Seperti yang dikatakan oleh Yi Geum, malam itu Yi Tan benar-benar pergi ke istana dan menetap di sana untuk mempersiapkan pernikahannya. Dan tentu saja kabar kepulangan Yi Tan ke istana dengan cepat menjadi rumor yang membuat sedikit keributan di kedua kubu kekuasaan di istana.
Terdapat dua kelompok yang paling berpengaruh di istana. Fraksi barat dan fraksi timur. Fraksi barat adalah pendukung Putra Mahkota Yi Geum, sementara fraksi timur adalah pendukung dari Pangeran Yi Hwon yang selama ini diketahui menetap di dinasti Qing.
Sebelumnya kabar penurunan takhta Putra Mahkota telah membuat kekacauan di fraksi barat, terlebih lagi terdapat rumor yang menyatakan bahwa Yi Tan lah yang akan menggantikan posisi Yi Geum. Tentu saja hal itu membuat semua orang tidak terima karena status Yi Tan yang hanya setengah bangsawan. Namun meski begitu hingga saat ini kedua fraksi belum mengambil tindakan secara terbuka. Semua masih sekedar rumor sehingga mereka hanya melakukan persiapan untuk situasi terburuk yang akan mereka hadapi.
Malam itu Kasim Hong berjalan di depan Yi Tan untuk mengantarkan Yi Tan ke paviliun yang harus ditempati oleh sang Pangeran ketika tinggal di istana. Dan sampailah mereka di tempat tujuan. Kasim Hong turut masuk dan membukakan setiap pintu untuk Yi Tan hingga keduanya memasuki sebuah ruangan yang bisa dikatakan sebagai sebuah kamar.
Kasim Hong menghadap Yi Tan dan berbicara dengan kepala yang menunduk. "Sebaiknya Pangeran segera beristirahat. Besok pagi, akan ada kasim yang ditugaskan di sisi Pangeran. Kalau begitu hamba permisi."
Kasim Hong hendak pergi, namun Yi Tan menahan pria paruh baya itu.
"Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan?"
"Kalau begitu Pangeran bisa mengatakannya sekarang."
"Putra Mahkota ... kenapa dia pergi?"
Kasim Hong menjawab tanpa berani memandang wajah Yi Tan. Bukan merasa takut, namun itu adalah sebuah peraturan. "Sepertinya Putra Mahkota telah menemui Pangeran sebelum pergi. Seperti yang dikatakan oleh Putra Mahkota, beliau ingin mengunjungi kampung halaman mendiang Ratu."
"Apakah tidak ada alasan lain?"
"Hamba tidak berpikir bahwa ada alasan lain atas perjalanan Putra Mahkota kali ini, Pangeran. Mohon jangan berpikiran terlalu jauh."
Yi Tan kemudian mengalihkan pertanyaan. "Lalu apakah sudah ada kabar dari dinasti Qing?"
Kasim Hong terdiam selama beberapa detik sebelum menyahuti Yi Tan. "Untuk itu sejauh ini fraksi timur belum mengambil tindakan. Tapi jika boleh mengatakan, sepertinya mereka sudah mengirim utusan ke dinasti Qing. Itulah yang hamba yakini, Putra Mahkota."
"Kapan pernikahanku diselenggarakan?"
"Sekitar satu bulan lagi, Pangeran."
"Kita tidak memiliki waktu. Sampaikan pada Baginda Raja bahwa aku menginginkan agar pernikahan diadakan satu minggu lagi."
Kasim Hong terkejut dan tak sadar bahwa dia memandang wajah Yi Tan secara terang-terangan. Pria itu kemudian menegur. "Kenapa Pangeran ingin agar pernikahan dipercepat?"
"Aku tidak akan pernah bisa menikah jika sampai Pangeran Yi Hwon datang lebih dulu."
Ucapan bernada serius yang disampaikan oleh Yi Tan membuat Kasim Hong berpikir. Mengingat bagaimana hubungan antara kedua Pangeran, memang sangat sulit jika keduanya kembali bertemu di tengah konflik.
"Kalau begitu hamba akan segera menyampaikannya kepada Baginda Raja. Hamba mohon undur diri."
Kasim Hong membungkuk hormat dan meninggalkan Yi Tan. Dan mendengar pernyataan Yi Tan sebelumnya, mungkinkah sang Pangeran telah memutuskan untuk menjadi masa depan Joseon itu sendiri.
Tidak ada yang tahu selama Yi Tan masih memiliki keraguan dalam hatinya. Dan satu-satunya keraguan yang tak bisa dia menangkan adalah fakta tentang kembalinya Pangeran Yi Hwon ke Joseon. Entah apa yang terjadi pada keduanya sebelum Pangeran Yi Hwon mengasingkan diri ke negeri tetangga.
THE PRECIOUS KING AND THE NINE TAILED//
Malam itu di rumah Menteri Park yang merupakan paman dari Pangeran Yi Hwon sekaligus ketua dari fraksi timur tengah mengadakan pertemuan dengan para anggota partai. Mereka duduk di satu ruangan dengan Menteri Park yang duduk di hadapan semua orang sebagai pimpinan dalam pertemuan itu.
Salah seorang menteri menegur. "Bagaimana, Menteri Park? Apakah sudah ada kabar dari dinasti Qing?"
Menteri Park menjawab dengan tenang. "Mau bagaimana lagi? Yang terjadi saat ini masih sekedar rumor dan belum tentu akan benar-benar terjadi."
"Apa yang Menteri Park maksud?" Orang-orang yang datang ke sana tampak bingung.
Menteri Park kembali berkata, "Pangeran Yi Hwon menolak untuk kembali."
Semua orang terkejut dengan pernyataan singkat Menteri Park. Dan hal itu membuat sedikit kegaduhan di sana.
Salah seorang lantas melayangkan protes. "Apa maksudnya ini, Menteri Park? Kenapa Pangeran Yi Hwon menolak untuk kembali?"
Pria di sebelahnya menyahut. "Benar. Jika Pangeran Yi Hwon tidak bersedia untuk kembali, kita tidak akan bisa menolak keputusan Baginda Raja."
Pria yang berbeda menimpali, "haruskah kita menyerahkan Joseon pada setengah bangsawan itu? Bukankah ini hanya akan mempermalukan negeri kita sendiri."
"Itu benar."
Semua orang membenarkan kecuali Menteri Park yang masih bersikap tenang.
Seseorang kembali berbicara. "Entah Pangeran Yi Hwon bersedia untuk kembali atau tidak. Entah bagaimanapun caranya kita harus membawa Pangeran Yi Hwon kembali ke Joseon."
"Kalian semua tenanglah dulu." Menteri Park menengahi. "Kenapa kalian begitu gelisah hanya karena masalah ini? Kalian berpikir bahwa fraksi barat akan tetap diam saja ketika Putra Mahkota dilengserkan dan digantikan dengan anak setengah bangsawan itu? Keponakanku memang tidak ingin kembali untuk saat ini."
"Apa maksudmu, Menteri Park?"
"Pangeran Yi Hwon mengatakan bahwa dia akan kembali jika rumor tentang Putra Mahkota benar-benar terjadi. Karena masalah ini fraksi barat pasti sedang mengawasi kita. Oleh sebab itu kalian harus lebih berhati-hati lagi dalam bertindak."
"Lalu apa rencana Menteri Park setelah ini?"
"Untuk saat ini biarkan fraksi barat yang mengatasi masalah ini. Mereka tidak akan membiarkan Putra Mahkota turun dengan mudah."
"Lalu bagaimana dengan Pangeran Yi Tan? Aku dengar Baginda Raja sudah membawa dia kembali ke istana dan sedang merencanakan pernikahan."
"Untuk saat ini biarkan mereka berbuat sesuka hati mereka. Dan selama itu terjadi, aku akan membujuk Pangeran Yi Hwon untuk kembali ke Joseon."
"Aku harap Menteri Park berhasil membujuk Pangeran Yi Hwon dan membawa kabar baik. Bagaimanapun juga fraksi timur bergantung pada Pangeran Yi Hwon."
"Kalian tidak perlu cemas, kita tidak akan kehilangan apapun lagi." Menteri Park tersenyum simpul. Menegaskan sebuah kemenangan yang sudah berada dalam genggaman tangannya bahkan sebelum perang dimulai.
THE PRECIOUS KING AND THE NINE TAILED//
Malam yang semakin larut. Gong penanda jam malam telah dibunyikan dan saat itu si Gumiho tampak duduk di gazebo, seorang diri ketika Eun Kwang dan Roh Gunung tidak terlihat di dekat sana.
Kembali pada sosoknya yang sesungguhnya namun dengan warna rambut yang hitam legam, Chang Kyun terlihat tengah memikirkan sesuatu hingga cahaya bulan berhasil mengalihkan perhatiannya.
Untuk sesaat Chang Kyun tak bisa mengalihkan perhatiannya dari sang rembulan. Namun nyatanya bukan hanya Chang Kyun yang terpikat oleh rembulan malam itu. Di tempat yang berbeda, Yi Tan dan Si Hyeon juga terpikat akan rembulan malam itu.
Dan tanpa mereka sadari, benang takdir itu kembali terhubung. Benang merah yang menghubungkan jari kelingking Yi Tan dan Si Hyeon, sementara benang hitam yang menghubungkan jari kelingking Yi Tan dengan Chang Kyun.
Tanpa mereka sadari, Dewa telah memberikan ikatan yang rumit di antara mereka bertiga. Sebuah takdir yang telah menanti mereka di hari esok. Namun apakah yang akan terjadi pada takdir Yi Tan ketika dua benang dengan warna yang berbeda mengikat satu jari kelingkingnya dalam waktu bersamaan.
Jika benang merah diartikan sebagai belahan jiwa, lalu apakah arti dari benang hitam yang telah menghubungkan takdir sang Pangeran dengan si Gumiho.
Untuk sesaat ketiganya terpikat akan keberadaan rembulan dingin malam itu. Namun apakah esok mereka masih menemukan ketertarikan pada hal yang sama. Akankah benang yang menghubungkan mereka membawa hal baik di masa yang akan mereka jalani.
THE PRECIOUS KING AND THE NINE TAILED//