Menghindar

1032 Kata
Tak henti hentinya senyum di bibir Sam tercetak di wajahnya. Raut muka yang datar sudah tidak ada lagi, wajah elok dengan lesung pipi di sebelah kanan melayang layang di pikirannya. Salah satu telapak tangan di letakkan di d**a kirinya, sepertinya tidak baik-baik saja namun seperti genderang mau perang seperti sebait lagu milik salah satu band di Indonesia. Sam menghela nafasnya, "Rasanya kok seperti ini ya? aneh, aneh banget malahan, jadi ini ya yang namanya jatuh cinta". Meskipun dia pernah berpacaran ketika SMA, rasanya tetap berbeda. "Woi apaan sih,ganggu orang aja", tanpa kata Halo Sam langsung memarahi orang di seberang barang pipih canggih yang berbunyi dari tadi. "Assalamualaikum dulu kali", ujar Jerry sambil mengernyitkan dahi. "Waalaikumsallam mas Jerry, ada yang bisa saya bantu, puas Lo?". "Customer servicenya ramah bener". "Ihhh apaan sih". "Cieee baru sekali jalan sama cewek langsung genit aja mas", celoteh Jerry. "Yaelah apaan sih Jer, buruan kenapa?". "Ok ok to the points, berhasil gak nembak itu cewek?", Tanya Jerry. "Belum dikasih jawaban nih", jawab Sam sambil mengacak acar rambutnya, muka kaget Nada terlintas di pikiran Sam, apa mungkin dia terlalu cepat menyatakan cinta, atau memang saran Jerry aja yang gak tepat. "Gak papa Sam santai aja, dalam kasus lo dia nolak juga wajar kok. Dia masih kaget perubahan lo bro, lo pelan-pelan aja biar dia gak tambah lari", jelas Jerry sebagai pakar cinta Sam, yang backgroundnya punya mantan 17 orang dari SMP, pacaran dengan 2 orang bahkan lebih sekaligus dalam waktu bersamaan dan untungnya gak ketahuan bahkan beberapa kali nyoba one night stand yang bikin candu katanya. "Lo sih suruh langsung nembak aja, malu tahu". Protes Sam dengan nada yang menyalahkan. "Ini gerakan cepat brother, dengan kata lain elo udah bikin shock terapi di otaknya, jadi bikin inget terus sama elo, nah... sekarang tinggal gimana caranya biar elu yang udah ada dipikirannya turun ke hati dan menetap di relung hati paling dalam", jelas Jerry. "Tapi ko jangan kasih ide yang aneh-aneh", Sam mengingatkan. "Ampyunnnn percaya deh sama gue". "Jerry, aku bener gak rela ya kalau dia sampe jadi milik orang lain". "Bussett... Bucin banget nih ceritanya" ledek Jerry". "Kampret lo", sambil mematikan hp dan menaruhnya di nakas. Tiba-tiba dia ingat soal cardigan yang dia bahas tadi dengan Nada, itu semua saran dari Jerry dan Sam udah beli 5 buah dengan warna yang berbeda. "Saran Lo ada yang gak goal Jer". Senyum manis masih bertengger manja di bibir Sam. Tiba-tiba ia punya ide, "Telpon Nada ah" ucapnya sambil mengembil hp di nakas. Tanpa menunggu lama panggilan tersebut diangkat "Halo". "Sudah tidur?". "Belum". Banyak yang akan diucapkan Sam pada Nada namun semua kata malah terjebak di tenggorokan dan tak ada satupun yang keluar. "Nada aku rindu", Sam menutup mulutnya sendiri dengan tangannya setelah mengucapkan kalimat ini, sudah malam dia tidak ingin mengganggu Nada, mendengar suaranya sebentar sudah cukup baginya. "Tidurlah, selamat malam, aku tutup telponnya ya". "Iya". *** Jam masih menunjukkan jam 6 pagi, perkuliahan dimulai masih 2 jam lagi. Tapi Nada sudah memutuskan akan berangkat sekarang, bahkan dua temannya terpaksa dia tinggal. Nada membuka pintu gerbang perlahan-lahan dan menjulurkan kepalanya seperti biasa, melihat situasi diluar kosannya. "Yes sepi" pikirnya. Sepertinya Sam maupun Erga belum datang menjemputnya. Sebenarnya dia tidak mau baper atau GR atau berprasangka besar kalau kedua cowok tersebut akan meluangkan waktunya lagi untuk menjemput dirinya, tapi demi ketentraman hati lebih baik dia sedikit menghindar. Pikiran dan hatinya lagi kacau banget. Karena masih pagi banyak kantin yang belum buka jadi Nada memutuskan untuk masuk ke ruangan kelas, niatnya titip cemilan aja ke Saras atau Mita buat ganjal perut. Kalau makan entar deh pulang kelas juga masih bisa. "Eh Nad, tumben udah dateng" sapa Erga ketika masuk kelas ternyata sudah ada gadis incarannya disana. Erga dan Nada satu fakultas ekonomi, kebetulan kelas yang diambil saat ini sama. "Ya gak papa juga dong sekali kali", jawab Nada. "Eh nih ada coklat, mau?", Sambil menyerahkan kepada Nada. "Emang hari Valentine ya?". "Makan coklat gak harus nunggu Valentine kali Nad! Aku emang kebiasaan bawa coklat kemanapun soalnya kalau lagi bete, makan coklat aja biar happy lagi", ujar Erga. "Aku ambil satu ya Ga". "Habisin semua juga gak papa kok Nad". Baru saja Nada memakan secuil coklatnya kedalam mulut tiba tiba ada kresek putih berwarna biru diletakkan di mejanya. Nada dan Erga mendongak. What!! Sam "Dimakan dulu buat ganjal perut", ucap Sam datar. Sam kemudian mengambil s**u UHT rasa strawberry dan mencolokkan sedotan ke kotak itu, kemudian mendekatkan ke muka Nada. Nada dan Erga masih terpaku perilaku Sam. "Minum nih", ucap Sam lagi. Nada tersadar dan langsung mengambil s**u tersebut dan menyedot dengan cepat. Sedangkan Sam membuka roti coklat yang bentuknya imut kaya bantal dan menyodorkan kembali ke muka Nada. "Pulang kelas aku jemput, kita sarapan sama-sama". Setelah berkata Sam kemudian berbalik pergi meninggalkan kelas Nada. "Kamu kenal dia Nad?", Tanya Erga. Nada bingung harus jawab apa, jadi dia hanya meringis dan menyedot susunya lagi. Erga mulai curiga, kenapa Sam sang idola baru di kampus tiba-tiba datang ke kelasnya padahal dia kan fakultas hukum, mana bawain makanan buat Nada yang notabene jadi gadis incarannya. Baru aja mutuskan semester ini mau PDKT eh ternyata bakalan punya saingan berat. Namun Erga kali ini akan tetap maju, kediaman Erga selama setahun sudah cukup dia memutuskan akan mengejar Nada bagaimanpun caranya. *** Kelas pagi hari ini usai sudah, Nada tidak buru-buru mengemasi barangnya, ada kelas lagi nanti jam 10 pagi. Sudah waktunya dia mengisi perut memang sambil menunggu kelas berikutnya tapi dia enggan, Sam berkata akan menjemputnya di kelas, dia takut jadi pusat perhatian bagaimanapun juga sekarang Sam adalah mahasiswa most wanted di kampusnya. Mitha yang melihat Nada terbengong berbisik "Liat apa neng?". "Hah Mitha kaget tau", kesal Nada. "Ayo cepetan, keburu laper nih". "Iya iya". Nada memasukkan sebuah buku kedalam tas dan berdiri. "Nad", panggil Erga. "Mau ke kantin?". "Iya". "Bareng yuk". Tanpa pikir panjang Nada langsung mengangguk. "Cie cie... " Ejek Saras dan Mitha bersamaan. Keluar dari pintu, seperti perkataannya Sam sudah berdiri dan punggungnya bersandar di tembok samping pintu seperti menunggu seseorang. "Nada mau ke kantin bareng aku", ucap Erga setelah tau Sam menunggu Nada dan mengajaknya ke kantin. Sam lantas menggandeng tangan Nada berpaling pergi meninggalkan Erga, Saras dan Mitha disana tanpa berkata apapun.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN