Mantan Sialan!

1180 Kata

Saskia tidak ingat bagaimana ia bisa berjalan kembali ke dalam galeri. Kakinya bergerak sendiri, membawanya melewati Kang Woo-sung yang menatapnya dengan rasa ingin tahu, dan melewati ambang pintu kembali ke dalam keriuhan pesta. Punggungnya terasa kaku dan tegak, sebuah mekanisme pertahanan yang ia bangun selama bertahun-tahun. Ia tersenyum pada seorang tamu yang menyapanya. Ia memberikan anggukan kepala pada seorang staf yang melaporkan bahwa sampanye di bar hampir habis. Ia adalah mesin yang berfungsi sempurna di permukaan, namun di dalam, semua sirkuitnya terbakar dan meleleh. Suara-suara di sekelilingnya terdengar seperti dengungan dari kejauhan. Denting gelas, alunan musik jazz yang lembut, tawa para sosialita—semuanya terasa seperti datang dari dunia lain. Satu-satunya hal yang nya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN