bc

Ranjang Tuan Muda

book_age18+
3.7K
IKUTI
13.7K
BACA
sex
scandal
badgirl
drama
bxg
office/work place
cheating
virgin
photographer
like
intro-logo
Uraian

21+

Jennie Syakira, gadis percaya diri, cerdas, seksi, dan yang selalu berusaha untuk melakukan hal-hal baru. Si misterius yang tidak pernah menemukan dimana hatinya berlabuh, hingga pada suatu hari dia bertemu dengan Edward dan langsung tertarik padanya.

Namun, Edward sudah berumah tangga dan memiliki seorang anak perempuan dengan istrinya, Hana. Sosok lelaki yang sangat takut untuk menduakan keluarganya.

Atau haruskah Jennie merelakan Edward, dan berhenti memainkan permainan berbahaya itu?

Atau haruskah Edward memasukkan dirinya pada tawaran berbahaya seorang Jane?

Note

Cover by pexels

Font by canva

chap-preview
Pratinjau gratis
Bagian 1 ~ Jennie Syakira
Jannie POV Ruangan kamarku begitu sepi, tidak ada apapun yang layak untuk menahanku di ruangan luas ini. Namun sepi kadang lebih baik bagiku, karena kehidupanku selalu dipenuhi dengan sederet figura kebohongan yang begitu mudah untuk aku kuak. Hal yang selama ini aku rasakan adalah…kekerasan yang manis. Tidak berselang lama, aku sudah duduk di sofa suede merahku dengan lembut membalik halaman lembar buku bersampul biru. Namun tak juga aku merasakan sesuatu yang nyaman kali ini. Langkahku yang mondar mandir di ruang tamu akhirnya menarik perhatianku untuk keluar dari apartemenku kali ini. Aku bosan, dan tidak ada teman bermain selama berbulan-bulan ini. Mungkin, lebih baik aku mencari ‘mangsa’ baru untuk bersenang-senang. Dengan segera, aku meraih dress model sabrina berwarna hitam. Potongan dadanya sedikit rendah, dan aku menyukainya. Entah apa yang mengotori pikiranku, tapi aku suka bagian tubuhku sedikit terekspos, menunjukkan betapa indahnya aku diciptakan. Begitu tiba di salah satu bar terbesar di kotaku, penjaga lekas membuka pintu. Membuatku masuk tanpa mengantre. Itu mudah saja, aku sudah menjadi member VIP di sini, tidak heran jika mereka sudah mengenalku. Kepulan asap menyapaku begitu melangkah ke dalam bar, kerumunan yang tengah asik dengan dunianya sendiri menenggelamkanku. Seolah tidak ada yang salah jika aku datang ke bar ini. Namun melihat senyuman sosok bartender yang tengah balas menatapku itu, dengan segera membuatku melangkah ke arahnya. Dia Rian, salah satu lelaki yang kenal denganku belakangan ini. Dia masih muda, usianya jauh di bawahku, begitu juga dengan pemikirannya. “Beri aku satu shot, Rian!” “Apa yang tidak untukmu, Jane!” Jane—begitu aku dipanggil oleh mereka. Siapa yang peduli dengan panggilan itu bukan? Yang penting, nama itu terdengar seksi di telingaku. Aku meminum satu shot, dan merasakan cairan itu membakar tenggorokanku. Mataku memindai sekeliling, dan jatuh pada sekelompok lelaki yang duduk di kursi VIP. Jelas sekali jika kasta mereka sedikit berbeda. “Mereka siapa?” “Kau tidak kenal dengan mereka?” “Makanya aku bertanya, bodoh!” “Dia tuan muda dari keluarga Dominic. Aku pikir semua orang akan tahu hanya dengan menatap wajahnya yang tegas, terlebih lagi dengan rahangnya yang ditumbuhi bulu-bulu itu. Dia…mengagumkan!” Menarik. Aku memang pernah mendengar mengenai keluarga Dominic. Keluarga paling kaya di era ini, juga paling berbahaya. Entah apa yang mereka lakukan, tidak ada yang peduli, sekalipun itu pemerintahan di negara ini. “Kenapa? Kau ingin menghabiskan malam berkeringat dengannya, Jane?” Rian terkekeh sambil menatapku jenaka, dia hafal sekali dengan kebiasaanku yang satu itu, “kau bisa memesanku dengan gratis, Jane, kita bisa bermain di kamar VVIP!” lagi-lagi Rian mengedipkan sebelah matanya, tangannya hampir meraih bahu polosku. Namun sebelum itu terjadi, tatapanku lebih dulu menghentikan gerakan nakalnya. “Kau susah sekali, padahal tidak ada salahnya kita mengenal lebih dekat, lagipula aku tidak kalah jauh dari mereka. Aku tampan, aku sering mendengarnya dari gadis-gadis di kampusku!” “Siapa yang mengataimu buruk rupa, Rian? Hanya saja kau masih muda, dan satu lagi….”sambil beranjak dari dudukku, aku menatap Rian yang tingginya seperti tiang listrik, “kau bukankah tipeku!” Kakiku bahkan secara otomatis menuju ke arah kerumunan para lelaki itu. Tidak sekalipun aku bisa teralihkan oleh orang lain. Tatapannya misterius, dia berkarisma, dan cara bicaranya begitu menggoda. Gilanya, aku bisa bisa merasakannya dari jauh. “Hey, apakah ada tempat kosong di sini? Aku tidak menemukan tempat yang lain!” Alibi, jelas sekali, aku bahkan bisa mengeluarkan semua orang di lantai bawah jika aku mau. Namun, aku hanya ingin mencoba, karena tidak ada salahnya mencoba bukan? Kerumunan lelaki itu berhenti bicara, lalu menatapku dari atas sampai bawah. Bahkan terdengar beberapa siulan dan juga juga komentar yang tidak terlalu aku perhatikan. Namun yang aku pertanyakan kali ini adalah, mereka semua—maksudku kelompok lelaki itu—mengenakan jas. Tidak mungkin kah mereka baru kembali dari kantor di malam minggu begini? “Tentu saja baby girl, bergabunglah dengan kami, kebetulan kami tengah merayakan ulang tahun Edward!” seorang lelaki dengan rambut coklat, dengan ukuran tubuh yang tinggi bangkit sehingga aku bisa duduk tepat di sebelah lelaki dingin ini. Sungguh, sekujur tubuhku bergidik ngeri saat baru saja duduk di sebelahnya. Auranya begitu pekat, dan juga memikat. Rahangnya begitu tegas, bulu-bulu tipis di sekitarnya membuat lelaki bernama Edward itu terlihat seksi, dan…menggiurkan. “Happy birthday, Ed!” “Ya! Terimakasih!” jawabnya dengan nada rendah yang begitu menggoda imanku, sungguh, suara itu bahkan membuat tubuhku terbakar gairah. “Dominic memang selalu keluarga yang tetap di pandang, kau sangat beruntung Ed, lihatlah, bahkan gadis cantik ini masih tetap melirikmu sekalipun kau sudah menikah dan punya anak!”seorang lelaki yang duduk di seberang Edward menepuk bahu lelaki itu. Seketika itu juga aku tersenyum penuh minat. Dia sudah punya keluarga, dan entah kenapa aku tertarik dengannya. “Diamlah, Vik, istriku pasti akan mengomeliku habis-habis jika tahu kalian membawaku ke klub dan bahkan memaksaku untuk minum alkohol. Aku juga ada janji dengan putriku malam ini, tapi semuanya hancur karena kalian!” “Ayolah dude, bahkan aku pikir keluargamu membebaskanmu untuk menikah lagi jika kau mau. Lagipula, istrimu yang sempurna itu tidak akan tahu jika kau berperilaku begini. Setelah menikah, dia menguasai kehidupanku, ini adalah kali pertama kita minum bersama setelah selama ini. Kau membuatku sakit hati saja!” seolah lelaki yang lain, terkekeh sambil mengucapkan kata-kata tadi. Mereka semua tampan, dan berkelas. Bahkan gaya bicaranya tidak seperti orang-orang yang selama ini aku kenal. Sayangnya, tidak ada yang semenarik Edward di mataku saat ini. Pembicaraan kami lanjut sampai tengah malam. Namun terkadang aku kelewatan, tanganku terkadang singgah di paha Edward. Dan aku bisa merasakan bahwa dia terkejut. Pembicaraan mereka sangat santai, dan tidak seberat apa yang aku bayangkan sebelumnya. Namun terkadang aku terbawa suasana dan menatap bibir menggoda Edward. Ingin sekali aku merasakan bibir itu, dan menghabisinya malam ini juga. Namun, mereka semua sopan, jika biasanya akan ada yang menyentuh bahuku yang polos, namun berbeda dengan kali ini. Semuanya bisa menahan diri, dan tidak melakukan kesalahan selama proses pembicaraan dimulai. “Ini sudah tengah malam, terima kasih atas pesta ulang tahunnya, tapi aku harus pergi. Istriku sudah meneleponku berkali-kali!” “Dude, ini tidak seperti kau saja. Kau gugup! Tapi mungkin kau tidak bisa lepas dari istrimu itu!” “Diam Vik, tapi terima kasih lagi. Aku sedikit terhibur malam ini!” Edward bangkit dari sampingku, dan rasanya ada yang kurang. Dengan segera aku meraih pergelangan tangannya, membuat pergerakannya terhenti. Semua tatapan juga tertuju pada kami berdua, aku juga kembali mendengar siulan itu. “Umm, Edward. Bisakah kau mengantarku ke apartemenku? Aku tidak punya mobil, dan menunggu sendirian di luar itu sedikit tidak nyaman bagiku.” Siulan menggoda itu kembali terdengar olehku. Namun aku berusaha tetap membuat wajah memelas. “Ed, tidak mungkin kau membiarkan gadis cantik menunggu sendiri di luar bukan? Kau jelas tahu tidak ada yang bisa melewati portal itu di jam segini kecuali keluarga Dominic.” Aku melihat raut wajah Edward masih berpikir. Tidak punya mobil? Yang benar saja, aku bahkan datang kemari menggunakan ferrari yang terparkir di parkiran khusus VIP. Namun, aku ingin malam ini tidak cepat berlalu. Aku ingin membuat Edward hidup dalam fantasi liarku. Melihat Edward mengangguk pasrah, membuatku ingin sekali tersenyum. “Terima kasih!” *** Beberapa menit, mobil mewah Edward sudah berhenti di depan apartemenku. Dia bahkan menawarkan untuk mengantarkanku sampai di depan apartemen. Apa yang aku pikirkan selain mengatakan ya? Selama di perjalanan, dia juga membicarakan hal-hal kecil. Dia tidak seperti sosok yang aku temui di klub tadi. Dia lebih ramah. Aku tahu bahwa dia sudah menikah, dan memiliki seorang putri yang sudah berusia 4 tahun. Dia membuatku semakin tertarik padanya, sungguh ini adalah sesuatu yang salah. Aku selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan orang yang aku inginkan. Apakah aku adalah penghancur keluarga orang? Bukan. Lalu kenapa aku menginginkan sesuatu yang sudah berpantangan untuk aku miliki? Karena aku ingin. Pemikiran konyol yang selalu membuatku terlelap dalam mimpi ku. Selain itu, aku juga baru tahu bahwa Edward bukanlah pekerja kantoran yang sangat monoton. Dia seorang fotografer. Aku baru tahu bahwa keluarga Dominic memiliki seorang bakat seperti Edward. Selain itu, dari apa yang dia ceritakan semalam di perjalanan. Keluarganya tidak menerima dia dengan baik, karena profesinya. Edward memiliki 2 saudara lelaki, yang melanjutkan perusahaan mereka. Dia adalah tuan Muda yang terbuang, bisa aku katakan begitu. “Jadi, apa kau memang tertarik dengan modelku dalam proyek ini?” Edward sekali lagi bertanya untuk memastikan. “Tentu saja, Ed. Aku suka proyekmu, dan mungkin aku bisa membantumu dalam beberapa hal!” “Kupikir ulang tahunku kali ini tidak akan memberikan apa-apa. Kebanyakan model papan atas yang aku tawarin tidak mau menerimanya. Mereka menolak pose tanpa busana yang aku tawarkan sebagai ide di dalamnya. Aku tahu itu sedikit tidak layak, tapi aku memiliki cara pandang yang berbeda.” Kau tidak tahu bahwa aku sangat menyukai idemu itu, Ed. Apalagi bagian yang tidak diterima itu. “Kau tidak bisa menyalahkan orang lain, Ed. Karena itu adalah pandangan mereka, jika kau bertanya padaku, maka aku akan mengatakan jika itu adalah sebuah…seni?” “Kau benar sekali!” kali ini Edward tersenyum manis, sungguh, itu membuatku tidak bisa menahan diriku untuk kali ini, “ini kartu namaku, kau bisa datang ke studioku besok. Kita juga akan membicarakan kontraknya dan semuanya!” “Sure, aku Jennie, Jennie Syakira. Senang bertemu denganmu, Edward. Aku harap kita bisa bekerja dengan baik!” “Nice, sampai bertemu besok!” Edward melambai padaku, dan siap untuk pergi. Namun kali ini aku ingin memberikan sesuatu padanya. Sesuatu yang akan membuat malam ulang tahunya sedikit berwarna, dan menantang? “Edward?” Aku berjalan kembali ke arahnya yang terhenti di ambang pintu, aku berbisik ke arah telinganya dengan sensual, “hati-hati menyetir!” dan mencium kerah kemeja putihnya. Aku pikir bukan ide yang buruk untuk meninggalkan lipstik yang memberikan jejak bekas. Aku mundur, dan melihat wajah putihnya yang memerah, bahkan mata kucingnya terbuka lebar seolah dia baru saja melihat sesuatu yang tidak layak untuk dia lihat. “A…aku harus pergi!” dia melangkah keluar dengan terburu-buru. Melihat tingkahnya, membuatku benar-benar tidak bisa menahan diri. Aku harus segera menuntaskan di sini, jika tidak, maka aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak malam ini.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Oh, My Boss

read
386.9K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

Revenge

read
35.4K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.7K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook