bc

Mendadak Nikah

book_age18+
4.4K
IKUTI
29.4K
BACA
HE
love after marriage
age gap
goodgirl
doctor
drama
comedy
campus
highschool
twink
like
intro-logo
Uraian

Anak Kuliah vs Anak SMA

Salah paham yang membuat Diana Larasati harus menikah dengan Alex Permana Putra

"Woy ngapain lo pada "

"Wah berbuat m***m dimobil, "

"Parah nih merusak moral di desa kita, "

Teriak beberapa warga yang sudah berada didekat mobil, Alex segera berdiri merapihkan pakaiannya, dan keluar dari mobil begitupula Diana. Mereka malu bukan main seperti terciduk berbuat m***m padahal mereka tidak melakukan apa-apa sama sekali, ini salah paham.

"Zaman sekarang banyak anak muda yang berbuat m***m, kita nikahin aja mereka, " membuat para warga mengangguk setuju

"Tidak ini salah paham pak, " ujar Diana

"Alah salah paham gimana orang jelas kami lihat, dan mobil bergerak-gerak udah deh neng gak usah ngelak, lebih baik nikah daripada berbuat zinah terus dosa, " ujar salah satu warga, Diana menggeleng ia takut ia tak mau menikah apalagi karena hal yang tidak dibuatnya, ini salah paham.

chap-preview
Pratinjau gratis
Part 1 Awal
Hari yang cukup cerah membuat beberapa para mahasiswa dan mahasiswi bernafas lega, Diana dan Indah mereka adalah salah satu para mahasiswi itu mereka lega karena seminar proposal skripsinya berjalan dengan baik tinggal membuat skripsi, sidang,  wisuda, lulus itulah yang mereka inginkan, tidak sabar untuk cepat lulus lalu bekerja. Diana Larasati mahasiswi tingkat akhir jurusan Manajemen, gadis berusia 22 tahun itu berjalan menuju kantin bersama sahabatnya Indah berbincang-bincang mengenai masa depan mereka. "Diana jadikan kita pergi ke desa Sukakamu nanti sore?" tanya Indah sambil mengunyah makanan yang baru saja diantar. "Jadi dong Ndah, kita berdua saja kan?  Nanti kita gantian ya nyetirnya." jawab Diana penuh semangat. Mereka akan liburan berdua menikmati liburan sebentar melepas penat sebelum kembali pada lembaran-lembaran Skripsi, Desa Sukakamu menjadi pilihan mereka untuk liburan, kenapa ke desa karena mereka berdua suka tempat yang jauh dari keramaian enak untuk menenangkan diri dan mereka suka menikmati udara perdesaan dibanding perkotaan tempat tinggal mereka sekarang ini. ** Diana dan Indah sudah bersiap berangkat, mereka sedang berpamitan pada orangtua Indah namun siapa sangka orangtua Indah menyuruh Alex adik dari seorang Indah Permata Putri untuk ikut menemani dan menjaga serta menjadi Sopir mereka. Mereka bertiga pun mulai meninggalkan rumah Indah,  Alex menyetir dan di sampingnya ada kakak tersayangnya sedangkan Diana duduk di belakang.  Diana tidak terlalu kenal dengan Alex, walau sering main ke rumah Indah,  Diana jarang sekali bertemu dengan Alex. Perjalanan pun diisi dengan ocehan Indah dan Diana hanya membalas ocehan Indah sekedarnya, sedangkan laki-laki yang menyetir hanya bisa diam mendengarkan kakak dan teman kakaknya itu berbicara. Di pertengahan jalan saat memasuki perdesaan, Indah ingin membuang air kecil dan meninggalkan Diana dan Alex di mobil. Diana cukup canggung berada berdua di mobil dengan laki-laki yang bukan mahromnya dan juga ia tak terlalu kenal dengan adik dari sahabatnya ini. Tiba-tiba Alex membuka pintu mobil dan ia keluar lalu membuka pintu mobil bagian belakang dimana Diana duduk berada, "Misi kak gue mau ambil headset ditas." ucap Alex datar, Diana mengangguk dan hendak bergeser tapi siapa sangka seperti ada yang mendorong Alex dari belakang membuat ia terjerembap menimpa Diana dalam posisi Diana terbaring di kursi mobil, sedangkan jarak wajah Alex berada 5 cm di depan wajah Diana, disaat Alex ingin berdiri ada teriakan seseorang membuat mereka kaget dan menegang. "Woy ngapain lu pada?" "Wah berbuat m***m di mobil." "Parah nih merusak moral didesa kita." Teriak beberapa warga yang sudah berada di dekat mobil, memperhatikan seorang laki-laki yang menindih seorang perempuan, Alex segera berdiri merapihkan pakaiannya, dan keluar dari mobil begitu pula Diana. Mereka malu bukan main seperti terciduk berbuat m***m padahal mereka tidak melakukan apa-apa sama sekali ini salah paham. "Zaman sekarang banyak anak muda yang berbuat m***m,  kita nikahkan saja mereka!" ujar seseorang membuat para warga mengangguk setuju. "Tidak, ini salah paham pak." ujar Diana membela diri. "Alah salah paham bagaimana orang jelas kami lihat, dan mobil bergerak-gerak sudah deh neng enggak usah mengelak, lebih baik nikah dari pada berbuat zina terus dosa." sahut salah satu warga, Diana menggeleng ia takut ia tak mau menikah apalagi karena hal yang tidak dibuatnya, ini salah paham. "Sudah kita bawa saja ke rumah pak RT." ujar warga yang tadi meneriakinya, mereka mengangguk setuju membawa Alex serta Diana ke rumah pak RT, Diana menolak tak mau ikut karena ini semua adalah salah paham. "Alex please lu ngomong dong ke warga." Seru Diana Alex hanya diam saja entah apa yang dipikirkan Alex saat ini. "Lho ada apa ini?" ucap seorang gadis yang ternyata Indah, ia baru datang setelah selesai membuang air kecil disalah satu rumah warga. "Ndah tolong gue, mereka mau membawa gue dan Alex ke rumah pak RT." adu Diana ia ingin sekali menangis tapi ia tahan sekuat mungkin. "Lho kenapa teman saya dibawa pak?" tanya Indah bingung. "Ini teman kamu telah berbuat m***m di mobil dengan pemuda ini, kami akan bawa ke rumah pak RT untuk menikahkan mereka segera." ucap warga yang wajahnya terlihat garang yang mengompori warga. "Apa?  Tidak mungkin pak, ini teman dan adik saya, mana mungkin mereka berbuat yang tidak-tidak." ucap Indah mencoba untuk menjelaskan, karena ia percaya kepada adik dan sahabatnya. "Ya tapi adik dan teman mbak sudah berbuat m***m di mobil dan membuat desa kami tercoreng karena ada yang berbuat zina." Timpal yang lain. "Tunggu dulu maksudnya..?" tanya Indah sambil menatap Diana dan Alex bergantian, tidak mungkinkan sahabat dan adiknya berbuat m***m, Indah tidak percaya dengan tuduhan para warga. "Sudah kelamaan kita bawa saja sekarang." semua warga pun berteriak setuju lalu membawa Diana dan Alex, Indah gadis itu segera menyusul setelah mengunci mobil. Di rumah pak RT pun menjadi ramai karena banyak warga yang ingin tahu mengenai warga yang membawa seorang gadis dan pemuda yang sekarang sedang disidang di rumah pak RT. Para warga yang membawa Alex dan Diana menceritakan semua yang mereka lihat tadi, pak RT mendengar dan Menganggukkan kepalanya mengerti. "Nah pak RT, sesuai aturan didesa ini,  bila ada yang berbuat m***m maka harus dinikahkan hari itu juga,  maka mereka harus dinikahkan hari ini juga." ujar bapak kepala botak yang tadi memergoki Alex dan Diana. Alex mencoba untuk menjelaskan namun ditahan oleh salah satu warga. "Baiklah kita telepon orangtua kalian terlebih dahulu." pak RT meminta nomor telepon orangtua masing-masing, Alex dan Diana memberi nomor telepon orang tuanya kepada pak RT.  Dua jam berlalu setelah pak RT menelepon orangtua Alex dan Diana akhirnya orangtua mereka datang. Pak RT menjelaskan secara baik-baik mengenai kejadian hari ini di desa Sukakamu. "Mah, ini salah paham, aku enggak berbuat apa-apa mah, beneran mah." ucap Diana yang tak kuasa menahan tangis. "Mama percaya sama kamu sayang, kita tunggu hasil dari pembicaraan pak RT, warga, papa dan papa Alex ya nak." ucap Renata memeluk putrinya, Renata sungguh khawatir dengan putrinya saat ditelepon tadi Renata dan papa Diana segera menuju ke desa ini dengan terburu – buru. "Kamu ini Alex ada saja bisa ya kamu ceroboh seperti itu, dan kamu Indah bukannya mengajak teman kamu malah meninggalkannya dengan Alex." omel mama Alex terlihat kesal dengan kelakuan putra putrinya. "Mah Alex enggak tau apa-apa ini salah paham." Tyas hanya bisa menghela nafasnya. "Diana maafkan tante ya, andai tante enggak menyuruh Alex ikut kalian pasti tidak terjadi seperti ini, maaf ya bu atas kejadian hari ini." ujar Tyas mama Indah dan Alex tak enak hati. "Iya tidak apa-apa mama Indah, semoga ini bisa teratasi dengan baik." Renata hanya bisa tersenyum pada ibu sahabat anaknya mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja. Para lelaki sudah selesai memutuskan, para wanita dan Alex yang berada disalah satu kamar tamu pak RT keluar untuk bergabung setelah dipersilakan. "Kami sudah memutuskan ibu-ibu, keputusan sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat." ucap Pak RT yang bernama Dodi membuat Renata menggenggam tangan putrinya, menatap Diana dan memberikan isyarat bibir bahwa semua akan baik-baik saja. "Mereka harus dinikahkan malam ini juga." ucap pak RT tenang membuat Tyas dan Renata saling memandang. Deg air mata Diana turun begitu saja, ia belum mau menikah dan ia tak mau menikah hanya karena kesalahpahaman saja, Renata memeluk anaknya erat memberikan kekuatan pada putrinya. "Apa?  Saya tidak mau pak, ini tuh salah paham, dan saya juga masih sekolah." tolak Alex tak terima "Alex, ini keputusannya papa dan papa Diana sudah mengajukan permintaan dan ini keputusannya kamu harus nikahi Diana demi kebaikan bersama dan desa ini juga." tegur Adam papa Alex kepada putranya yang menolak. "Tapi pah.. " Alex terdiam saat papanya melotot tanda tak mau dibantah. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain menikahkan kalian, banding ya kita ajukan tidak diterima karena sebuah alasan yang menurut kami sedikit masuk akal, jadi Diana maukan kamu nikah dengan anak om, Alex?" ucap Adam sambil bertanya pada Diana yang dari tadi hanya berada di pelukan ibunya. Diana memandang ke arah papanya, Bram papa Renata mengangguk kepada putrinya, Diana tak menjawab membuat semua yang berada di situ beranggapan Diana setuju. Sebelum akad nikah dimulai Bram meminta waktu untuk berbicara pada keluarganya dan keluarga Alex, pak RT mempersilakan dan meninggalkan 2 keluarga itu diruang tamunya memberikan privasi pada keluarga tersebut. "Saya tahu ini pernikahan di luar kendali kita, tapi yang saya mau bicarakan, ini adalah pernikahan dan sakral walau hanya sah secara agama tapi ini bukan main-main,  Diana papa percaya kamu tidak mungkin melakukan hal tersebut, tapi warga di sini percaya karena mereka melihat sendiri kejadiannya,  mungkin ini salah paham,  tapi papa dan pak Adam tidak bisa menolak permintaan warga desa, mereka ingin kalian menikah karena tak ingin desa ini menjadi sial, mereka masih percaya pada hal tabu, beda dengan orang kota seperti kita, kami menghargai keputusan mereka dan kami setuju untuk menikahkan kalian, dan anggap saja kami menjodohkan kalian, jadi papa harap kamu dan Alex ikhlas menjalankan ini." ucap Bram bijak yang diangguki Adam. "Alex kamu harus siap ya, papa tau ini dadakan tapi ini yang terbaik, mungkin ini memang jalan buat kalian, semoga kalian bisa menjalankannya dengan ikhlas, untuk pernikahan KUA kita urus nanti." tambah Adam Diana dan Alex tak bisa menjawab apapun, Indah gadis itu yang dari tadi diam saja hanya bisa menyemangati sahabatnya, kalau ini yang terbaik kenapa tidak ia setuju-setuju saja jika adik kesayangannya akan menikah dengan sahabat karibnya. Hening sejenak, hingga Alex bersuara. "Ehmm kak Diana mau mahar apa?" Diana mendongak lalu menatap laki-laki yang akan menikahkannya. "Terserah." jawab Diana, ia tak mau memberatkan apalagi ini nikah dadakan. Alex menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu mengeluarkan dompet dikantung celananya,  kebetulan sekali Alex sudah mengambil uang di ATM, ia mengeluarkan semua uang yang ada di dompetnya lalu dihitung uang yang ada di dompet semuanya ada Rp. 896.500 dan dijadikan sebagai mahar, karena nikah yang dadakan semuanya setuju dan siap melaksanakan akad nikah

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook