01. Anak Cewek Gembel
Mobil menunggu gerbang rumah mewah dibuka,”security kemana?” Gumam seorang pemuda sambil menyalakan klakson berkali kali.
Tiba-tiba bruk ada bunyi sesuatu yang nubruk mobil, berbarengan security datang, “Maaf Tuan, saya barusan lagi di toilet,’ membuka gerbang.
“Pak coba liat barusan ada yang nabrak mobil saya di belakang.”
Pak Yusuf, security dirumah itu segera melihat ke belakang.
“Astagaaaa,” pekiknya.
“Ada apa pak,”Willy terkaget mendengar pak yusuf teriak, segera keluar.
“Ini Tuan ada yang pingsan.”
“Ya sudah bawa ke dalam rawat dulu,” Willy bergegas kembali ke mobil, lalu memasukan mobil garasi.
“Bi Ijah…. Tolong bantu saya, ini ada yang pingsan.” Pak Yusuf memanggil-manggil Bi Ijah untuk diminta tolong ngurus anak yang pingsan. Setelah merebahkan anak tersebut di sofa.
“Ada apa Suf teriak-teriak,” Bi Ijah tergopoh-gopoh ke depan.
“Coba urus anak ini Bi, kalo sakit bawa ke rumah sakit saja.” Willy beranjak ke kamar.
Beberapa saat kemudian anak tersebut tersadar dari pingsannya, Bi Ijah menyodorkan minum.
“Saya lapar.” Anak tersebut bergumam. terlihat anak tersebut kotor dekil kurus kering tak terurus.
Bi Ijah mengambil nasi dan sop, anak itu makan dengan sangat lahap.
“Kamu lapar sekali yaa,” Bi ijah ikut sedih melihatnya.
“Sudah 2 hari belum makan,” desisnya.
“Namanya siapa ?” Bi Ijah nanya.
“Ellen Bi panggil saja El,” jawabnya.
“Nanti setelah ada tenaga kamu mandi yaa, lalu cerita ya sama Bibi”
Ellen mengangguk.
Setelah beres mandi dan segar, Ellen cerita,
Ellen POV
Saya anak tunggal, ketika usiaku 5 tahun ibuku meninggal, beberapa tahun kemudian bapak menikah dengan seorang janda punya anak laki-laki berusia 4 tahun diatasku., Namanya Harari.
Anaknya baik, menerima saya sebagai adik. Kehidupanku biasa saja tidak ada hal istimewa, tetapi setelah bapakku meninggal 2 tahun lalu, keadaan berubah, ibu kesulitan ngurus kami.
Kami pun suka membantu ibu mencari uang dengan jualan jajanan di pasar yang di buat ibu.
Sekitar 5 bulan yang lalu ibu tiriku menikah, awalnya baik-baik saja tidak ada ada yang aneh.
Setelah kelulusan sekolah SLTP aku sangat senang sekali mendapat juara, dengan gembira ingin menyampaikan ke ibu berita gembira ini, tetapi sampai, rumah terkunci, mereka pergi entah
kemana.
Rumah ternyata di jual. Saya ditinggal sendiri. Saya pergi ke pasar, membantu pembeli untuk ngangkat barang belanjaan, ada saja yang kasihan padaku.
Sebulan yang lalu ada seseorang di pasar yang mengajak ke ibu kota untuk jadi pembantu, katanya bossnya butuh pembantu. aku mau karena di pasar walau ada saja yang memberi makan
dan dapat uang tetapi tidak punya tempat tinggal, jadi tidur di kios orang yang kosong.
Jadi pembantu di rumah orang ternyata tidak enak. Majikanku ternyata kasar sekali suka mukul badan.
Salah sedikit saja maki-makinya bisa berjam-jam.
Akhirnya saya kabur, nah selama dua hari kesana kemari nyari kerja karena ga ada yang kenal satupun ya ga dapat-dapat kerjaan. Sudah dua hari ini ga dapat makan akhirnya pingsan di depan rumah ini.
= = = = =
Bi Ijah terharu mendengar cerita Ellen, Saya hanya bisa bawa baju 2 buah dan ijazah sekolah,
“Ini ijazah saya Bi,” Ellen menyodorkan ijazahnya.
“Bi, bolehkah aku kerja disini ga apa-apa ga di gaji juga asal saya boleh sekolah.”
Ellen memohon sambil terisak.
“Saya ga tau lagi harus kemana ?”
“Nanti Saya tanyakan dulu ke Tuan muda, kalo dia membolehkan nanti ikut bibi, jadi anak bibi, karena bibi ga punya anak”
“Tuan muda sendirian di rumah ini, dia bekerja pegang perusahaan ayahnya, jarang ada dirumah karena dia juga kuliah lagi.
Dia juga belum lama menetap disini, baru beberapa bulan.
Jadi kerjaan disini hanya beres-beres saja masak paling malam hari.”
“Bi, saya akan bantu kerja disini asal diperbolehkan tinggal disini.”
“Saya bingung tidak tau harus kemana.”
“Nanti bibi akan coba yaa bilang ke Tuan muda, biasanya dia turun kalo sore.”
****TBC