bc

Bestfriend | Blackpink, Jenlisa

book_age18+
370
IKUTI
2.1K
BACA
band
student
gxg
bisexual
Blackpink
BTS
gay
lesbian
sisters
friends
like
intro-logo
Uraian

Salahkah jatuh cinta pada sahabat sendiri?? Salahkah Lisa kalau hanya Jennie-lah yang bisa merebut hatinya?

Rose dan Jisoo bersih kukuh, dalam persahabatan mereka tidak ada yang boleh berkencan. Meskipun mereka tau, Jennie dan Lisa.... saling mencintai.

chap-preview
Pratinjau gratis
Kiss
            "JENNIIIIEEE... BANGUUNNN!!!" Teriakan seorang wanita di pagi hari sudah mengganggu tidur nyenyak seorang mahasiswa tingkat 3 yang bercita-cita menjadi seorang rapper. Nyaring sekali teriakan wanita itu hingga Jennie Kim, gadis yang dipanggil dari luar kamarnya itu mengendus kesal sambil menutup kupingnya dengan bantal.  Jennie Kim, harusnya dia sudah bangun karena pagi ini dia ada mata kuliah Managemen Bisnis , tapi lihatlah... dia masih betah menutup mata sambil berselimut di atas ranjang. Wajar saja kalau malas, Jennie tidak menyukai bidang di perkuliahan nya, hati nya tak disitu. Menjadi musisi sudah jadi cita-cita Jennie dari kecil, hanya saja.... kenyataan bahwa dia dipaksa sang Ibu untuk kuliah dengan jurusan Bisnis membuat gadis cantik itu pasrah menerima.      "Dia belum bangun??" Rose menghampiri Jisoo yang masih berdiri di depan pintu kamar Jennie. Suara nyaring yang di dengar Jennie sedari tadi adalah suara Kim Jisoo, wanita paling tua yang tinggal bersama nya di apartement dengan 3 kamar. Dialah sibuk mengetuk pintu kamar Jennie sambil berteriak seperti orang gila, tapi sayangnya Jennie tidak juga keluar kamar, bahkan sekedar menjawab teriakan Jisoo pun tidak.     "Hah! Dia pasti akan telat masuk kelas..." Jisoo menghela nafas kasar sambil mengambil gelas yang berisikan jus mangga yang dipegang Rose.  Roseanne Park, akrab dipanggil Chaeng oleh semua penghuni apartement itu memang hobi minum Jus di pagi hari, itu karena dia ingin bentuk tubuhnya selalu ideal. Chaeng cukup memperdulikan penampilanya karena dia kuliah di jurusan Fashion and Design.      "Mana Lisa?" Jisoo bertanya sambil celingak celinguk mencari wanita, ups... maksudnya SETENGAH WANITA yang baru bergabung di apartment ini. Yaah.. Lisa baru saja masuk kampus yang sama dengan Jennie, Jisoo dan Rose, yakni Gachon University.  Gachon University terletak di sebuah kota kecil di Korea yang bernama Seongnam. Sejak kecil mereka berempat;Jenchulichaeng, memang ingin kuliah di kampus yang sama dan hidup bersama seperti sekarang.  Hanya saja, Lisa... orang termuda di persahabatan ini baru saja lulus SMA dan berhasil masuk Gachon University dan mengambil jurusan Informatic Engineering (IT).     "Dia sedang mandi. semalam dia tidur dengan celana pendek ketatnya, dan pagi tadi.... aku melihat adik nya itu menonjol cukup jelas. Aiisshhh...." Rose mengacak acak rambutnya kasar mengingat betapa matanya ternodai karena melihat ''adik' Lisa yang cukup besar jika dilihat dari tonjolanya.  Jisoo tertawa terbahak mendengar keluhan Rose. Ia pun berjalan menuju meja makan yang sudah menyajikan  roti dan beberapa jenis selai diatasnya.  Jisoo mengambil roti dan mengoleskanya dengan selai kacang,  "Kau harus terbiasa... bagaimanapun apartement kita hanya punya 3 kamar!" Jisoo berucap santai sambil mengolesi roti nya.      "Aku sudah terbiasa dengan dia, hanya saja.... dengan 'adik' nya??" Rose menatap nanar sebuah sudut, membayangkan apa yang dia lihat tadi, aaahhh itu membuat darah Rose berdesir deras hingga bulu kuduknya berdiri.  Orang yang sedari tadi dibicarakan Rose dan Jisoo pun datang dengan berpakaian rapih. Celana Jeans Merk Louis Original dan T-Shirt Merk Celine menghiasi tubuh proposional seorang Lalisa Manoban.      "Lagi membicarakan aku kan!" Lisa datang dengan rambut basah dan handuk yang masih melingkar di lehernya, dia masih asik menggosok rambutnya yang basah dengan handuk itu.  "Setiap pagi 'adik' ku memang begini, bukan karena aku terangsang padamu!" Lisa menatap sinis Rose seraya mengangkat 2 alisnya. Metabolisme seseorang yang memiliki p***s  memang seperti itu, dipagi hari dia akan bangun, menegang dan menjulang ke atas seperti menantang.  Rose memutar kedua bola matanya dan duduk di meja makan dengan kasar, dia meraih roti dengan cepat dan mengambil selai strawberry sebagai sarapanya pagi ini.      "Ya tapi setidaknya tutupi adik mu! mataku kotor tau!" Rose bicara ketus pada Lisa, dan Lisa hanya tersenyum tipis mendengarnya.  Lisa berjalan menuju pintu kamar Jennie, "Dia belum bangun?" tanya Lisa pada kedua temanya yang sedang asik menikmati sarapan rotinya.      "He'um" jawab Jisoo sambil mengunyah.      "Haahh~" Lisa menghela nafas, dan kemudian dia mengambil kunci cadangan kamar Jennie;yaa... Lisa memilikinya. Lalisa pun masuk ke dalam kamar dan melihat Jennie masih meringkuk di dalam selimut dengan bantal yang menutupi wajahnya. Tersenyum lucu melihat cara tidur Jennie membuat Lalisa berdecih tipis,  Lalisa duduk di tepi ranjang Jennie dan memegang kaki Jennie yang masih berselimut.      "Bangunlah unnie.." Lisa menggoyangkan pelan kaki Jennie, membuat pemilik mata kucing itu sedikit gelisah, namun suara wanita yang membangunkanya kali ini tedengar lembut. Jennie hafal sekali suara ini, suara berat ini pasti berasal dari setengah wanita yang dia sayangi; Lalisa Manoban.      "ennghh... iyaahhh~" Jennie akhirnya membalas ucapan seseorang yang membangunkanya.  Jennie beralih posisi, dia menidurkan kepalanya di paha Lalisa, masih sambil memejamkan mata dia menjadi semakin betah tidur disana, karena Lalisa dengan lembut pula mengelus rambut Jennie yang berantakan.      "Kau ada kuliah pagi ini.. ayolah bangun." Lisa mencoba menyadarkan Jennie dengan menepuk nepuk pipi Jennie dengan pelan dan penuh kelembutan.      "Iyaa.. aku sudah bangun Lalisaaa~" Balas Jennie yang kini sudah membuka matanya lebar dan menatap wajah Lisa yang rupawan dari bawah sana.  Jennie dan Lisa sangat dekat, sama seperti Jisoo dan Rose,,, hanya saja berbeda dengan Lisa. Sejak kecil Jennie dan Lisa sudah bersama, ibu mereka bersahabat sehingga mereka bahkan sudah mengenal sejak Jennie mulai mengerti berteman; yaa sekitar umur 5 tahun.  Saat Jennie berumur 5 tahun, Lisa masih berumur 3 tahun, jadi sejak itulah mereka berteman. Ibu mereka pun selalu berpesan untuk saling menjaga, saling berbagi dan juga menyayangi satu sama lain. Sedangkan Jisoo dan Rose,, Mereka bertemu di taman karena mereka tinggal di komplek yang sama, jadi hampir setiap hari mereka bermain bersama hingga kini mereka dewasa.      "Arraseo... pergilah mandi, kami akan menunggu di meja makan." ujar Lisa dan kemudian berdiri, sejenak Jennie menahan tangan Lisa yang sudah berdiri, bergelayut manja sambil mengerucutkan bibir.      "Kiss..." pinta Jennie dengan memajukan wajahnya mendekati Lisa.  Lisa tertawa renyah melihat tingkah manja wanita yang bahkan lebih tua darinya ini, menghela nafas lirih, lalu memberikan permintaan Jennie dengan mencium pipi mandu sebelah kirinya.  Muachhh "hehehe Gomawooo.." Jennie tersenyum menunjukan barisan gigi gigi kecilnya ke arah Lisa.                                                                                        ~¤~     "Unnie... Apa sebaiknya Lisa tidur sendiri saja??" Rose mencoba mencari solusi dari masalah yang dihadapi nya setiap pagi bersama Lisa.  Jisoo menggeleng pelan dan melihat Rose sambil tersenyum, "Kau kan teman bermain nya, kau harus bersama dia. Lagipula... anak itu takut tidur sendirian kan?"  Rose mengerutan bibir dan melihat sendu penolakan Jisoo, aiishhh Adik Lisa benar benar mengganggu Rose. Pernah sekali Rose justru memperhatikan 'adik' Lisa saat Lisa masih tertidur, dia penasaran dengan bentuk dan ukuran yang dimiliki Lisa, bahkan dia pernah hampir menyentuh 'adik' Lisa, untung saja saat itu gerakan Lisa menggagalkan kekhilafan Rose .                                                                                                  ~¤~     "Chaeng-ah, Nanti siang akan kubawakan kau cake di samping kampus." Lisa berucap pada Rose yang tengah berjalan bergandeng tangan dengan Jisoo di depanya. Jennie dan Lisa pun sama, sedang bergandeng tangan. Mereka berangkat bersama ke kampus karena hari ini Jisoo juga ada kuliah pagi, omong omong Jisoo mengambil jurusan Psikologi, dan dia sudah berada di semester 5.     "He'um? Kau mau mencuri wifi dari cafe itu lagi?" balas Rose dengan memperlambat langkah kaki nya agar sejajar dengan Lisa dan Jennie.      "Enak saja! Aku tidak mencuri, aku kan pelanggan.. jadi berhak memakai wifi !" Lisa berucap ketus pada Rose.  Jisoo dan Jennie hanya bisa geleng-geleng kalau melihat 2 wanita yang lebih muda dari mereka sedang berdebat seperti ini;sudah seperti tom & jerry.  Tapi meskipun begitu, mereka saling menyayangi. Lihatlah Lisa yang mengingat Rose ketika dia mampir ke cafe cake yang Rose suka, hampir setiap Lisa datang ke cafe itu dia selalu membawakan Rose cake kesukaanya.      "Belikan aku yang rasa Cheese ya Lisa yang cantiiikk hehhee"  Rayu Rose sambil terkekeh pada Lisa yang sempat memasang wajah masam kala Rose mengejeknya.                                                                                                 ~¤~ Jisoo dan Jennie kini bergandeng tangan menuju gedung jurusan mereka yang kebetulan searah, sedangkan Lisa dan Rose sudah berpisah saat Rose bertemu teman kelasnya di taman kampus.     "Sudah bawa tugas kuliahnya?" Jisoo berucap pada Jennie yang berjalan dengan ekspresi dingin.      Jennie sangat dingin, seperti kulkas! dia bahkan dijuluki putri Es di kampus, karena dia tidak pernah senyum pada sembarang orang, berjalan dengan angkuh tanpa memperdulikan pandangan orang terhadapnya.      "Sudah chu~, nanti pulang bareng?" balas Jennie menoleh menghadap Jisoo.  Jisoo menggelengkan kepalanya pelan, dia ada mata kuliah tambahan hari ini sehingga mungkin akan pulang sedikit larut. Jennie menurunkan pandangan, sejenak dia merasa hari ini semua teman nya sibuk.      "Pergilah ke cafe kue yang Lisa datangi nanti. Aku akan kesana setelah selesai..." ujar Jisoo memberi saran pada Jennie.  Lagi lagi bibir ranum milik Kim Jennie mengerucut kecil, mengingat semua orang akan menatap aneh Lisa dan Jennie jika sedang bersama. Bagaimana tidak?  Kadang Jennie juga tidak tau situasi kondisi dengan meminta kiss pada Lisa di tempat umum jika dia melalui hari yang buruk di kelas.      "Wae-yo??" Jisoo menoleh kearah Jennie dan menatap aneh bibir yang mengerucut itu.     "Aku tidak bisa minta kiss di cafe itu kan? Huh, semoga saja hariku baik baik saja... jadi aku tidak perlu di kiss Lisa. " Jennie bertekad untuk tidak minta kiss nanti jika bertemu Lisa di cafe. Jisoo menggelengkan kepalanya lemah, mengeratkan kedua bibirnya geram melihat ekspresi dan ucapan Jennie barusan, "Berhentilah meminta Lisa mencium mu! Aigooo..."                                                                                                    ~o~

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
570.4K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

Saklawase (Selamanya)

read
69.7K
bc

HYPER!

read
624.9K
bc

Call Girl Contract

read
339.0K
bc

Sak Wijining Dino

read
162.0K
bc

The Naughty Girl

read
101.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook