Untuk kedua kalinya

1452 Kata
Di kantor Raka langsung berkutat dengan setumpuk dokumen yang harus dia tanda tangani , seharian dia sama sekali nggak sempat untuk sekedar makan . Ternyata banyak sekali tender baru yang telah siap dikerjakan jadi Raka akan sangat sibuk kedepannya. Sedangkan Adel yang mendapat kabar jika Raka sudah pulang dirumah dia bersiap – siap untuk menyambut Raka pulang , seharian ini dia habiskan untuk pergi kesalon kecantikan , menipedi, spa dan lain- lainnya agar Raka terpikat dengannya dia rela menghabiskan waktu seharian . Adel pulang dan memilah - milah baju sexy yang akan dikenakannya nanti , “ Emmm yang mana ya kok aku bingung, yang ini terlalu cerah nanti aku terlihat norak, yang ini terlalu terutup gimana Raka mau tergoda nanti,, aduuh aku bingung” sambil membuang baju yang tadi dia pilih, padahal semua baju yang ada adalah baju seksi , tak sengaja Adel melirik kearah tumpukan kotak sepatu Raka dibawah baju gantung ada kotak berwarna pink disana Adel curiga nggak mungkin kalau isinya sepatu seorang pria. Adel mengambil kotak tersebut dan membukanya, alangkah terkejutnya dia teryata kotak itu berisi legeria seksi berbahan sutra yang sangat lembut memang tak terlalu terbuka tapi jika dipakai akan sangat mempesona , menampakkan lekuk tubuh yang sempurna dengan bahan yang sangat lembut dan tipis. Apalagi didukung dengan warna gelap akan semakin cocok jika dipakai orang yang berkulit putih, tadinya dia sangat bahagia melihatnya tapi setelah dia sadar jika kemungkinan ini disiapkan untuk Ana Adel menjadi jengkel mengingat jika untuk jenis kulitnya tak terlalu cocok, warna kulitnya yang sawo matang lebih cocok jika memakai pakaian yang berwarna soft , misal soft pink dan lain -lain . Adel memasukan kembali itu dalam kotak dan membawanya keluar kamar, dari dalam kamar dia sudah mulai berteriak memanggil mbok Diah “ mboook di,, mbok di,, cepetan sini” secara yang mengema ke seluruh ruangan itu hapir saja memecahkan gendang telinga. “ Iya nyonya sebentar, “ mbok Diah berlari secepatnya menghampiri sang nyonya, tak terfikir olehnya jika dia sedang melewati tangga , untung saja dia tak terpleset. “Iya nyonya ada yang bisa saya bantu ? “ tanyanya dengan sedikit membungkukkan tubuhnya “ Nihhh taruk gudang kalau perlu buang atau kamu pakai” sambil menyodorkan kotak pink itu Adel yang hanya memakai kimono mandi itu terlihat kacau dengan wajah merah padam karena sangat marah. Istimewa sekali Ana telah disiapkan barang yang sebagus itu, karena terbakar emosi Adel mengganti bajunya dan bergegas minta diantarkan ke moll untuk membeli legeria yang lebih seksi dan mahal dari legeria tadi , apalagi jika dia ingat harga yang tercantum disana hampir mencapai satu juta lima ratus hanya satu lebar gaun legeria . Adel memilih- milih gaun di satu brend ternama di salah satu moll terbesar dijakarta , Adel meminta para mbak PSG untuk menbawakan semua jenis gaun terseksi disitu untuk dipilih olehnya. Para PSG mulai kewalahan meladeni Adel yang maunya aneh- aneh, apalagi yang dicari lebih bagus dari merk legeri di rumah tadi padahal itu sebetulnya bukan merk tapi inisial nama salah satu perangcang busana hebat di Prancis , Raka membelinya saat ada perjalanan bisnis kesana. Adel mulai pusing karena tak ada yang harganya setara atau lebih dari legeria tadi, setelah memakan waktu hampir tiga jam disana ahirnya Adel menjatuhkan pilihannya pada legeria seksi buatan China , memang secara hanga masih lebih murah tapi lumayan cocok untuknya, kain yang transparan diharapkan bisa membuat Raka terpesona. Sampainya dirumah Adel langsung mencoba legeria itu dan berlenggak – lenggok di depan cermin. “ lumayan pas juga kalau aku pakai, sayang aku janji nanti malam aku akan memberikan servis terbaik untukmu kamu pasti ketagihan “ Adel merasa yakin dengan penampilannya sekarang untuk menjerat hati Raka. Sedang Raka dikantor masih terus berkutat dengan berjibun kertas di hadapannya, belum selesai satu tumpuk sudah datang lagi beberapa tumpuk berkas. “ huuuuh Ka apa kamu nggak capek sih ? Kamu sampai nggak berubah posisi lho dari pagi, lihat thu wajahmu udah kucel baju acak- acakan beneran kamu fustasi deh kayaknya” mendengan perkataan Toni itu Raka menghentikan pekerjaannya dan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesaran nya dengan lemah dan menhela nafas panjang “ Mungkin,, aku memang lagi frustasi Ton , aku nggak tau lagi aku harus ngapain , dengan kerjaan ini rasanya aku bisa sedikit mengalihkan fikiranku” Raka berbicara dengan kepala mendongak keatas seakan – akan sudah dalam fase yang sangat rumit. “ Tapi kamu nggak boleh nyiksa hidup kamu sendiri Ka, apalagi kamu menganggap kerjaan hanya sebagai pelampiasan itu sangat salah , kamu fikirkan deh salah sedikit aja langkah kamu nasib karyawan juga akan ikut salah Ka, mending kamu pulang istirahat “ Toni merasa kasihan sama sahabatnya itu baru kali ini dia melihat Raka yang selemah ini. “ Jika aku pulang bukan tenang malah setres mungkin” jawab Raka santai “ Ok gini aja kita ke club , disana kamu bisa menikmati malam dengan menghibur diri hemm gimana saranku” Toni mengedipkan matanya sebelah “ Gila kamu ya, aku enggak suka tempat kayak gitu jangan ngawur” tolak Raka “ Hei kamu belum pernah kan kesana ? Disana adalah tempat paling tepat untuk melupakan masalah , ya walau Saat itu aja tapi kan mending” Toni tetep merayu Raka, lama Raka tak menjawab namun ahirnya Raka tergiur juga. Merekapun meluncur ketempat tujuan ,sampai disana Raka hanya tolah toleh dengan kondisi yang sama sekali belum pernah dia jamah “ Ton disini brisik banget “ “ Aduh Raka sini kamu duduk ikuti detak musik dan nikmati ok ,aku pesan minuman dulu” Toni pergi ke meja bar didepan sedang Raka duduk di sofa paling pojok ruangan itu, seorang wanita berbadan dan berpakaian seksi menghampirinya “ Hai,,,, kayaknya aku baru lihat kamu , baru pertama ya kesini?” sapa salah satu wanita penghibur di club itu , dia adalah wanita tercantik dan terseksi disitu tarip untuknya pun sangat tinggi ketimbang teman-temannya dalam satu kali berkencan . Biasanya dia nggak pernah menawarkan atau mendekati seorang pelangan , namun kali ini saat melihat Raka dia seakan tertarik gaya magnet yang sangat kuat , pesona Raka begitu besar baginya. “ ya” jawab Raka singkat “ Jangan kaku gitu donk, disini tempatnya bersenang – senang jadi nikmati malam, aku mau temenin kamu” dia mulai duduk menyilang kan kakinya di depan Raka, dengan pakaian serba mini lekuk tubuhnya sangat kelihatan , saat Raka melihatnya langsung memalingkan wajahnya kearah lain “ waw malam ini kamu cantik sekali say” sapa Toni dengan 2 botol minuman , karna Toni memesan minuman yang spesial maka Toni lebih memilih untuk mengambilnya sendiri dari pada minta pelayan untuk mengambilkan ya “ Toni” wanita itu kaget saat melihat Toni “ Iya donk ,, kangen ya? “dengan pdnya Toni langsung duduk didekat wanita itu dan merangkulnya “Maaf aku baru ingat ada janji lain ,, aku tinggal dulu” wanita itu langsung pergi menjauh saat dia tau ternyata Raka adalah teman Toni “ kenapa thu anak nggak biasanya, biasanya langsung nempel, ni minum” Toni menuangkan minuman ke dalan gelas kecil yang telah disediakan dan menyodorkan pada Raka, Raka menerimanya dengan ragu , dia memutar mutar gelas ditangannya “ Hoi minum thu caranya nggak gitu tau gini caranya “ Toni mencontohkan pada Raka dengan menenggak satu gelas minuman itu Sampai tengah malam Raka masih disana , jarum jam terus berputar dan sekarang sedang menunjukan jam 2 pagi, mereka telah menghabiskan 2 botol minuman itu tampa sisa . Raka yang baru pertama meminumnya sangat mabuk , padahal itu adalah minuman dengan kadar menengah tapi Raka sudah terkapar “ Aduh ,, Raka Raka segitu aja udah tepar ni namanya senjata makan tuan , dapat gratisan tapi harus bawa pulang dengan keadaan kayak gini” Toni ngedumel sambil memapah Raka menuju mobil. “ Den Raka , kenapa ini den Toni” mbok Diah kawatir dengan keadaan sang majikan yang nggak biasanya seperti ini “ Nggak papa mbok, biasa laki- laki” jawab Toni cengengesan, mbok Diah hanya geleng-geleng kepala dan membantu Toni memapah Raka kekamarnya Thok thok thok mbok Diah mengetuk pintu kamar “ Iya sebentar “Adel yang ketiduran menunggu Raka di sofa kamar terkejut dengan ketukan pintu “ pergilah “ melihat pintu yang terbuka Raka lantas mengusir Toni pergi, Raka langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk “ Raka kenapa malah pulang kayak gini sih” Adel mengelus pipi Raka dengan lembut, dengan sentuhan tangan itu Raka membuka matanya perlahan ,dia mengucek matanya berulang kali untuk memastikan apa yang dia lihat itu benar. Dimatanya kini dia melihat Ana yang sedang memakai legeria seksi dan mengelus pipinya lembut, sebuah senyumpun terukir diwajahnya,tampa sadar jiwa laki -laki bangkit melihat Ana yang terlihat sedang merayunya . Malam ini terjadi untuk kedua kalinya tampa disadari oleh Raka, tapi malam ini Adel lebih menikmatinya karena Raka memperlakukan Adel sebagai Ana dimatanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN