Corry

1098 Kata
Hari ini Naila sudah membuat janji dengan Ricky pelatih Rafa dan Keanu untuk memberikan menu yang dijanjikan dan ini berdasarkan pembicaraan dengan Rafa beberapa hari yang lalu, Rafa sendiri berjanji akan membantu agar menu itu dapat digunakan agar bisa merasakan menu bebas yang ada di cafe menurutnya sangat enak. “Rafa kemarin sudah bicara mengenai menu dan sedikit terkejut jika dirinya bisa langsung menyetujuinya,” ucap Ricky setelah membaca dan menatapku “apa jangan – jangan kalian ada perasaan tanpa sepengetahuan kami?.” Naila menatap tidak percaya atas apa yang Ricky bicarakan dan bagaimana bisa Naila mempunyai perasaan pada Rafa di saat mereka pertama kali bertemu. Cinta pada pandangan pertama tidak ada dalam kamus Naila dan jelas tidak mempercayainya, meskipun sang ayah mengalami itu tapi tidak dengan ibunya. Bagi Naila cinta itu butuh proses tidak hanya pandangan pertama, sama seperti sang ibu yang dengan berjalannya waktu menyukai sang ayah begitu juga dengan sang kakak ipar pada kakaknya. Ada hal yang mengganggu Naila mengenai perkataan Rafa mengenai apa dirinya mengingat Rafa, Naila sendiri merasa tidak merasa mengenal Rafa di kehidupan sebelumnya dan bagaimana bisa Naila harus mengingat. Naila lalu berpikir tidak mungkin dirinya melupakan sesuatu atau orang terpenting dalam hidupnya, atau mungkin Rafa adalah orang yang tidak ingin diingat sama sekali. “Mas bisa aku bertanya?,” Naila menatap Ricky dengan hati – hati “apa Rafa memiliki kekasih?.” Ricky tersenyum lalu menggelengkan kepala “saat ini belum karena setahu aku satu – satunya wanita yang dekat dengan Rafa hanya ibu, adik dan sahabatnya si Corry, mungkin sebentar lagi kamu akan masuk di dalamnya.” Naila mencibir perkataan Ricky “aku hanya bertanya bukan maksud apa – apa.” Ricky hanya mengangguk pasrah sambil menahan tawa “ini aku serahkan pada bagian kesehatan dan apabila sudah disetujui maka akan langsung menjadi menu untuk mereka berdua,” Naila mengangguk mendengar perkataan Ricky “dan apa yang akan kamu inginkan sebelum berjalan?.” “Cek kesehatan sebelum dan sesudah,” jawab Naila langsung “karena aku ingin tahu perubahan sekecil apa pun,” Ricky mengangguk langsung. Naila dan Ricky berjalan keluar dari tempat rapat mereka, selama perjalanan banyak yang mereka bicarakan termasuk apa yang akan dilakukan jika ini gagal atau mereka tidak disiplin menjalani ini semua. “Mau lihat mereka latihan?,” tanya Ricky membuat Naila sedikit berpikir “hanya sebentar dan sekalian bertemu dengan orang spesial Rafa.” Naila mengikuti langkah Ricky dengan pasrah dan ini bukan karena penasaran tentang orang spesial Rafa melainkan menghormati ajakan Ricky yang sudah Naila anggap sebagai orang tua yang harus dihormati. Selama perjalanan mereka berdua bertemu dengan beberapa orang dan Ricky hanya mengangguk tanpa mengenalkan Naila pada mereka, Naila sendiri tidak peduli jika tidak diperkenalkan. Lapangan untuk latihan penuh dengan beberapa pemain yang sibuk latihan, Naila sendiri tidak mengenal mereka semua bahkan di mana tempat Rafa dan Keanu latihan pun Naila tidak tahu jika tidak ada Ricky yang memandu dirinya di lapangan ini. Ricky meminta Naila duduk di kursi yang ada sambil menatap mereka berdua latihan, tatapan Naila tidak lepas ke arah Rafa yang sedang fokus dalam latihan. “Mereka sebentar lagi akan ada pertandingan jadi harus benar – benar fokus,” Naila menatap sumber suara yang ternyata seorang wanita dengan pandangan ke arah Rafa dan Keanu “maaf aku Corry,” ucapnya sambil mengulurkan tangan dan dengan segera Naila menyambut uluran tangan sambil menyebutkan nama “apa kamu ahli gizi yang dibicarakan selama ini?,” menatap Naila dari atas sampai bawah “lumayan selera dia.” Naila semakin bingung dengan perkataan wanita ini yang menurut Naila sangat tidak jelas ini, selanjutnya Naila mengangkat bahu atas apa yang dikatakan. Menonton Rafa dengan ditemani wanita ini membuat tidak bosan meskipun berisik karena beberapa kali berkomentar apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh mereka berdua. “Kamu di sini?,” ucap Ricky menatap Corry yang hanya dibalas anggukan kepala “kamu sudah berkenalan?,” Naila mengangguk ketika Ricky menatapnya “bagus dengan begitu aku tidak perlu repot memperkenalkan.” “Dia yang ahli gizi ini?,” tanya Corry langsung yang diangguki Ricky “bisa juga kalian mendapatkannya.” Naila menatap bingung mengenai perkataan Corry, beberapa pemikiran Naila adalah apa mungkin mereka bertemu sebelumnya tapi Naila melupakan tapi rasanya itu tidak mungkin karena Naila selama ini baik – baik saja dan memang tidak mengenal mereka sama sekali. “Kamu pasti melupakan sesuatu?,” Corry menatap Naila yang tampak bingung “jangan terlalu dipikirkan dan anggap apa yang aku bicarakan adalah angin lalu,” Corry tersenyum ke arah Naila “tolong berikan mereka gizi yang baik karena Rafa sangat susah untuk makan sayur,” Naila mengangguk kaku. Mereka berdua melanjutkan pembicaraan yang mungkin dilihat orang lain adalah pembicaraan yang seru tapi bagi Naila ini adalah pembicaraan satu arah karena Naila tidak memahami apa yang dibicarakan oleh Corry. Terlalu asyiknya mendengarkan Corry sampai tidak menyadari jika Rafa dan Keanu sudah selesai latihan dan mendatangi mereka berdua, keasyikan mereka tidak akan berhenti apabila Keanu tidak menyapa Naila. “Asyik sekali kalian bicara,” ucap Keanu sambil tersenyum “menunya aku belum lihat tapi kata Rafa kalian sudah melakukan perjanjian.” “Perjanjian apa?,” tanya Corry heboh membuat Naila harus menutup telinga. “Suaranya tolong di kondisikan,” tegur Rafa menatap Corry tajam membuat Corry mencibir Rafa dan Keanu tertawa melihatnya. Naila hanya menatap bingung ke arah mereka, seketika Naila ingat jika hari ini akan ada rapat dengan pihak rumah sakit mengenai kondisi seseorang yang perlu dipantau kadar gizinya karena mengalami beberapa masalah kesehatan. Naila berdiri dan langsung berpamitan kepada mereka karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, tiba – tiba Corry ikut berdiri seolah mengikuti apa yang Naila lakukan dan berjalan bersama Naila keluar dari tempat latihan. “Bagaimana kabarmu?,” pertanyaan Corry menghentikan langkah Naila “sepertinya kamu benar – benar melupakan sesuatu,” dengan suara pelannya yang masih dapat di dengar Naila. “Apa kita mengenal sebelum pertemuan ini?,” tanya Naila hati – hati. “Sudah lupakan saja,” ucap Corry sambil lalu “mungkin ada orang yang sangat mirip denganmu makanya aku mengira itu adalah dia.” Naila tahu jika Corry sedang berbohong atas apa yang dikatakan baru saja, Corry mengajak Naila untuk ke parkiran dan segera pulang, karena menurut Corry jika semakin lama akan semakin susah mengeluarkan mobil dari parkiran. Naila mengikuti Corry dari belakang dengan berbagai macam pertanyaan, namun akhirnya Naila menghentikan pemikiran yang mungkin tidak diingatnya sama sekali dan membiarkan semua berjalan apa adanya. Naila sendiri tidak yakin apa yang Corry katakan benar adanya atau bisa jadi perkataan Corry untuk menjebak dirinya dengan bersama Rafa yang tidak dikenalnya sama sekali.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN