Enam

714 Kata
   Setelah lelah mengeluarkan segala kesedihan nya, Kinar mengambil laptop nya yang berada di atas nakas. Dia membuka aplikasi chatting nya yang bernama m*r* dan mulai berseluncur di dunia maya nya tersebut. Dia lalu membalas satu persatu pesan yang masuk pada akun nya. Setelah itu dia melihat nama-nama siapa saja yang sedang online. Kinar memiliki nickname Nara_1409. Nara adalah nama belakang nya karena nama Kinar sebenarnya adalah Kinara. Sementara 1409 adalah tanggal dan bulan lahir nya.     Saat melihat nama-nama yang sedang online, alis Kinar berkerut saat melihat nickname seseorang. Dia lalu tertawa terbahak-bahak ketika membaca nickname tersebut. Bagaimana tidak, disaat yang lainnya menggunakan nickname yang bagus agar dapat menarik perhatian, orang itu malah membuat nickname yang aneh. Nama nickname nya adalah pria_penggembala. Lah memang dia pikir dunia maya itu buat nyari sapi gitu? Karena penasaran Kinar pun menyapa orang tersebut. "Hai." tulis Kinar dalam chat nya. ***    Raka telah menunggu lebih dari satu jam lama nya. Dia berharap ada salah satu pesan yang masuk pada akun chatting nya. Karena saat ini dia sedang mencoba mencari peruntungannya berkenalan dengan wanita di dunia maya. Tapi ternyata tak ada satu chat pun yang masuk ke akun chatting nya. Bagaimana tidak? Raka memakai nickname pria_penggembala. Aneh banget bukan nama nya? Mana ada yang mau chat dengan dia. Tapi Raka berpikir kalau ingin mencari wanita yang benar-benar tulus berkenalan dengan nya, ya harus dengan cara seperti ini. Memakai nickname yang tak biasa. Benar-benar aneh cara berpikir Raka ini.    Karena bosan menunggu, akhirnya Raka memilih untuk keluar dari akun chatting nya. Tapi belum sempat dia keluar dari akun nya, sebuah chat masuk ke akun nya. Dari Nara_1409. Nara_1409: Hai..       Begitulah isi pesannya. Raka pun menyunggingkan senyum nya melihat isi chat tersebut.  pria_penggembala: Hai juga.. Nara_1409: Name? pria_penggembala: Raka. Kamu? Nara_1409: Nara. Panggil aku Nara. pria_penggembala: Salam kenal Nara. Btw kamu tinggal dimana? Nara_1409: Surabaya. Kalau kamu? pria_penggembala: Aku tinggal di Bandung. Nara_1409: Oh.. jauh juga ya. pria_penggembala: Hehe.. ya begitulah.   Obrolan  mereka pun terus berlanjut sampai satu jam lama nya. Mereka saling bercerita dan bertukar pikiran satu sama lain nya. Hingga akhirnya dengan sangat terpaksa Raka harus mengakhiri chatting tersebut karena dia harus melanjutkan pekerjaan nya. pria_penggembala: Nanti dilanjut lagi ya. Aku harus melanjutkan pekerjaan aku dulu nih. Nara_1409: Oh.. okay deh kalau gitu. Ga apa-apa. Terima kasih untuk waktu dan saran-saran nya. pria_penggembala: Ga masalah ko. Oh ya, aku boleh minta no handphone kamu? Mungkin kita bisa saling bercerita lagi. Nara_1409: Boleh. 085659629173. pria_penggembala: Ok. Terima kasih Nara. Aku log out dulu ya. Senang berkenalan dengan kamu.    Obrolan mereka berdua pun berakhir. Namun meskipun obrolan mereka telah berakhir, senyum tak henti nya terbit dari bibir kedua nya. Entah mengapa mereka saling nyaman saat bercerita tadi.     Raka yang begitu senang dengan cara berpikir Nara yang terlihat dewasa. Sementara Nara begitu nyaman saat bercerita mengenai masalah nya pada Raka.    Namun ada satu hal yang mereka lewatkan. Hal yang begitu penting saat berkenalan di dunia maya. Dan hal yang begitu penting itu adalah menanyakan usia mereka masing-masing.    Yap, saking asik nya bercerita mereka lupa menanyakan usia masing-masing.  Bagaimana jika mereka saling mengetahui usia nya masing-masing? Apakah obrolan mereka akan menyenangkan seperti saat ini? Karena ternyata perbedaan usia mereka sangatlah jauh yakni lima belas tahun. Nara saat ini masih berusia tujuh belas tahun sedangkan Raka sudah berusia tiga puluh dua tahun. Apa yang akan terjadi jika mereka saling mengetahui usia satu sama lain??    Ketika Nara akan bersiap untuk tidur, sebuah SMS dengan nomor yang tak dikenal masuk pada ponsel nya. Nara, ini aku Raka. Save no aku ya.    Melihat isi pesan SMS dari Raka langsung membuat jantung Nara berdegup dengan sangat kencang. Nara lalu berguling-guling di tempat tidur nya seperti orang yang sedang jatuh cinta.    Senyum pun terus terukir dari bibir tipis Nara. Entah mengapa ada perasaan nyaman dan bahagia yang Nara rasakan saat bercerita dengan Raka. Kata-kata yang Raka ucapkan untuk Nara tadi begitu meneduhkan hati nya. Selain itu kata-kata Raka terlihat bijak sekali.   Apa ini yang dinamakan jatuh cinta pada chat pertama? batin Nara sambil tertawa cengengesan.    Karena walaupun dia sering chatting dengan lawan jenis lainnya tapi rasa nya begitu berbeda dengan chatting bersama Raka. Dia benar-benar merasa nyaman saat bercerita dengan Raka. "Selamat tidur Raka yang ada jauh disana." ucap Nara sebelum memejamkan kedua mata nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN