Delapan Puluh Satu

1556 Kata

Di dalam megahnya acara malam ini, semua terasa asing bagi Laura. Tidak ada kesenangan yang didapat dari sana. Yang ada hanyalah kebosanan karena harus melihat orang-orang begitu akrab dan serius. Beberapa kali Laura menghela napasnya untuk menghilangkan kejenuhan yang memenuhi dadanya. Laura menoleh ke sana dan kemari tidak ada satu pun orang yang dia kenal berada di sekelilingnya. Sedangkan Richard berpamitan ingin menemui sang Ayah sebentar. “Laura,” panggil Michael menghampirinya. Laura menoleh dan tersenyum. “Kau kenapa di sini sendiri, di mana Richard?” tanyanya menoleh ke kanan dan ke kiri. “Richard sedang menemui tuan Edrwad sebentar, mungkin ada hal penting.” Laura membalas dengan tersenyum kemudian menatap depan. “Baiklah, aku akan menemanimu, aku kasihan melihatmu sen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN