Delapan Puluh Tiga

1524 Kata

Setelah lebih tiga jam lamanya akhirnya Laura bisa keluar dari mansion megah seperti istana itu. Menoleh ke samping seketika mendapat sebuah senyuman. Mungkin senyuman untuk menutupi rasa bersalah karena perbuatnya di depan umum mengakui dengan terang-terangan dia adalah miliknya. Tidak itu juga, di depan tamu undangan dengan terang-terangan memeluk dan melabuhkan sebuah ciuman indah yang sama sekali tidak pernah Laura duga sebelumnya. Secara implusif membulatkan mata seolah protes akan perlakuan Richard. “I’m sorry, Laura. Apa yang kulakukan tadi baru saja sungguh di luar kendaliku. Seolah aroma kelopak bibirmu menarikku untuk mendekat dan menikmati aroma yang menyeruak.” Sepertinya Richard tampak merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan di pesta. Meski pun begitu, tidak ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN