Pulang kerumah orang tua ku.

683 Kata
Setelah beberapa hari kemudian hari Sabtu sore setelah suami pulang kerja,kami berencana untuk pulang kerumah orang tua ku sekitar dua jam perjalanan dengan mengendarai roda dua dari tempat tinggal kami karena anak-anak sudah kangen dengan kakek neneknya karena sudah satu bulan kami tidak berkunjung kerumah orang tua ku untuk menginap satu atau dua hari biasanya kami akan berangkat hati Sabtu sore setelah suami pulang kerja sekitar jam tiga sore, dan akan kembali lagi Senin siang karena suami ku masuk kerja shif malam. Akhirnya akupun menyiapkan kan perlengkapan pakaian, minuman juga cemilan ujian untuk dibawa dalam perjalanan, kami pun mempercepat perjalanan kami berkendaraan takut kehujanan dijalan, karena kami tidak ingin kehujanan yang akan membuat perjalanan kami terganggu,karna jalanan yang licin dan anak-anak bisa kedinginan meskipun sudah di pake jaket juga mantel, Setelah menempuh perjalanan melelahkan lebih dari dua jam karena kami istiraha sebentar dpom bensin untuk mengisi bahan bakar, dan suami ku juga mau merokok, ditambah lagi anak-anak yang kebelet buang air juga melepas dahaga, begitu sampai dirumah neneknya mereka begitu senang, ayah nya mengklakson supaya bapak ibu ku keluar rumah, dan anak-anak kupun berlari ke arah pintu dan memanggil kakek nenek nya, mereka begitu senang dsambut neneknya dengan pelukan begitu juga kakeknya yang menyusul dari dalam rumah. " Hallo sayang kakak adek, sini, sini, sini," nenek nya atau ibu ku pun membukakan pintu rumah nya dan menggendong anak ku yang paling kecil berusia enam belas bulan itu dan menggandeng tangan anak sulung ku yang berusia lima tahun kedalam rumah. " Hei hei hei sudah sampai ya cucu-cucu kakek " tanya ayah ku menyambut mereka dari dalam rumah, " Iya kek capek banget loh dijalan banyak debu, sakit mata ku kena debu djalan," anak ku mengucek-ngucek mata nya yang terasa gatal, " Lah kan pake helem, pake masker, sama kaca helm nya di pake ga selama di jalan? " Tanya kakek lagi, " Iya ditutup kek kalau ga ada mobil dbula,pengap banget kek, tapi kalau lagi ada mobil lewat apa lagi mobil nya besar dan banyak, aku tutup lagi karena debu juga asap knalpot mobilnya banyak dan hitam banget lagi kek " anak ku menjelaskan ke kakeknya. " Iya itu lah sayang resiko kalo kemana-mana pake kendaraan motor, coba kalian naik bis kan lumayan ga capek, ga kena debu, bisa tidur juga di mobil " kakeknya menjelas kan, " Iya tapi nungguin pap pulang kerja dulu kek, baru bisa pulang, mobil bis nya ga ada yang lewat kalo sudah sore " dengan pintar nya anak ku menjelas kn pada kakeknya, " Oh iyaya, sabr-sabar aja ya sayang berdoa aja semog diberi rezeky supaya bisa punya mobil sendiri untuk dipakai jalan jauh, ibu ku menasehati anak ku, " Amiiiinnn, amiinn " kami smua pun serentak mengaminkan doa ibuku. Akhirnya anak-anak mulai siap-siap untuk mandi karna jam sudah menunjuk kan pukul setengah enam sore, takut kesorean dan juga kedinginan akupun menyiapkan baju ganti untuk anak-anak ku supaya bisa selesai cepat dan langsung memandikan mereka, anak-anak pun senang mandi merasa segar karena dijalan tadi cuaca cukup panas, dsiram air mandi sangt segar sekali rasanya. Setelah memandikan anak-anak kami pun bergantian untuk mandi, akupun menyiapkan menu mkan malam bersama yang sederhana, telur dadar juga miee goreng untuk makan malam ini. Kami sekeluarga berkumpul makan bersam tepat jam tujuh malam dengan hening dan menikmati makanan yang tersedia, setelah selesai makan dan membereskan nya ke dapur kami pun duduk di teras depan rumah, bercerita tentang keadaan kami selama satu bulan ini tidak bertemu, ada ke dua adik laki-laki ku beserta kedua adik ipar ku, aku tiga bersaudara aku anak pertama perempuan satu-satunya dan da dua keponakan perempuan dari adik pertam ku, adik bungsu ku belum memiliki anak tapi istrinya sedang mengandung. Kami semua sangat akur adik pertama ku tinggal dirumah belakang atau bedeng ibu ku, sedangkan adik bungsu ku tinggal satu rumah dengan orang tua ku, jadi kami disini rame, kami tiga saudara semua sangat rukun smua saling mendukung, saling menjaga meskipun dalam berkeluarga tetap ada pertengkaran, ini lah yang aku sukai dalam keluarga ku kami hidup rukun meskipun kami tidak berlimpah materi tapi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN