siapa dia ???

1262 Kata
"cantik".... gumam Taufik.... Alisa yang mendengar hal itu segera berbalik meninggalkan meja Taufik, sebenarnya Taufik ingin menyapa dan menanyakan siapa nama gadis itu, tetapi Taufik ragu karena Alisa menunjukan sikap biasa saja, padahal tadi dia mendengar kalau Taufik sedang memuji kecantikannya namun Alisa tidak memberikan respon apapun dia malah berbalik arah dan meninggalkan meja, untuk sekedar menolehpun tidak... "aneh... memang dasar laki-laki gak bisa jaga mata" gumam Alisa pelan agar teman-temannya tidak mendengarnya.... sementara itu Taufik terus memperhatikan Alisa sampai hilang di balik pintu dapur restoran itu,, Taufikpun tersadar akan lamunannya. "siapa dia"... gumam Taufik lagi.. padahal selama ini tidak ada perempuan yang tidak meliriknya.... ___ Taufik pov hari ini setelah mengajar di salah satu kampus saya hendak pulang ke rumah untuk melepas rasa lelah, kebetulan perutku sudah mulai keroncongan karena pagi tadi saya hanya sarapan dengan roti tawar dan kopi.... sayapun menuju parkiran di mana mobil para dosen biasa di parkir, saya keluar gerbang kampus menyusuri jalan raya berharap akan segera sampai di rumah, tetapi karena perutku yang sudah minta di isi saya terpaksa singgah di sebuah restoran yang desainnya cukup unik.... setelah memarkiran mobil sayapun masuk ke dalam restoran, setelah saya duduk di salah satu kursi dan berniat memanggil pelayan untuk memesan makan tetapi tiba-tiba seorang gadis menujuh ke arahku... dari seragamnya saya sudah bisa menebak kalau gadis itu salah satu karyawan restoran ini, gadis itu berjalan dengan membawa nampan yang berisi pesanan para tamu, semakin dekat saya bisa melihat wajahnya dengan jelas... jujur ini pertama kalinya aku memperhatikan seorang wanita sampai sedetail ini, dia cantik dari wajahnya sudah bisa di pastikan bahwa dia gadis lemah lembut yang selalu tersenyum... "tunggu dulu.. kenapa aku terus saja memperhatikannya" gumamku pelan.... saya mengambil buku menu yang ada di meja berusaha mengalihkan perhatian dari gadis itu, tapi mataku ini tidak bisa di ajak kerja sema... dasar mataku tau aja yang bening-bening.... gadis itu tiba-tiba menoleh ke arahku, aku rasa dia tau kalau aku sedang mempersiapkannya, aku sedikit mengangkat buku menu yang aku pegang agar sedikit menutupi mukaku.... setelah itu aku berpindah tempat duduk, saya memilih meja yang paling ujung, tidak lama setelah itu saya memanggil pelayan restoran ini berharap gadis itu yang datang, tetapi harapanku pupus setelah melihat pelayan yang datang dengan wajah lain... "kenapa aku mengharapkan dia yang datang.. aneh" gumamku lagi... setelah pelayan itu datang sayapun memesan satu menu makanan dan minuman.... selang beberapa menit, seorang pelayan datang menuju ke arahku... "tunggu.. dia gadis tadi..." mataku terus saja memperhatikannya entah itu dia sadar atau tidak kalau aku terus memperhatikannya... dia meletakan makanan yang aku pesan di atas meja dengan pelan... dia tidak tersenyum sedikitpun, aku pastikan dia bukan gadis yang suka tebar pesona ke pria-pria tampan... "cantik" gumamku.. aku yakin dia mendengar yang aku katakan... tapi tunggu dulu... tidak ada respon darinya, melirikpun tidak.... dia malah segera pergi menghilang di balik pintu dapur restoran itu... aku penasarannya dengannya.. mungkin besok aku akan mampir ke restoran ini lagi... pikirku sambil tersenyum... jujur aku tidak pernah penasaran dengan seorang wanita... tapi yang satu ini kayanya beda, banyak perempuan yang mama kenalkan kepadaku, umurku memang sudah hampir kepala tiga, lebih tepatnya 29 tahun hal itu yang membuat mama selalu memaksaku untuk segera menikah, aku memang anak tunggal di keluarga itu tapi bukan berarti aku harus menuruti kemauan mamakan, untuk hal yang lain mungkin iya, tapi untuk pendamping hidupku aku tidak mau mama ikut campur di dalamnya, karena aku merasa bisa mencari sendiri.... akupun makan dengan tenang, tetapi pikiranku Masi memikirkan gadis itu , siapa dia? di mana dia tinggal? dia sudah punya suami atau belum? tapi kelihatanya dia Masi muda pikirku, dan berharap dia belum ada yang punya, mungkin untuk kali pertamanya aku penasran dengan seorang gadis.. makanankupun habis tanpa aku sadari, "lumayan enak ternyata, bisalah besok ke sini lagi" pikirku... setelah itu aku segera memanggil pelayan untuk membayar makanan yang tadi aku pesan, aku pikir gadis itu lagi yang datang ternyata bukan.... "berapa semua mbak?" tanyaku..diapun menyebutkan nominalnya setelah aku membayar akupun keluar restoran, sebelum keluar aku sempat melirik ke arah pintu dapur restoran itu... "apa yang kamu pikirkan Fik.." akupun menggeleng setelah itu berlalu memasuki mobil tujuanku saat ini adalah rumah.... ____ sementara itu Alisa yang sibuk mengantarkan pesanan dari meja ke meja, di ber bersyukur setiap hari tempat ini ramai terus, karena semakin banyak pengunjung maka semakin tinggi juga bonus yang di dapat para karyawan... "Mel... aku ke belakang sebentar ya.. aku belum solat asar" izinku ke Melisa "iya sa... jangan lupa doain aku ya.." jawab Amel dengan sedikit bercanda.. setelah izin ke Melisa aku berlalu ke belakang untuk solat. "astaghfirullah sudah hampir jam 4 aku sampai lupa kalau belum solat asar.." setelah melihat jam yang ada di pergelangan tanganku akupun buru-buru mengambil air wuduh setelah itu melaksanakan kewajibanku..... setelah solat asar aku kembali ke meja pelayanan... aku lihat semakin banyak pengunjung..."biar aku aja Fik.. kamu antar yang lain saja" ucapku pada Fika yang hendak mengangkat nampan yang berisi berbagai macam makanan... "oke sa... tau aja kalau aku lagi capek" kekeh Fika.... Alisapun kembali aktif melayani para tamu, tak jarang dia harus berlari kecil untuk memberikan pesan ke pada Ari yang bertugas membuat pesanan para tamu... "hari ini banyak yang berkunjung ya sa..." tegur Ari membuka pembicaraan dengan Alisa.. "Alhamdulillah mas Ari... semakin banyak yang berkunjung semakin banyak bonus dari bos" canda Alisa sambil ketawa... Ari terus saja memperhatikan Alisa,, Alisa tidak tahu kalau Ari sedang mempersiapkannya.... "tu mata lama-lama bisa lompat... maskanloh tuh liatin, gosong tanggung jawab Lo.." tegur Fika ke Ari, entah kapan perempuan cempreng itu ada di sini.. Ari yang meras di tegurpun kaget.. sementara Melisa sudah berjalan membawa pesanan tamu lagi.. "nih perempuan cempreng ngagetin aja... kalau Lisa tau gimana tadi, kan malu aku.." jawab Ari dengan ketusnya... aripun melanjutkan kegiatan masaknya, di restoran itu cheff ada dua orang, tapi hari ini cuman Ari yang masuk, katanya dia izin ada urusan keluarga ... jam sudah menunjukan pukul 8: 49 itu tandanya sedikit lagi waktu pulang... para pekerja restoran itu sudah mulai memberikan termasuk alisa... ada yang mengelap meja dan kursi, ada yang manyapu dan ada juga yang menyusun kursi dengan rapi ... setelah kegiatan bersih-bersih selsai, para pekerja perempuan menuju ruang ganti khusus perempuan untuk menukar seragam mereka,,, sementara itu Ari yang sudah siap pulang Masi setia berdiri di teras restoran. Alisa, Fika dan Amel keluar bersamaan, di antara karyawan restoran itu hanya mereka yang cukup dekat. "Lo belum pulang ri... ?" tanya Amel ke Ari.. "belum nunggu Alisa, sa.. pulang bareng yuk" jawab Ari, yang kemudian mengajak Alisa pulang bersama, Ari memang memiliki sebuah motor metic... Alisa yang mendengar ajakan Ari spontan menjawab "oh .. tidak usah ri.. nanti saya naik angkot saja" tolaknya dengan ramah... hampir aja Ari membuka suara kembali tapi Fika buru-buru membuka suara " cieee Ari modus... pake alasan mau nganter Alisa lagi" goda Fika, dengan suara cemprengnya.... "apaan sih Lo Fik... dasar cempreng.." balas Ari, yang tak mau ketahuan Alisa..."ini sudah jam 9 sa.. angkot udah jarang lewatnya jam segini" Ari Masi berusaha dengan berbagai caranya..... "gini aja... Fik biar Lo boncengin Alisa, gue biar sama Ari aja,, nanti kita sama-sama anterin Alisa" lerai Amel, karena Amel tau bahwa Alisa tidak mungkin menerima ajakan Ari, dia tau betul Alisa tidak sedekat itu dengan Ari.. selama ini Ari sering mengajaknya pulang bersama, tapi Alisa selalu menolak, bukan tanpa alasan, Alisa hanya takut bila ada orang yang salah paham antara mereka berdua.... saran amelpun di setujui oleh Fika dan Alisa, sementara itu Ari dengan terpaksa menyetujuinya, "setidaknya.. bisa pulang sama Alisa walaupun gak boncengan" gumam Ari pelan agar tak di dengar oleh Amel.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN