bc

Ikhlas Dalam Cinta

book_age16+
77
IKUTI
1K
BACA
like
intro-logo
Uraian

Setelah memutuskan hubungan dengan kekasih nya-Rani yang telah b**********h di belakang nya. akhirnya Jayyid memutuskan untuk menerima tawaran Ustadz nya untuk membantu mengajar di sebuah madrasah Aliyah. karena menurut nya itu akan membatu melupakan segala tentang Rani dan dia bertekad untuk menjadi lebih baik lagi.

Ditempat ini madrasah ini merupakan tempat iya memiliki banyak kenangan termasuk tempat dimana Jayyid pertama kali merasakan memiliki kekaguman terhadap seorang wanita lebih tepat nya muslimah ketika masih berstatus sebagai siswa di madrasah ini... ya... mungkinkah aku bisa bertemu dengan nya lagi...-gumam nya dalam hati.

chap-preview
Pratinjau gratis
Tempat yang damai
Ahmad Jayyid Jiddan adalah nama ku.. aku biasa di panggil Jayyid, usia ku masih 21 tahun. aku masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Purwokerto. Masalah percintaan yang membuatku frustasi karena kekasih ku ternyata b**********h di belakang ku sehingga aku memutuskan untuk menerima tawaran dari ustadz ku membawa ku kembali ketempat dimana dulu aku pernah belajar menuntut ilmu ada banyak kenangan di tempat ini, tempat yang damai. tempat yang tak pernah aku kunjungi lagi setelah aku lulus dari Madrasah aliyah ya disinilah aku pertama kali memiliki kekaguman terhadap seorang orang wanita muslimah tepat dia adalah teman seangkatan ku. tapi aku baru mengenal nya ketika duduk di kelas 12. karena kebetulan aku dan dia di tempat kan di kelas yang sama.. ya 12 IPA-1 yang penuh kenangan... "oh.. sudah lama sekali aku tak pernah bertemu dengan nya setelah kita sama-sama lulus dari Madrasah Aliyah... oh dimana dia sekarang... sudah menikah kah??" gumam ku dalam hati. "Assalamualaikum" tiba seseorang dari belakang menyadarkan ku dari mengenang masa lalu. "maaf menunggu lama" lanjutnya setelah ada dihadapan ku dan mengajak ku bersalaman "wa alaikumussalam" dengan cukup terkaget aku menjawab nya. "tidak apa ustadz baru saja datang kok". mari masuk ke ruangan saya biar enak ngobrol nya" ya beliau ada kepala sekolah madrasah ini ustadz Arif Zakaria nama nya. beliau juga merupakan guru yang mengajar ku dulu ketika masih sekolah di madrasah ini. "baik ustadz" jawab ku singkat. saat sampai di dalam ruang kepala madrasah beliau mempersilahkan ku untuk duduk. " bagaimana kamu bersedia membantu mengajar para siswa sekaligus santri disini?" langsung to the poin ucap nya tanpa basa-basi. "insya Alloh ustadz, tapi... sejujur nya saya masih merasa ragu ustadz, apakah saya pantas menjadi pengajar dimadrasah ini?" lanjut ku setelah menjawab pertanyaan ustadz Zakaria. ustadz Zakaria tersenyum kecil "tenanglah Jayyid saya paham apa yang kamu pikirkan sehingga kamu merasa tak pantas untuk mengajar disini. kamu tidak seburuk yang kamu pikirkan.. banyak guru-guru mu yang sekarang masih mengajar disini yang menganggap mu pantas untuk membantu mengajar disini, jadi kamu ga perlu ragu". ya aku dulu bukanlah murid teladan disini bahkan mungkin masuk katagori murid yang rada n***l di kalang para ustadz karena aku sering melakukan p********n. tapi juga tidak sedikit prestasi yang pernah kuraih untuk membanggakan sekolah ini. "baik lah ustadz kalo begitu, saya mohon doa dan bimbingan nya, saya akan berusaha tidak mengecewakan ustadz" "Alhamdulillah kalo begitu bismillah Jayyid,. saya yakin kamu mampu" ucap nya sambil tersenyum. setelah mendengar jawaban ku ustadz Zakaria menjelaskan segala hal terkait aturan di madrasah ini. ya walaupun sedikit banyak aku sudah mengetahui peraturan disini karena aku adalah salah satu alumni dari Madrasah ini. beliau menyampaikan pada ku bahwa aku nanti tinggal di salah satu Mess untuk para ustadz yang ada.. "oh ya selain kamu sudah ada teman-teman seangkatan mu dan adik kelas mu yang sudah lebih dulu membatu mengajar disini, diantaranya ada Rizki dan Rahmah,," "Rahmah 12 IPA-1 ustadz" cicit ku pelan. "benar, dia Rahmah 12 IPA-1 teman seangkatan mu yang paling pintar itu" ya dia adalah siswi yang sangat cerdas menurut ku dan juga para guru tentu nya yang kudengar dulu dia selalu peringkat pertama sejak MTs Madrasah Tsanawiyah sampai Aliyah... ya aku hanya tau nya pas kelas 12 saja.. setelah lulus pun dia mendapat beasiswa untu kuliah di universitas favorit di Yogyakarta... dan semenjak itulah aku tak pernah bertemu lagi dengan nya... "ya Alloh ternyata setelah sekian lama gadis pertama yang ku kagumi akan bertemu lagi.. tapi... aaahhh sudah lah mana pantas orang seperti mengharapkan nya" gumam ku dalam hati.. "baiklah kalo begitu nanti kamu akan diantar oleh staf guru untuk ke Mess tempat istrhat mu" "baik ustdz terima kasih banyak, saya pamit dulu" ***"*** Aku diantar ke Mess oleh Mas Taslim, Ternyata dia juga alumni dari Madrasah ini cuma dia dari angkatan ke lima pantas saja kalo aku tidak mengenal nya karena aku sendiri dari angkatan pertama dan semenjak lulus aku belum pernah bersilaturahmi lagi kesini selain itu setahu ku Madrasah ku ini belum pernah mengadakan acara reuni untuk alumni nya. "Mas Jayyid kenal dengan Mas Parsan?? dia angkatan kedua disini dulu" Mas Taslim bertanya sambil berjalan di samping ku menuju ke Mess. aku sedikit mengerutkan dahi sambil berfikir untuk mengingat nama itu. "oh iya saya kenal Mas" Jawab ku sambil tersenyum kecil setelah berhasil mengingat sebuah nama yang di sebutkan oleh Mas Taslim. "ada apa memang Mas dengan Mas Parsan?" tanya ku dengan menunjukan raut wajah penuh selidik. "dia ikut membantu mengajar juga disini Mas, Dia mengajar Bahasa Arab dan Nahwu" "oh bagus lah kalo gitu jadi banyak yang sudah kenal disini" **** Malam terasa damai banyak para santri yang sedang menghafalkan Al-Qur'an, suasana yang sudah lama tak pernah ku rasakan.. wajar saja karena setelah lulus dulu dan aku kuliah aku sudah jarang sekali berkumpul dengan orang-orang seperti ini...mungkin bisa di bilang aku telah telah keluar dari jalur yang benar.. apalagi setelah aku mengenal Rani dan menjalin hubungan dengan nya.. huuh Rani tak ku sangka dia b**********h dengan laki-laki lain... ya mungkin karena laki-laki itu telah lebih mapan di bandingkan dengan diri ku yang hanya seorang mahasiswa yang hanya memiliki sedikit usaha kecil-kecilan yang hasil nya belum seberapa. walau berat aku harus melupakan nya mungkin dia memang bukan yang terbaik untuk ku.. dan aku yakin aku akan mendapatkan yang lebih baik dari nya. "Bismillah aku yakin bisa" gumam ku lirih "assalamualaikum" sebuah suara yang tenang melepaskan ku dari lamunan ku yang sedang duduk di teras masjid. "wa alaikumussalam" jawab ku sambil menatap dan mencoba mengenali wajah yang mengucapkan salam pada ku. "aku Rizki, lupa kah pada ku kau Jayyid?" "oh Masya Allah Rizki... Tambah ganteng aja kamu.. sampai pangling aku" jawab ku sambil tersenyum. "bagaimana kabar mu Rizki? sudah Jadi bergelar Lc. sekarang ya?" "Alhamdulillah kabar ku baik, ah bisa saja kamu.. belum.. aku harus kuliah dua tahun lagi mendapat gelar Lc, tapi sementara aku off dulu. oh ya aku dengar kamu ikut membantu mengajar disini Jayyid?" "ya begitulah Riz, coba mengamalkan ilmu yang aku dapat di bangku kuliah sambil cari jodoh barang kali ada akhwat yang mau dengan ku hehehe" jawab ku sambil tertawa. Rizki adalah salah satu teman dekat ku ketika masih sama-sama dibangku Aliyah dulu. orang yang ramah pintar, humble dan pasti nya ganteng... dia merupakan santri yang menjadi idaman para santri dulu. setalah lulus dia melanjutkan kuliah di sebuah Ma'had Islam di Jakarta. Akhir nya kami berdua mengobrol berbagi cerita tentang masa kuliah masing-masing dan juga tentang masa-masa di Aliyah dulu. ***** Hari ini aku aku akan memulai aktifitas baru sebagai seorang pengajar, selasai sholat shubuh Mas Taslim dan Parsan mereka langsung masuk ke kelas masing-masing untuk menyimak hafalan para santri. sedangkan aku memilih kembali ke kamar ku untuk membaca Alquran.. ya aku tidak terlalu fasih dalam membaca Alquran dan hafalan ku hanya sedikit jadi aku tidak di tugaskan untuk membantu menyimak hafalan para santri. setelah selesai membaca Alquran dan sedikit mengulang hafalan yang ku punya aku merasakan tubuh ku di atas kasur lantai di kamar ku.. baru saja mata ku akan terpejam terdengar sebuah ketukan pintu dan dalam dari luar kamar. "assalamualaikum" salam Parsan sambil melangkahkan kaki memasuki kamar karena kamar nya memang tidak terkunci. "waalaikumussalam" jawab ku "ngantuk lagi mas?" tanya Parsan sambil menari Al-Qur'an dan buku absen diatas meja "Ya lumayan ngantuk san, sudah selesai nyimak nya san, ceper sekali?" "iya sudah, soal nya kelas ku cuma sedikit santri nya jadi cuma sebentar terus juga kelas ku santri baru semua jadi mulai dari juz 30." " oh gitu, ngomong-ngomong sudah berapa lama kamu membantu disini san?" "aku belum lama mas, baru tiga bulan" "oh iya san, semalam aku ngobrol-ngobrol sama Rizki, katanya banyak alumni yang di tarik ke sini ya sama ustadz Zakaria?" "iya betul mas, memang banyak alumni yang di tarik ke sini untuk membantu mengajar dan mengembangkan pesantren ini" "kenapa san, em maksudku apa alasan nya?" " ya waktu rapat bulanan kemarin ustadz Zakaria menyampaikan bahwa banyak dari alumni yang sudah lulus kuliah dan mengambil jurusan pendidikan seperti sampeyan itu loh mas" "ya tapi kan san guru yang sudah ada pada kemana?" tanya ku penuh selidik "oh mereka banyak yang sudah keterima menjadi PNS mas, dan di tugaskan di sekolah lain jadi mereka sulit untuk membagi waktunya" "assalamualaikum" tiba-tiba mas Taslim masuk ke kamar sambil mengucapkan salam dengan suara yang cukup keras "kepriwe-kepriwe ana apa?" tanya nya dengan bahasa logat Banyumas yang medok (gimana-gimana ada apa?) "ga ada apa2 mas kita lagi ngobrol aja" "jenengan (kamu) ngajar di kelas berapa hari ini mas Jayyid? di gedung akhwat apa gedung Ikhwan?" tanya nya sambil nyengir "saya ada jadwal di jam ke dua di kelas X-1 dan jam kee empat di kelas X-2 mas, jam ke dua di Ikhwan dan jam ke empat di gedung akhwat" "oke lah kalo begitu, nanti jam ke empat saya nebeng ya ke gedung akhwat, saya juga ada jam disana" "oke siap mas" jawab ku sambil tersenyum "ya sudah aku mau mandi dulu ya" " Oke"jawab mereka berdua serentak **** selesai sarapan aku, Parsan dan mas Taslim berangkat bersama menuju kantor madrasah dan kami langsung masuk ke ruangan guru. "assalamualaikum" ucap mas Taslim sambil berjalan masuk ke ruangan guru "waalaikumussalam" jawab sebagian guru yang sedang menunggu jam untuk mengajar di kelas masing-masing. "Maaf mengganggu waktu nya bapak-ibu ustadz-ustadzah, ini saya perkenalkan ada ustadz baru yang akan bergabung dengan kita, beliau ini akan mengampu pelajaran matematika, nama nya ustadz Jayyid" sambil senyum-senyum manis... ya begitulah mas Taslim, yang ternyata orang nya lucu dan humoris "ya assalamualaikum, perkenalkan nama saya Jayyid, saya mohon bimbingan para ustadz-ustadzah semua nya" "udah ah formal amat kaya sama orang asing aja" celetuk mas Muhlisin sebagai ketua TU staff juga, karena hanya dia satu-satunya yang mengurus bagian tata usaha di madrasah ini. "iya bener nih mas Taslim pake perkenalan segala, kaya sama orang asing aja" lanjut ustadzah Isti kemudian. ya memang setelah aku melihat semua orang yang ada di ruangan ini, semua nya aku kenal, mereka adalah guru-guru ku ketika Aliyah dulu. ada ustadzah Isti guru sejarah ku di kelas X, ada Ustadz Narkam Guru PPKN ku, ada Bu Sri Guru Bahasa Indonesia ku ada Bu Budi guru Qur'an Hadist dan ada juga Ustadz Chanifudin guru bahasa Arab ku yang terkenal killer karena aku beberapa kali di beri hukuman oleh nya karena melanggar aturan di madrasah plus pesantren ini. " cari apa mas Jayyid?" tanya Parsan kepada ku ketika aku sedang memeriksa sekeliling ruang mencari wajah seseorang yang belum lama dan ingin sekali aku bertemu. "oh ga mas Parsan, cari meja saya duduk dimana ya?" begitulah cara ku berkomunikasi dengan Parsan ketika di lingkungan madrasah, untuk lebih menghormatinya. "kalo meja mas Jayyid ini di samping saya mas" Sembil menuju sebuah meja di samping nya. " oh oke mas Parsan jazakalloh Khoir" ucap ku sambil berjalan menuju meja yang di Tunjunk oleh Parsan. ***** Jam mengajar ku di kelas X-1 telah selesai.. sekarang aku masih menunggu sekitar satu setengah jam untuk kembali mengajar di kelas X-2. aku kembali ke kursi ku. "mas Jayyid wisuda nya kapan" tiba-tiba Bu Isti yang sedang istirahat di meja nya bertanya padaku. "Insya Alloh 3 bulan lagi Bu.. ini saya masih nunggu jadwal sidang" "wah bentar lagi lulus tinggal nikah dong" ucap nya sambil senyum kecil "aamiin mohon doa nya saja Bu biar ceper ketemu jodoh nya" "memang belum punya calon mas Jayyid?" "hehe belum Bu... belum ada yang mau" jawab ku sambil tertawa. "ya mudah-mudahan segera ketemu sama jodoh nya mas, atau mungkin ketemu jodoh disini, kan banyak tuh santriwati-santriwati disini... atau guru nya juga masih banyak yang singel loh... tapi jangan diajak pacaran mas.. ga baik... langsung lamar saja biar ga dosa" ucap Bu Sri dengan wajah serius "ya memang ada akhwat disini yang mau dengan saya Bu? Bu Isti pasti paham saya orang nya seperti apa" jawab ku sambil tersenyum kecut "ya yang nama nya jodoh ga ada yang tau mas.. yang penting kalo kita mau dapat jodoh yang baik kita harus menjadi baik dulu.. karena yang nama nya jodoh itu cerminan diri kita mas" begitu nasihat Bu Isti. "betul mas Jayyid, kan disini ada juga akhwat seangkatan mu yang mengajar disini atau juga Adik kelas juga ada" pak Muhlisin pun ikut-ikutan berkomentar masalah jodoh.. "ya semoga saja pak." ucap ku dengan malas... *** Jam mengajar ku di kelas X-2 tinggal menunggu lima belas menit lagi untuk masuk aku pun segera pamit untuk berangkat mengajar kembali karena jarak antara kantor guru dengan kelas X-2 cukup jauh sekitar satu kilometer. ku kendarai sepeda motor ku dengan kecepatan sedang, sesampai nya di gedung madrasah santriwati aku pun langsung memarkirkan motor ku dan bergegas berjalan menuju ruang kelas. setelah selesai mengajar aku berencana akan pergi ke kampus untuk mengurus beberapa hal terkait persiapan sidang skripsi ku. sekalian ambil beberapa baju ku yang masih ada di kosan.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TETANGGA SOK KAYA

read
52.2K
bc

Setelah Tujuh Belas Tahun Dibuang CEO

read
1.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook