Saat hari sudah lewat pukul delapan, sesuai perjanjian di hari sebelumnya, Jullian sudah menunggu di tempat yang telah dia dan Natasha sepakati. Ketika melihat sosok wanita itu muncul dari kejauhan dengan mengendarai motor bututnya, Jullian langsung menyongsong Natasha yang kemudian menghentikan motor tidak jauh dari tempat pria itu berdiri. Seperti biasa pula, terdapat dua atau tiga kantong plastik besar berwarna hitam tercantol di motor yang Jullian ketahui berisi nasi. Tanpa ragu ia mengambil salah satu sebelum Natasha sempat mencegah. "Nanti dulu..." dia coba menghentikam Jullian yang sedang memegang plastik besar dalam genggamannya. Pria itu lalu menoleh dan memandanginya dalam kebingungan. "Kenapa? Aku bantu biar urusanmu cepat selesai dan kita bisa ngobrol bareng." Jullian ter

