Dua puluh delapan tahun lalu, 1 Agustus 1992. “Arvin, Yura,” ucap Nathan begitu membuka pintu villa pribadinya. "Ada angin apa sehingga berkunjung malam-malam begini?" sambungnya. “Bolehkan kami masuk?” tanya Arvin. “Silakan, silakan,” ucap Nathan mempersilahkan tamunya untuk masuk. “Arvin, Yura? Ada keperluan apa selarut ini datang kemari?” tanya Irene begitu melihat sahabat sang suami datang berkunjung. “Maaf mengganggu waktu istirahat kalian, tapi ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” ucap Yura merasa tak enak dan terlihat dari gerak-geriknya wanita itu tengah gelisah. “Tak apa, hal penting apa yang ingin kalian sampaikan?” tanya Nathan. “Bagaimana keadaan Irene? apakah sudah membaik?” tanya Yura lembut berbasa-basi Nathan tersenyum tanpa niatan menjawab pertanyaan istri s

