Delapan Puluh Empat

1561 Kata

Tubuh Laura tiba-tiba terlempar ke atas ranjang besar berukuran king zise. Seluruh tenaganya hampir habis ia gunakan untuk meronta supaya dilepaskan ketika di dalam mobil tadi. Namun, teriakan dan penolakannya tidak berarti apa-apa kini. Saat kenyataan bahwa saat ini ia berakhir ke dalam kamar luas didominasi warna putih tampak bersih dan tertutup itu. Tidak ada pentilasi cahaya di sana, sebab, semua gorden yang digunakan sebagai penghalang kaca besar yang menampilkan langsung taman belakang tertutup rapat. Bola mata Laura secara implusif memindai setiap sudut kamar yang sama sekali tidak asing baginya. ia sudah menduga, bahwa ini pasti adalah perbuatan Alaric. "Lepaskan aku! jangan pergi sebelum kau melepaskan aku! Aku tahu, ini semua adalah perintah Alaric, bukan?" suara Laura nai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN