila, Lila menybutnya, karena Lila juga jatuh cinta dengan pemuda itu, dia bernama Edin, Lila menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya, hati Lila sedang berbunga, karena Lila benar2 jatuh cinta, Edin janji akan mengurus surat perceraian Lila.
Pada saat yang sama ada bos besar dari kota, duda anak dua, anaknya udah seumuran Lila, anak bujangnya sekolah di kampung Lila juga, ternyata si bos jatuh cinta sama Lila, malah udah terang2an minta sama orang tua Lila, pak Jiman memberi keputusan pada Lila, dan menceritakan status Lila, sang bos berjanji juga akan mengurus surat cerai, tapi Lila tidak memberi jawaban, karena tanpa sepengetahuan semua orang, Lila menjalin hubungan dengan Edin pria yang di cintai, tidak berapa lama, anak lelaki bos juga menyatakan cinta sama Lila, Lila jadi pusing, akhirnya Lila mengaku dan menolak cinta bos dan anaknya. Akhirnya sang bos geleng2 kepala dan menepuk jidatnya sendiri. Akhirnya sang bos mengalah untuk anaknya, tapi Lila juga nolak, karena Lila punya kekasih ya itu Edin. Bos terkejut, karena bos tahu betul siapa Edin, ternyata Edin sudah punya anak dan istri di kampungnya. Bagaikan di sambar petir, hati Lila hancur, rasanya sakit, Lila patah hati, 4 hari Lila gak mau krluar kamar dan gak mau makan, bahkan Edin ingin bicara dan mau menjelaskan semuanya, tapi Lila menolak bertemu Edin. Bapak prihatin melihat anaknya terpuruk.
Akhirnya Lila menyibukan diri ikut kesenian tradisional, di situ Lila termasuk jadi primadona dengan tampilan nari dan panggung lakonya. Grup kesenian lila kerja sama dengan kampung sebelah, setiap manggung pasti gabung, dan semakin banyak teman teman Lila, akhirnya Lila mulai ceriah kembali, tapi setiap manggung bapak pasti ikut, karena status Lila yg belum resmi cerai, bapak gak mau ada gosip yang gak gak.
Ternyata salah satu teman dari grup sebelah diam2 jatuh cinta sama Lila. Anaknya baik, lembut, penyayang, dia sudah tidak punya bapak, cuman ada ibunya, dia bernama Sapri, sapri tulang punggung keluarga, anaknya rajin dan sayang sama ibunya.
Wkt mau manggung Sapri menjemput Lila, lila memang menganggap Sapri seperti saudara, mereka bersahabat sangat baik.
Dalam perjalanan Sapri mengungkapkan isi hatinya, Lila kaget banget, pasalnya Lila tidak punya perasaan apa2 dengan Sapri, tapi Lila gak tega mau nolak, soalnya Sapri mengungkapkan tapi gak maksa, karena Sapri agak minder juga dengan keadaanya yang hanya anak yatim. Akhirnya Lila menerima walau gak cinta, Lila berfikir, mungkinLila bisa belajar mencintai Sapridengan. berjalanya waktu.
Mereka menjalaninya dengan wajar, Sapri selalu perhatian, selalu jujur setiap yang di lakukan, malah2 ada cewek yang ngejar2 Sapri, tapi sapri gak nanggapi, anehnya Lila gak pernah cemburu, lama2 Sabri menyadari kalu Lila gak pernah cinta dengan dia, Sapri tetap bersikap seperti biasa, tapi Sapri gak mau maksa Lila.
Hampir 3 tahun Lila di gantung dan gak di cerai. Akhirnya ada pemuda dari kota propinsi dan bekerja di proyek jalan di kampung Lila, pemuda itu bernama Ruly, Ruly selalu menyempatkan diri singgah di rumah Lila, alasan macam2, cari tukang masak lah, minta tolong anter cari sayuranlah...namanya Ruly, anaknya pendiam dan pemalu, sikapnya sangat cool.
Suatu hari Ruly mengungkapkan isi hatinya, dan Lila ternyata jatuh cinta juga, mereka pacaran hanya 3 bln, Ruly langsung minta sama orang tua, dan langsung ngurus surat perceraian, Lila di bawa kekota dan di kenalkan dengan keluarganya. Tapi Ruly menutupi status Lila, secara Lila masih muda, belum 20 thn, malah banyak yang mengira Lila masih sekolah. Setelah pulang dari kota, ayah Ruly nyusul dan melamar Lila, akhirnya orang tua sepakat menikahkan mereka, ya walau mereka nikah muda, tapi Ruly sifatnya dewasa dan tanggung jawab, Hanya Ayah Ruly yang tahu status Lila sebenarnya, karena wkt nikah di kampung hanya ayah Ruly yang bisa hadir. Biarkan saja kata ayah tentang status Lila,itu gak penting, tapi ternyata di balik kebahagiaan Lila ada pemuda yang patah hati, ya itu Sapri, sapri tahu hari pernikahan Lila, dia menangis di rumah sahabat Lila dan Sapri, Lila tahu juga dari sahabat mereka. Akhirnya Sapri pergi dari kampung halamanya, dan gak tahu kemana.
Lila di boyong kekota ikut suaminya, setelah 2 tahun Lila di karuniai seorang putri yang lucu, hidup Lila bahagia karena menikah dengan orang yang di cintai.
Tamat