BAB 30
Sampai esok menjelang, kudapati tempat di sampingku kosong. Mas Laksa tak pulang. Aku menggeliat dan meraih ponsel yang tergeletak di dekat bantal. Kebiasaanku memang, jika tidur harus ditemani ponsel. Kuperiksa sesaat, ternyata ada satu pesan dari Mas Laksa semalam.
[Tidur duluan ya, Ra. Mas gak bisa pulang.]
[Mas pulang jam berapa? Mau aku masakin apa?]
[Sebentar lagi pulang. Buatin saja nasi goreng sosis. Aidan sangat suka. Bahan-bahannya kamu tanya saja Mbak Susi, ya.]
[Oke, Mas.]
Aku bangkit dengan penuh semangat. Diriku ingin mulai belajar mendekati Aidan dan mengambil hati anak dua setengah tahun itu. Aku berhutang terlalu banyak pada Mas Laksa, sudah selayaknya aku menjadi Ibu sambung yang baik untuk Aidan.
Aku bergegas mandi dan mengambil wudu. Lalu menunaikan dua ra
