1 Dia Berselingkuh
Aku bisa melihat dia menatapku dengan dingin. Matanya begitu tajam, seperti seseorang yang membenciku dan tidak mengharapkan kehadiranku di sini. Kurasa Tom bersikap seperti itu karena wanita di sampingnya. Wanita berambut kemerahan itu menggandeng tangan kekasihku dengan manja.
“Siapa dia, Sayang?” Wanita itu dengan santainya bertanya mengenai siapa aku kepada Tom.
Pandangan mataku secara bergantian menatap keduanya, dalam pikiranku terus mempertanyakan siapa wanita itu. Namun, tanpa perlu kutanyakan, Tom menyebutkan namanya dengan jelas. “Dia wanita yang kuceritakan padamu, Sarah.”
Kulihat ada senyum yang berkembang di bibir Sarah, terlebih saat dia telah mengetahui tentang diriku. Tanpa ada rasa malu, mereka bermesraan tepat di depan mataku.
Sungguh pemandangan yang menjijikkan, aku tidak pernah menyangka jika Tom berselingkuh. Di antara keheningan ini, tiba-tiba saja Tom mengeluarkan suara dengan nada tegas. “Kita akhiri hubungan ini sekarang juga.”
Kalimat itu sungguh mengejutkanku, Tom memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami di depan wanita lain—selingkuhannya. Seketika itu membuat tubuhku bergetar, ada sakit yang menusuk dan melemahkan kakiku untuk bisa berdiri dengan tegap.
Awalnya, aku baru saja pulang dari tempat kerja. Tubuhku terasa lelah, dan aku berpikir bisa beristirahat saat sampai di apartemen ini. Namun, pemandangan pertama saat pintu terbuka adalah kemesraan Tom dengan wanita itu. Bahkan, mereka melanjutkan kegiatannya dengan berciuman lebih dalam.
Aku berusaha begitu keras selama ini. Bahkan, aku merasa tidak ada yang salah dengan hubungan kami, itu adalah sikap yang tidak seharusnya diberikan padaku. Kupikir selama ini dia benar-benar mencintaiku tanpa melihat latar belakangku.
“Kurasa kau tidak memiliki urusan lagi di sini. Kau bisa pergi sekarang juga karena aku tidak ingin lagi tinggal bersamamu.” Ucapan Tom membuatku tersentak, dia mengusirku begitu saja tanpa mengulas satu tahun hubungan yang sudah kami jalani.
Selama ini, kami tinggal bersama di apartemen milik Tom. Aku memang tidak membayar apa pun selama berada di sini. Tetapi, aku menggantinya dengan banyak hal seperti menyiapkan makanan, melayani Tom dengan penuh perjuangan.
“Tapi, Tom. Kenapa?” Ada yang perlu aku pastikan lagi, tapi dia benar-benar berubah karena wanita di sampingnya saat ini.
“Kita tidak selevel, Reina. Kau ini hanya gadis biasa dan tidak memiliki apa-apa. Apa kau tidak sadar selama tinggal bersamaku? Kurasa kau ini memang wanita bodoh.” Tom terkadang bersikap dingin dan kasar padaku. Kali ini dia benar-benar tidak bisa meredakan ucapan menyakitkan itu.
Aku selalu yakin, hubungan satu tahun yang kami jalani ini, bisa membuatnya mencintaiku lebih dalam. Meski sikapnya seperti itu, aku selalu berpikir jika semua ini hanya karena pekerjaannya saja. Namun, kini aku tahu alasan lain, kenapa dia memutuskan hubungan kami dan bersikap lebih kasar dari sebelumnya.
“Bukankah seharusnya kau minta maaf padaku, kau yang berselingkuh dan membawa w***********g ini ke sini.” Emosi yang tak dapat kutahan akhirnya meledak, aku ingin tetap mempertahankan hubungan ini. Namun, Tom justru tidak peduli padaku dan hanya memandang wanita di sampingnya.
“Beraninya kau menghina Sarah. Seharusnya kau berkaca pada diri sendiri. Jangan banyak bicara lagi, Reina. Kau tidak perlu masuk lebih jauh, barang-barangmu sudah kusiapkan.” Tom mulai bergerak dan melemparkan satu per satu barangku yang sudah dimasukkan ke tas koper.
Tanpa peduli apa yang ku katakan, Tom dengan dibantu oleh Sarah mulai melempar barangku keluar dari apartemen. Bahkan, dia mendorongku keluar hingga aku terjatuh.
“Lihatlah, siapa yang kini berada di luar? Kau memang tidak akan pernah bisa sepadan dengan Tom. Lihat saja dirimu di cermin, kau berasal dari kalangan bawah dan tidak seharusnya menjadi benalu dalam kehidupan Tom.” Sarah tampak puas karena berhasil memaki dan mengusirku dari sisi Tom. Dengan berkacak pinggang, dia memamerkan senyum jahatnya di depanku.
Aku berusaha untuk bisa bangkit, tetapi kakiku terasa begitu lemah. Air mataku menetes begitu saja, satu tahun yang sudah kulewati bersama Tom, sekarang benar-benar sudah tidak ada gunanya lagi. Tom tampak tidak peduli saat Sarah menghinaku seperti itu. Apa yang sudah kujalani selama ini, rupanya tidak membuahkan apa pun bagi Tom. Usahaku untuk bisa membuatnya terus di sisiku, kini terbayar dengan rasa sakit yang begitu dalam.
“Tom, kumohon. Jangan seperti ini, jika memang ada yang salah, kita bisa berbicara terlebih dulu.” Aku masih memaksakan diriku untuk bisa kembali masuk ke sana. Tetapi, Sarah kini terlihat seperti mengusai apartemen itu.
“Hei, kau masih saja tidak tahu diri ingin masuk kemari. Apa urat malumu itu sudah tidak ada, hem? Sudah jelas kau itu diusir dari sini, cepat pergi!” Sarah membentakku dan Tom tersenyum miring melihat hal itu.
Merasa kesal dengan ucapan wanita itu, tubuhku beranjak dan bergerak cepat untuk menarik rambutnya. Bahkan, aku seperti mendapatkan kekuatan untuk memberikan hukuman pada wanita yang sudah berselingkuh dengan Tom.
Tom melihat kami yang adu kekuatan langsung mendorong tubuhku dan menyelamatkan Sarah yang hampir saja terkena tinju dari kepalan tanganku. “Kau gila?! Apa yang kau lakukan Reina? Kenapa kau menjadi sangat liar? Cepat pergi, dan jangan pernah mengganggu hidupku lagi!”
Aku hendak kembali berbicara, tetapi Tom justru menutup pintu dengan keras hingga membuatku terkejut. Tidak ada yang bisa kulakukan lagi sekarang, hidupku pun tidak tahu harus bagaimana lagi.
Aku masih terduduk di lantai, berharap Tom akan kembali membuka pintu itu. Tetapi tentunya hal itu tidak akan terjadi. Baru saja aku hendak memungut pakaianku yang berserakat karena dilempar oleh mereka. Kudengar ponselku berdering, saat kulihat tidak ada nama di layar ponsel itu. Keningku berkerut. “Siapa yang menelepon?”
Aku berusaha untuk tenang, lalu kuterima panggilan itu. “Selamat malam, Nona Reina. Saya perawat di rumah sakit yang menjaga paman Anda.” Rupanya suster di rumah sakit yang menghubungiku. Kurasa itu bukanlah hal baik yang akan kudengar selanjutnya.
“Paman Jeff? Apa yang terjadi padanya?” Aku bertanya dengan perasaan yang begitu khawatir, selama ini paman Jeff satu-satunya keluarga yang kumiliki.
“Paman Anda mengalami syok dan harus dioperasi. Setidaknya membutuhkan biaya dua puluh ribu dolar untuk melaksanakan operasi itu.” Kabar yang benar-benar membuatku seperti orang bodoh.
Tubuhku membeku, pikiranku begitu kosong hingga tidak ada jalan lain yang muncul dalam benakku. Aku tidak memiliki tempat untuk tidur, meski aku bekerja, tetapi tabungan yang kumiliki tidak akan cukup. Apalagi sekarang paman Jeff membutuhkan uang dalam jumlah yang besar.
Kualihkan pandanganku ke pintu apartemen milik Tom. Benar, Tom berasal dari keluarga yang kaya. Pria sialan itu mungkin saja bisa membantuku agar paman Jeff bisa segera menjalani operasinya.
Aku beranjak dari tempatku saat ini, kedua kakiku pun mulai berdiri tegap lagi. Hanya saja, tubuhku masih sedikit bergetar, hingga kegelisahan menyelimutiku. Kucoba menggerakkan tangan untuk mengetuk pintu apartemen beberapa kali.
“Tom, tolong buka pintunya. Kumohon, Tom. Ada sesuatu yang penting dan ingin kukatakan padamu.” Aku berusaha mengetuk dengan keras dan memanggil Tom agar keluar menemuiku.
Sudah beberapa kali kupanggil namanya, bahkan kuketuk pintunya dengan keras. Tapi, dia seperti tidak mendengar panggilanku. Bisa saja wanita di dalam sana melarang Tom untuk keluar menemuiku. Namun, aku tidak ingin menyerah demi paman Jeff.
Setelah sekian kali kuketuk pintu apartemen itu, akhirnya Tom membuka pintu. “Tom, tolong aku. Bantu aku untuk membiayai operasi pamanku. Dia sedang membutuhkan penanganan saat ini.” suaraku begitu gelisah, kupegang tangan Tom seraya memohon padanya.
Mendengar permintaanku itu, Tom justru menghempaskan tanganku hingga aku hampir saja terjatuh. Matanya menunjukkan kemarahan yang tidak bisa dibendung lagi. Dia pun bersuara keras dan menegaskan kalimatnya. “Apa yang kau katakan, tidak akan membuatku bersedia membantumu. Bukankah dia pamanmu? Kenapa aku harus repot membantunya? Kau bisa berusaha sendiri dan cari cara lain, dan jangan ganggu aku lagi, Reina!”
Tangisku seakan tidak bisa menyentuh hatinya. Dengan terisak, aku masih berusaha untuk mendapatkan bantuan dari Tom. Aku merendahkan posisi tubuhku, memohon dengan wajah memelas agar Tom bersedia menyelamatkan paman Jeff.
Paman Jeff sudah kuanggap seperti orang tuaku sendiri. Sejak kedua orang tuaku tiada, Paman Jeff lah yang merawat dan menjagaku. Sungguh aku tidak ingin kehilangan dia.
“Tom, kumohon. Bantu aku, paman sangat membutuhkan uang itu untuk operasinya hari ini. Aku tidak memiliki uang sebanyak itu untuk biaya rumah sakit.” Kepalaku tertunduk, tetapi sekilas aku melihat kaki Sarah berdiri di belakang Tom, dan membuatku mengangkat wajah melihatnya.
Ada senyuman tipis yang tercetak di bibir Tom. Dai seperti sedang mengejekku atas apa yang kualami saat ini. “Aku tidak peduli dengan apa yang sedang pamanmu alami. Sebaiknya kau segera ke sana dan jangan menggangguku di sini. Kau bisa saja mengemis di luar sana dan mendapatkan uang itu dari tangan dermawan lainnya.”
“Tom, wanita miskin dan jelek ini benar-benar tidak tahu diri. Bahkan, mantan kekasihmu ini tidak memiliki kelebihan lainnya. Kurasa dia menggunakan tubuhnya itu untuk membuat para pria kaya mau menerimanya dan memberikan harta mereka. Beruntung kau lepas lebih cepat darinya, sehingga kau tidak akan kehilangan uangmu.” Sarah benar-benar mengacaukan semua, dia membuat Tom semakin membenci dan menghinaku.
“Kupikir kau mengetuk pintu untuk mengemis cinta dariku. Namun, kau memang gold digger, Reina. Sepertinya selama ini kau bersamaku hanya untuk memanfaatkanku, bukan? cepat pergi dari sini dan jangan menunjukkan lagi wajahmu di depanku.” Benar-benar Tom termakan oleh ucapan Sarah, dia berubah begitu cepat.
Begitu lengkap penderitaan yang kudapatkan hari ini. Pengkhianatan kekasihku, lalu dia mengusirku dari apartemennya, sekarang aku harus berusaha mendapatkan uang demi operasi paman Jeff. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan selain meratapi hari ini. Hidupku seperti penuh dengan kesialan dan tidak kusangka semua datang secara bersamaan seperti ini.