bc

Just 14 Day Love

book_age12+
26
IKUTI
1K
BACA
second chance
drama
serious
first love
rejected
school
like
intro-logo
Uraian

Menggapai cinta yang terlihat begitu nyata namun hanya mampu di pandang dari jarak jauh.

Reando Satya

Dekat namun sulit, itulah kata yang mampu menggambarkan kisah Rean. Dia yang sungguh menyayani gadis pujaannya setulus hati, namun begitu menyakitkan hatinya Rean.

Akankah Rean dapat melunakan hati Messya Queensy sosok gadis cantik most wanted disekolahnya. Mampukan Messy dapat memberi sedikit ruang untuk Rean cowok pendiam yang diam-diam menyukainya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal
Hari pertama masuk sekolah Kenalin gue Reando Satya, panggilan gue Rean yahh hari ini gue mengikuti MOS sekolah baru gue di SMA Baruna 1, yang merupakan salah satu sekolah ternama dan favorite ditempat gue. Saat memasuki gerbang sekolah, tiba-tiba ada yang menabrak gue dari belakang. Bruuuukkk Gue membalikkan badan, dan ternyata ada seorang gadis yang sudah jatuh terduduk. "Ehh sorry yah gak sengaja." Ucapnya Gue ulurkan tangan membantunya berdiri, dia meraihnya setelah itu dia mengibaskan roknya yang berdebu akibat terjatuh tadi. Gue berlalu meninggalkannya dibelakang tanpa bersuara, segera gue berkumpul di aula tempat dimana hari pertama ditujukan. "Heyy bro, disini juga loe wahh seru nihh." ucap seseorang yang menyapa gue. Dia Irwan dan ada Alvin, mereka teman gue sejak dibangku SMP. "Hii, iyaa jadi rame kan. yuk masuk." kata gue segera menggeret mereka agar tidak telat saat sampai di aula. Setelah masuk aula, suasananya sangat Berisik karena sudah banyak yang datang ditambah dengan banyaknya anggota OSIS. * ~ * Akhirnya gue mendapatkan kelas yang akan kutempati untuk mencari ilmu selama 1 tahun kedepan. Anggota OSIS yang bertugas mendampingi kami selama MOS berlangsung. "Baik Adik2 sebelum kegiatan dimulai kita kenalan dulu kali yah, nama kakak Septi dan ini Fiki kita adalah pendamping kalian selama MOS berlangsung 5 hari kedepan. Yuk dimulai dari depan sebut nama, asal sekolah." ucap kak Septi didepan kelas kami. Setelah perkenalan, barulah gue tersadar ternyata gue sekelas dengan cewek yang menabrak gue tadi. Namanya Messy, hemm lumayan cantik sih dan sepertinya paling cantik dikelas kami. Terlihat begitu humble dan mudah akrab dengan yang lainnya, membuat dia menjadi sorotan diantara kami. "Ok guys hari ini tidak ada kegiatan yang begitu penting. Karena hari ini khusus untuk kalian mempersiapkan benda apa saja yang akan menjadi atribut kalian untuk besok, so kalau ada yang belum dimengerti ditanyakan karena besok sudah tidak ada tolerir lagi." kata kak Fiki Baiklaahh intinya besok gue kudu jadi badut Ancol dengan segala atribut gila ini. Gue perhatikan kedua teman gue di depan dan teman sekelas gue nampak seperti pusing sendiri. "shuut..shut" panggil gue pada kedua curut it. "Apaan Re, entaran dulu nihh masih nyatet." sahut Irwan cukup gue mengangguk dan kembali fokus ke papan tulis. Tettt...Teettt..teeeet Bel berbunyi dan kedua pendamping OSIS mempersilahkan kami untuk pulang mempersiapkan atribut untuk jadwal MOS besok. "Re, kerjain bareng yah biar gak kelewat gue ogah kalau sampek dihukum besok." ucap Alvin "Hemmmmpp" Jawab gue "Yuk kudu bagi tugas nih biar kelar, trus ngerjainnya dirumah loe yah Re." kata Irwan, gue hanya menganggukinya. Beginilah kami dari SMP selalu bersama-sama, dikelas gue duduk dengan Dion sempat kami ajak untuk kerja bersama namun dia menolak karena ada janji dengan ibunya. Alhasil dia memilih pulang dan mengerjakan tugas sendiri. Saat menuju parkiran gue lihat Messy sedang berbincang dengan Intan teman sebangkunya dikelas, mereka berpisah didepan gerbang. ** ** Keesokan harinya Dikarenakan banyaknya atribut yang harus gue pakai hari ini terpaksan gue minta antar abang gue Deano Satria. Dean seorang mahasiswa semester 3, beda 5 tahun dengan gue. "Thanks bang, ngerepotin." ucap gue "Santuy,.dahh yah gue cabut." jawabnya "yooi hati2.." Gue masuk menuju koridor kelas X-1, dan menuju tempat duduk gue. Irwan dan Alvin belum datang, hanya ada beberapa orang termasuk Messy. Gue perhatikan makin kesini Messy terlihat berbeda dengan yang lainnya. Wajahnya tanpa dipoles make up namun tak mengurangi kadar kecantikannya. Tidak lama kelas nampak mulai penuh karena 5 menit lagi bel masuk. Terlihat ketiga teman gue datang bersamaan. "Lhaa kok barenangan ketemu dimana..?? Tanya gue "Yoi, sama Dion di parkiran, kalau gue emang nginep dikandang Alvin." jawab Irwan "Tsk, dasar marmut kebiasaan numpang mandi loe mahh.!!" ucap gue sarkas. "Emak gue belom bayar PAM, kagak ada air jadinya.." balasnya "Alesan doang loe mah Wan, orang bapak elo kaya jadi TKI gak pulang2." sahut Alvin sedangkan Dion hanya geleng2 kepala mendengarkannya. Sejak SMP kami memang sering debat ringan namun tak sampai menyakiti sesamanya, bagi kami ini candaan yang wajib Dion pahami jika berdekatan dengan kita. ======= Kedua pendamping OSIS memasuki kelas kami diikuti oleh orang yang katanya pasukan ketertiban yang bertugas mengecheck atribut peserta MOS. Nyatanya ada saja yang kurang tepat menurut Tim Tatib. Dikelas gue ada 10 orang yang kurang tepat atributnya, terserahlah apa mau kalian yang penting gue dan teman-teman aman. Dari posisi duduk gue berada, terlihat jelas ada tim tatib yang tengah curi pandang pada Messy. Agak sebal sih tapi biarlah, gue cukup sadar diri kok dengan tampang gue yang gak semaksimal senior gue tadi. Gue cari informasi dari para sahabat gue siapa cowok itu. Kata Irwan namanya Denny jabatan Waketos yang bertugas menjadi Tim Tatib, semakin insecure gue. Sampai disini gue pantau dulu bukan bermaksud mundur teratur.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.9K
bc

My Secret Little Wife

read
100.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
208.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook