Matahari mulai menyapa kota Jakarta dengan sinarnya. Hari ini Meika bangun sangat pagi, tidak biasanya dia bangun sepagi ini padahal jam masih menunjukkan 04.30 WIB. Biasanya ada teriakan sang ibu mengiringi bangun paginya. Entah apa yang terjadi padanya hari ini, sepertinya dia tidur nyenyak tadi malam. Entah karena Jay atau Sandi yang membuatnya begini, benar-benar bukan Meika. Ia beranjak dari atas kasur dan berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak butuh waktu lama untuk Meika membersihkan diri dan gadis itu sudah keluar dengan pakaian seragam lengkapnya. Ia duduk dimeja rias untuk mematut dirinya agar terlihat lebih segar. Tak perlu dengan make up yang berlebihan cukup dengan bedak, liptin dan maskara dan semuanya selesai. Meika lalu berjalan keluar kamar dengan tas yang ia sampirkan dibahu kanannya saja. Ia turun kelantai bawah dan menghampiri ibunya yang masih ada di dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka dengan dibantu oleh pembantunya.
"tumben sudah bangun,?" tanya ibunya merasa heran melihat anaknya yang sudah rapi dan berjalan kearah kulkas.
"entahlah ma aku tak tahu...." jawabnya sambil meraih minuman dan menuangkannya digelas.
"kemana ayah?" tanyanya ketika tak mlelihat ayahnya di kursinya.
"pergi ke Jepang pagi tadi" jawab ibu Meika.
"kenapa mendadak sekali" gerutu Meika sambil berjalan kearah meja makan.
"lusa mama akan pergi menyusul ayahmu jadi baik-baiklah di rumah jangan menyusahkan bibi selama mama pergi" kata ibunya menasehati.
"baiklah mam" jawab Meika dengan raut kecewa karena tidak diajak ke Jepang.
Ibu Meika yang sudah selesai memasak itu dibantu bibi untuk meletakkan sarapan mereka diatas meja makan. Meika yang sejak tadi sudah menanti itupun langsung menyambar piring dan mengambil nasi dan lauk untuk ia santap.
"maaf nona, ada teman anda diluar" ucap sang supir pribadinya membuat Meika harus menghentikan sarapannya yang masih empat suap.
"hah menyebalkan.." gerutu Meika.
“suruh saja dia masuk pak Sigit” kata ibu Meika membuat anak gadisnya makin menggerutu.
“baik nyonya”
“mam kenapa disuruh masuk?” tanya Meika sedikit sebal.
“sudah diaam”
“selamat pagi tante” sapa orang yang tadi mengaku sebagai teman Meika tadi.
“oh ternyata kau, Jay……ayo sini kita sarapan bersama” ajak ibu Meika dengan antusias.
“terimakasih tante” jawab Jay sambil duduk disamping Meika yang menatapnya aneh. Bagaimana tidak aneh, pasalnya Jay adalah lelaki yang dingin dan tidak peduli dengan orang disekitarnya, tapi hari ini sifat itu seakan menghilang dari dalam diri lelaki itu. Ketiganya kini makan dengan kitmat dan sesekali ibu Meika bertanya pada Jay yang langsung dijawab oleh lelaki itu. Bahkan tak jarang Jay menampilkan senyumnya pada ibu Meika membuat Meika mengangakan mulutnya karena terkejut melihat senyuman Jay yang begitu tampan menurutnnya. Setelah menghabiskan sarapannya Meika langsung berpamitan pada sang ibu yang diikuti oleh Jay setelahnya.
"kenapa membawa motor sih?" protes Meika ketika mereka sampai dihalaman depan rumah Meika.
Yang diprotes hanya diam saja dan dengan santainya mulai menaiki motor sambil memandang Meika. Yang dipandang pun merasa risih dan mau tidak mau ikut naik keatas motor Jay (lagi). Setelah Meika naik, Jay-pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju sekolah mereka. Tanpa tahu ibu Meika melihat kedua anak remaja itu sambil tersenyum.
"akhirnya dia punya pacar juga" ucapnya pada dirinya sendiri.
❇
Sekolah.
Motor Jay memasuki kawasan sekolah yang sudah terisi oleh siswa siswi yang datang ketempat tersebut. Jay memarkirkan motornya dideretan motor lainnya, setelah itu ia mematikan mesin motor. Setelah motor Jay mati, Meika langsung turun dari motor tersebut dan memberikan helm-nya kepada Jay dan langsung berbalik meninggalkan Jay yang masih diatas motor, tapi sebelum Meika berjalan terlalu jauh Jay menarik tangan gadis manis itu dan membuat Meika berbalik menghadapnya.
"nanti sepulang sekolah aku tunggu diparkiran" katanya yang langsung melepaskan tangan Meika. Meika tak menjawab dan langsung pergi meninggalkan Jay sendirian diparkiran sekolah. Tanpa mereka ketahui ada seseorang yang memperhatikan keduanya dengan mengepalkan kedua tangannya, marah.
❇
Kelas 2-A.
Meika berjalan menuju bangkunya dengan mencebikkan bibir kesal. Siska yang sedari tadi duduk dibangkunya itu hanya menatap Meika dengan heran. Ia bingung dengan gadis itu pasalnya kemarin ia baru saja pergi dengan Sandi, tapi hari ini ia terlihat kesal.
"kenapa dengan wajahmu?" tanya Siska akhirnya.
"bagaimana kerja kelompokmu?" bukannya menjawab Meika malah balik tanya.
"jangan tanya, kemarin sungguh menyebalkan kau tahu" jawab Siska dengan menyebikkan bibirnya, kesal.
"kenapa?" tanya Meika lagi.
"kau tahu lelaki yang bernama Reza?”
Meika mengangguk.
“Dia terus-terusan menatapku aneh!"
"mungkin dia menyukaimu" celetuk Meika membuat Siska melirik tajam gadis manis itu.
"jangan bercanda kau, Mei"
"aku tidak bercanda…..dan aku ingin tahu bagaimana ceritanya?"
Siska menghela nafas dan mulai menceritakan semuanya pada Meika.
Flash back
Rumah Siska.
Mereka bertiga sampai di rumah Siska. Eric dan Reza duduk disofa ruang tamu, sedangkan Siska menuju dapur untuk menjamu tamunya itu dengan sedikit cemilan dan membuatkan mereka minuman. Setelah berkutat dengan dapur, Siska kembali keruang tamu menemui dua lelaki tadi dengan senampan makanan ringan dan minuman.
"maaf hanya ada ini di rumah" kata Siska sambil meletakkan nampan tersebut keatas meja.
"tak apa…ini saja sudah cukup" balas Eric dengan cengiran bodohnya.
"baiklah, jadi lagu apa yang akan kita cover?" tanya Siska pada akhirnya.
"emz.." Eric memasang wajah berfikir "..kita cari lagu diponselmu saja" pintanya.
"eeh kenapa diponselku,?"
"mungkin lagumu lebih banyak daripada laguku"
"baiklah, ini" Siska memberikan ponselnya pda Eric yang langsung diterima oleh lelaki gembil itu.
Lain Eric dan Siska yang sedang berdiskusi, lain pula dengan Reza yang hanya memperhatikan interaksi keduanya sambil bermain game diponselnya, tapi tak sepenuhnya ia bermain game karena matanya selalu melihat kearah Siska yang menggerutu kesal karena Eric tak serius memilih lagu diponselnya. Sesekali ia tersenyum melihat tingkah Siska tersebut. Sepertinya ia sedikit tertarik dengan Siska yang memiliki tubuh pendek, sedikit berisi, rambut yang dibiarkan tegerai panjang, bibir tipis berwarna pink dan mata yang tajam saat menatap seseorang membuat seorang Julius Reza ingin memilikinya. Matanya tak pernah lepas memandang Siska sedikitpun, kemanapun Siska bergerak ia akan memandangnya sampai anak itu kembali ketempatnya dan begitu seterusnya sampai Eric mengajaknya pulang.
Flash back of
"hahahahaha aduh hahah itu lucu kau tahu Sis hahahaha" tawa Meika pecah saat mendengarkan cerita Siska yang menurutnya lucu itu.
"yak! jangan tertawa Mei itu menyebalkan tauk" balas Siska dengan mencebikkan bibirnya.
"dia memandangmu seperti ingin memakanmu hahaha" Meika tetap menggoda Siska sampai gadis pendek itu menyesal telah bercerita pada teman sebangkunya yang menyebalkan ini. Siska jadi tahu jika Meika itu menyebalkan, sangat malah. Buktinya gadis manis itu masih betah tertawa sampai bel masuk berbunyi.
❇
Istirahat sekolah.
Semua murid keluar dari kelas dan menuju kantin termasuk tiga gadis yang sudah duduk disalah satu meja sambil menikmati makanan yang mereka pesan, siapa lagi kalu bukan Meika, Siska, dan Rika. Mereka menikmati makan siang mereka dengan ditemani tawa dari Meika dan Rika karena mendengar cerita Meika yang kembali menceritakan tentang belajar kelompoknya bersama Eric dan Reza.
Kita tinggalkan mereka bertiga dan kembali ke kelas.
Setelah kelas sepi, Jay menghampiri meja Sandi.
"sepertinya kau akan kalah shownu-shi" kata Jay sambil memperlihatkan smirknya.
"belum tentu dia memilihmu Jay….kita lihat saja nanti" balas Sandi.
"oh ya, kita lihat saja siapa yang akan menjadi b***k siapa" setelah mengatakan itu, Jay langsung berjalan meninggalkan Sandi sendirian didalam kelas sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia jadi mengingat kejadian tiga tahun yang lalu.
Flasback
Sebenarnya Sandi dan Jay adalah teman sejak mereka masih kecil. Mereka berdua sangat akrab apalagi kedua keluarga mereka sudah seperti saudara, jadi wajar kalau Sandi dan Jay menjalin persahabatan sampai mereka menginjak bangku SMP. Sejak mereka masuk SMP semuanya berbah, keduanya sering bertengkar dan saling adu jotos satu sama lain hingga membuat Sandi marah terhadap Jay dan memilih untuk menjauhi lelaki tampan berhidung mancung itu. Sebenarnya masalah itu hanya karena seorang wanita yang notabene adalah kekasih Sandi. Sandi menuduh Jay merebut kekasihnya itu karena mereka tertangkap oleh penglihatan Sandi sedang jalan berdua bahkan bercanda gurau bersama. Hal itulah yang membuat Sandi marah dan menjauhi Jay. Jay yang melihat Sandi menjauhinya itupun ikut menjauhi lelaki tinggi dengan dimple itu. Sedangkan gadis yang membuat mereka menjauh malah memutuskan Sandi dan menjalin hubungan dengan lelaki lain bukan dengan Jay.
Awalnya gadis itu hanya berpura-pura menyukai Sandi karena dia sudah memiliki kekasih sendiri tanpa Sandi ketahui. Mereka berdua bersekongkol untuk memisahkan Sandi dari Jay, karena kekasihnya itu sering dikalahkan oleh Sandi dan Jay jika mereka membuat masalah di sekolah. Maka dari itu ia membuat sang pacar mendekati Sandi dan Jay secara bergantian agar Sandi mengira kalau Jay merebut gadisnya.
Flasback off
Karena itulah sekarang mereka masih bermusuhan meskipun mereka berdua berpura-pura akrab didepan keluarganya. Dan Sandi berniat mendapatkan Meika dan menjauhkannya dari Jay untuk balas dendam pada lelaki mancung itu. Jay harus merasakan apa yang ia rasakan saat itu dan ia akan merasa impas jika Jay terluka sama sepertinya.
❇
Pulang sekolah.
Jay benar-benar menunggu Meika diparkiran sekolah. Ia bersandar pada motornya sambil melihat jam yang melingkar indah ditangannya. Pasalnya kelas sudah selesai dua puluh menit yang lalu, tapi batang hidung gadis manis itu belum kelihatan sama sekali. Akhirnya apa yang Jay tunggu keluar juga, tapi ia tak sendiri melainkan bersama dengan Sandi disampingnya sedang bercanda gurau.
"Meika" teriak Jay membuat keduanya menoleh dan menghampiri Jay, tapi hanya Meika saja yang menghampiri sedangkan Sandi pergi kearah lain setelah Jay memanggil gadis manis itu.
"maaf aku tadi mampir ke perpus sebentar" kata Meika ketika ia sampai didepan Jay yang sudah menaiki motornya.
"naiklah dan pakai ini" tanpa menanggapi ucapan Meika, Jay malah menyuruhnya naik dan memakai helmnya. Setelah Meika naik, Jay mulai menjalankan motornya dengan sedikit mengegas motornya diawal membuat Meika hampir jatuh kebelakang sebelum ia memeluk tubuh Jay dan merapatkan tubuhnya kepunggung lelaki itu. Jay yang merasakan hal itu hanya tersenyum kecil sambil melihat wajah lucu Meika lewat kaca spion-nya.
Mereka akhirnya sampai dikedai es cream langganan Jay bersama teman-temannya. Mereka pun masuk dan memesan es cream kesukaan masing-masing. Mereka duduk dibangku dekat jendela kaca menikmati es cream dan jalanan kota disore hari yang cerah.
"jadi lagu apa yang akan kita cover?" tanya Jay memecah keheningan.
"entahlah aku belum memikirkannya" balas Meika santai.
"baiklah kita pilih saja sekarang lagunya"
"baiklah, bagaimana kalau lagu Korea?" tanya Meika.
"lagu Korea banyak rapp-nya?"
"ada yang tidak"
"bahasanya susah"
"bilang saja kau menolak….dasar hidung besar"
"hidungku mancung bukan besar”
"terserah" kesal Meika.
"baiklah kita kembali ke lagu”
"kau pilih saja sendiri” jawab Meika sambil menyuapkan es cream kedalam mulutnya. Jay yang melihat itu hanya menghela nafas dan melihat Meika dengan wjah kesal.
Akhirnya mereka sudah mendapatkan lagu yang akan mereka cover nanti. Jay sedikit mengajak Meika mengobrol santai sambil menghabiskan es cream yang masih tersisa sedikit di cup mereka masing-masing. Setelah es cream mereka habis, mereka-pun pulang bersama dengan Jay yang mengantar Meika pulang terlebih dahulu. Sampainya di rumah Meika, ia pun langsung turun dan masuk kedalam rumah sedangkan Jay langsung melajukan motornya menuju rumahnya.
tbc....