Kang Sam

1104 Kata
Seojin dan Yeongju pun hanya bisa menatap wanita itu yang berjalan kesal ke luar ruang kelas mereka, sementara Eunjoon masih tersenyum santai dan meminum soda yang tadi di belikan oleh Yeongju. “Ya… Kau benar-benar berlebihan Eunjoon! Kenapa kau membuat dia kesal seperti itu, kau tahu? Aku sedang malas untuk berdebat dengan anggota kelompokku nanti!” Ujar Seojin pada Eunjoon yang menoleh mendengar protesan darinya. Eunjoon menunjuk Seojin dengan jari telunjuknya yang masih memegang kaleng soda itu, “Jangan berpura-pura seperti itu, Seojin-a! Aku mengetahui jika kau dan Yeongju merasa terganggu saat perempuan itu datang! Raut wajah kalian tidak dapat berbohong padaku, ingat itu!” Balas Eunjoon dengan santai dan kembali meminum soda miliknya. Yeongju dan Seojin yang memang mengakui hal itu pun tidak dapat mengelak saat Eunjoon yang peka itu mengatakan hal yang sebenarnya pada mereka. “Oke! Kau menang!” Jawab Yeongju yang akhirnya membiarkan Eunjoon melakukan apa yang ia suka. Keduanya yang merupakan teman satu kamar itu memang tidak terlihat akur di luar, namun jika sudah mengenal keduanya dengan baik maka siapapun akan mengetahui bahwa mereka berdua sungguh dekat. Seperti saat ini, Yeongju mengalah pada Eunjoon dalam hal mengusir teman sekelas Yeongju dan Seojin dari hadapan mereka itu bukan kali pertama Yeongju mengalah dan membiatan Eunjoon melakukan apa yang ia suka. Kali ini bisa saja menjadi kali ke seribu Yeongju mengalah, namun lelaki itu tidak pernah untuk tidak mengalah meski dirinya lelah dengan sikap Eunjoon. Aneh memang tapi begitulah cara mereka berteman dengan si manja Eunjoon. “Hari ini aku akan ke Cheongdo setelah pulang sekolah!” Ucap Eunjoon dengan tiba-tiba seraya memainkan soda yang ada di tangannya, ia memutar-mutar kaleng soda tersebut sehingga isinya akan teraduk dan jika di minum, sensasi sodanya menghilang. Yeongju dan Seojin kembali menatap ke arahnya dengan terkejut saat mereka mendengar ucapan tersebut. Kalimat yang mungkin saja hanya sebuah gurauan itu tetapi keduanya menganggap kalimat itu adalah sebuah ancaman, karena mereka mengetahui Eunjoon dengan baik. Soejin menegakkan duduknya dan mencondongkan dirinya pada Eunjoon, “Jangan katakan jika kau akan pergi ke café Jeonsu hyung?” Tebak Seojin yang menaruh curiga pada Eunjoon seraya menyipitkan kedua matanya yang berbentuk melengkung ke bawah itu. Eunjoon mengangguk dengan santai dan lagi-lagi membuat kedua temannya tersebut merasa lelah sekaligus tidak percaya. Yeongju mendecih pelan, dan terkekeh samar sehingga tidak dapat di dengar oleh Eunjoo, kecuali Seojin yang memang ada di sampingnya. “Untuk apa kau kesana Eunjoon-a? Apakah tidak cukup untuk mengunjungi café di wilayah sini?” Tanyanya menatap dengan putus asa pada Eunjoon. Lelaki yang memiliki tubuh paling pendek di antara mereka bertiga dengan mata berwarna coklat hazel. Sehingga terkadang orang-orang mengira dirinya adalah keturunan campuran, padahal dia tidak memiliki darah dari keturunan asing di dalam dirinya. Tidak seperti Kang Sam, seorang ketutunan campuran korea-amerika yang merupakan seorang murid loncatan yang baru saja masuk ke sekolah mereka enam minggu yang lalu. Kang Sam berumur dua tahun lebih muda dari Seojin, Yeongju dan Eunjoon tetapi dirinya sudah di perbolehkan menginjakkan kaki di bangku Sekolah menengah atas di sekolah Sains itu berkat kepintaran yang ia miliki. Kang Sam sangat dekat dengan Seojin sejak dua minggu yang lalu karena anak malang itu menjadi target penindasan atau bullying oleh anak-anak nakal di sekolah itu. Saat itu Sam sedang duduk di meja makan di kantin, menyantap makanan miliknya yang tiba-tiba di lempari sampah dari campuran makanan sisa. Sam yang saat itu hanya seorang murid baru yang harus bergaul dengan orang-orang yang jauh lebih tua darinya pun hanya dapat menangis saat kejadian itu terjadi, dan menjadi bahan tertawaan siswa-siswi lainnya. Hingga ketika Seojin, Yeongju dan Eunjoon menginjakkan kaki mereka ke kantin, mereka semua berhenti tertawa dan hanya memperhatikan ketiga orang itu yang berjalan ke dalam. Seojin terdiam, menghentikan langkahnya saat ia mendengar suara isakan dari mulut Sam yang menangis menatapi nampan makanan penuh sampah miliknya. Seojin menoleh untuk melihat anak yang terlihat lebih muda dari semua orang itu, dan menghampirinya. “Ada apa?” Tanya Seojin dengan singkat pada Sam. Anak bernama lengkap Kang Sam itu mendongak menatap langsung wajah keras Seojin yang ia kira akan kembali membulinya, membuat Sam akhirnya menahan tangisannya dan kembali menunduk pasrah. Seojin menghela napasnya saat anak itu tidak mau menjawab pertanyaannya, kemudian ia menatap ke seluruh siswa yang ada di dalam kantin yang segera berbalik badan dan berpura-pura tidak melihatinya ataupun anak kecil itu. “Ya, Yeorobun!” Seojin berteriak dengan kencang sehingga suaranya menggema di seluruh ruangan kantin, Sam yang berada di hadapan Seojin semakin takut pada apa yang akan selanjutnya terjadi. Sam mengira bahwa ini adalah akhir dari dirinya berada di Sekolah menengah atas itu karena jika ia harus mengalami penindasan itu terus menerus, ia tidak akan kuat menjalaninya. *Yeorobun Adalah sebutan kepada orang banyak, ‘Kalian semua’ atau ‘Semuanya’.“Mulai hari ini jangan ada satupun dari kalian yang mengganggu anak ini! Jika kalian tidak ingin berhadapan denganku!” Kalimat selanjutnya yang di ucapkan oleh Seojin pada seluruh siswa yang ada di kantin itu pun membuat Kang Sam mendongak dengan cepat, merasa bahwa ia telah bertemu seorang ksatria yang akan selalu melindunginya selama ia bersekolah di sini. Itulah sosok Malaikat yang Tuhan kirimkan untuknya. Setidaknya begitulah pikiran Sam ketika pertama kali ia melihat dan mengenal Seojin. Sehingga pada akhirnya anak itu selalu mengikuti Seojin kemanapun saat dirinya memiliki waktu, seperti jam Istirahat dan jam-jam kosong lainnya. Kang Sam pun tidak lagi di targetkan menjadi target penindasan karena siswa-siswi di sekolah ini takut pada Seojin yang di kenal dengan menakutkan serta jago berkelahi.   “Hyung akan ke mana?” Yeongju, Seojin dan Eunjoon menoleh ke arah pintu kelas, menatap pada Sam yang baru saja datang dengan beberapa roti di tangannya. Seojin hanya bisa mendecih sama seperti apa yang Yeongju lakukan tadi saat Sam masuk ke dalam kelasnya dan duduk di samping Eunjoon. Hal yang lebih parahnya lagi adalah, Sam itu akan selalu mengikuti apa yang Eunjoon lakukan. Anak itu akan memihak pada Eunjoon yang menjadikan Seojin dan Yeongju semakin sulit untuk menolak permintaan atau ajakan keduanya. “Aku akan pergi ke Cheongdo hari ini setelah kelas selesai! Aku akan mendatangi café tempat Seojin bekerja dan akan menginap di apartemennya!” Jawab Eunjoon yang langsung memberikan sebuah rencana tanpa persetujuan Seojin terlebih dahulu. Sam yang mendengar hal itu pun terlihat antusias dan menoleh pada Seojin dengan mata yang seakan berbinar-binar. “Seojin Hyung! Aku ikut ya!” Ucapan yang sudah dapat Seojin dan Yeongju tebak sebelumnya. Seojin mencoba untuk menghindari tatapan tersebut, tetapi pada akhirnya ia pun menyetujui keinginan Sam, terutama keinginan Eunjoon yang mengatakan dia akan pergi ke café milik Jeonsu dan akan menginap di rumah Seojin secara mendadak.  To be continued
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN