Seratusan lebih sedikit, tidak sampai ribuan. Undangan yang Dika dan Emil sebar memang tidak banyak. Sebatas teman-teman akrab keduanya di kampus. Teman Dika juga tak banyak yang akrab dengannya, baik teman sekolah, saat kuliah, sesama karyawan di mini market dan teman saat ia menjadi Asdos. Yang dibilang akrab mungkin teman-teman di rumah singgah. Esok akad nikah dilaksanakan di rumah Emil, disusul kemudian acara resepsi sederhana di tempat yang sama siang harinya. Tidak sampai malam atau bahkan sore hari, acara dipastikan selesai. Rumah Emil cukup besar untuk tempat acara, tanpa harus menyewa gedung sudah pasti akan cukup. Meski harus memotong setengah jalan untuk mendirikan tenda, yang penting tetap nyaman. Acaranya pun tidak menggunakan adat tertentu dengan rangkaian tata cara yang ke

