Korban Berikutnya

473 Kata
"Tumben sudah siang begini Ringgo belum juga nongol dikampus" ujar Surya. "Paling dia lagi asyik bercinta noh sama cewe" sahut Amora. "Tahu dari mana lu?" tanya Agung. "Tadi pagi gue liat dia bawa cewe di mobilnya. Nggak tau juga siapa? nggak jelas tadi mukanya" jawab Amora santai. "Gila tu anak. Giliran asyik-asyikan nggak ngajak-ngajak. Awas nanti kalo ketemu gue jitak tu kepalanya" kata Agung dengan nada kesal. "Eh bro liat berita terbaru hari ini. Baru saja terjadi sebuah pembunuhan disebuah apartemen" kata Surya sambil memperlihatkan headline news di salah satu situs berita populer di indonesia. "Bukannya ini alamat apartemen Ringgo" tanyanya pada Agung. "Masa sich" jawab Amora. "Sini gue mau liat". "Jangan-jangan Ringgo yang dibunuh bro" ucap Agung sambil tertawa. Seolah sedang meledek. "Gue seriusan nih. Jangan ngaco lu bro" kata Surya. Tiba-tiba ponsel Agung berdering dan ternyata Rio yang menelponnya. Dari raut wajahnya Agung setelah menerima telpon tersebut terlihat pucat dan syok. Seolah dia baru saja melihat setan. "Kenapa lu jadi diem kaya gitu?" tanya Amora. "Siapa sich yang barusan nelpon?". "Bro and bebeb Amora". "Tadi Rio nelpon kalau Ringgo dibunuh di apartemennya". "What?" kata Amora terkejut. "So.........berita tadi Surya bilang". "Nah benarkan apa kata gue tadi. Gue tu beneran berfirasat nggak enak tau". "Nah sekarang beneran kejadian". "Gue merasa kita semua sedang diincar". "Maksud lo apa Surya?" tanya Amora. "Gue merasa ada yang menginginkan kita semua". "Gue sering liat penampakan wanita berbaju merah" kata Surya. "Iya. Gue juga sering" kata Agung. Amora hanya mendengarkan perbincangan Agung dan Surya. Terbesit sebuah rasa ketakutan di diri Amora karena penampakan wanita berbaju merah juga sering menghantuinya. "Gimana dengan lu bebeb Amora" tanya Agung. "Hah...." Amora terkejut. "Gue. Kenapa dengan gue" tanya Amora. "Lu pernah nggak liat penampakan cewek pake baju merah?" tanya Agung. "Nggak tuh. Emang lu aja yang penakut". "Operasi kelamin aja noh sana lu kalo mau jadi penakut" ejek Amora kepada Agung sambil tertawa kecil. Surya menatap ke arah Amora, dia tau kalo Amora sedang berbohong. Dia memberikan isyarat ke Amora. Amora mengangguk pelan mengiyakan isyarat Surya. "Sekarang Rio dimana? "tanya Amora untuk mengalihkan perbincangan tentang wanita berbaju merah tersebut. "Rio bilang sih dia ada di apartemennya Ringgo. Dia mau cari tau sendiri siapa pelaku pembunuhan Ringgo" jawab Agung. "Ya sudah. Gue berangkat dulu ya" kata Amora. "Mau kemana lu Amora?" tanya Surya. "Mau ketempat Rio" jawab Amora. "Gue temani". "Bro gue jalan dulu ya. Lu mau ikut?" tanya Surya. "Nggak ah. Gue stay disini aja. Gue lagi nungguin pak Broto nanyain tugas bulan kemaren yang belum gue setorin masih bisa dikumpul nanti nggak" jawab Agung sambil menjelaskan alasannya. "Pak Broto si dosen killer itu" kata Amora. "Mau berurusan sama dia lu. Bakalan mati lu bro" ledek Surya. "Jangan nyumpahin gue lu. Ntar kalo gue mati beneran lu nggak bakal punya bestfren setia kaya gue lagi lu" jawab Agung sambil tertawa kecil.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN