PROLOG
Mungkin untuk semua perempuan sangat mendambakan untuk menikah muda dengan orang yang ia cintai, namun berbeda dengan gadis ini. Ia harus menikah dengan laki laki yang tidak ia kenal bahkan tidak ia cintai.
Ia harus menikah dengan laki laki pilihan orangtua nya, bahkan ia belum pernah bertemu dan mengenal calon suami nya. Seperti di samber petir rasanya. Semua nya begitu mendadak dan belum ada persiapan apa apa.
Gadis itu adalah Kayla Anastasya, gadis yang baru berusia 21 tahun. Ia masih melanjutkan kuliah nya di salah satu universitas di Jakarta. Di tengah kegiataan nya ia harus melaksanakan pernikahan dengan anak dari temen orangtua nya.
Kayla tidak pernah bisa membantah omongan dari orangtua nya, ia selalu mendengar apapun yang kedua orangtua nya katakana, termasuk perjodohan ini. Ia tidak bisa menolak, ia ingin seklai bisa berontak dan menolak perjodohan ini.
Bagi nya ini begitu mendadak, tidak ada sistem perkenalan dan pendekatan satu sama lain, bahkan ia tidak tahu bagaimana wajah nya, sifat nya, apakah laki laki itu bersifat seperti Papahnya atau malah laki laki itu sangat menakutkan.
“Mah, Kayla takut. Kayla belum siap rasa nya.” Sambil memegang tangan Mama nya.
“Sayang, kamu gk perlu takut, Mama udah pernah ko ketemu sama dia, dia laki laki yang baik dan sopan, dia juga ganteng. Pasti kamu suka sayang.”
“Tapi Mah, Kayla belum siap jadi seorang istri. Ini terlalu mendadak buat Kayla.”
“Kamu harus siap sayang, pernikahan kamu akan berlangsung sebentar lagi.”
Deg ... !!!
Deg ... !!!
Rasa nya begitu tidak percaya, ia merasa ini seperti mimpi, ia ingin segera terbangun dari tidur nya dan memastikan ini hanya sebuah mimpi, tapi bagai mana mungkin ia bisa terbangun dari mimpi buruk ini, inilah kenyataan yang harus ia jalanin.
Siap tidak siap, terima atau tidak harus ia jalanin, karena inilah kenyataan yang harus dia jalanin, dalam beberapa menit lagi ia akan menjadi seorang istri, statusnya akan berubah dan kehidupannya juga akan berubah.
Laki laki itu Bernama Alvin Wijaya, anak tunggal dari Aldi Wijaya bersama Yasmin. di umur nya yang baru 23 tahun, ia sudah menjadi CEO termuda yang berprestasi di kantor Ayah nya. Alvin tidak pernah menginginkan jabatan yang tinggi begitu saja walaupun perusahaan itu milik ayah nya.
Ia bekerja di kantor Ayah nya bermula dari staff biasa yang kini naik jabatan menjadi CEO karena kerja keras nya, bukan karena anak pemilik dari perusahaan PT Wijaya.
Alvin terkenal sosok yang sangat tegas, dan sangat dingin terhadap orang orang, ia juga sangat cuek kepada perempuan namun tidak kepada Bundah nya, ia justru sangat hangat dan manja pada Bundah nya.
Ia bisa menjadi CEO di kantornya karena dukungan Bundah nya, jika Bundahnya tidak mendukung nya, mungkin saja ia tidak akan bisa menjadi sekarang, semua ini berkat dukungan dari Bundah nya.
Mendengar perjodohan itu, Alvin sempat menolak dan sempat pergi dari ruamah, namun karena ia mendengar Bundah nya sakit, ia memutuskan pulang ke rumah dan menyetujui perjodohan ini, ini semua ia lakukan karena Bundah nya.
Mendengar Alvin menyetujui perjodohan itu, Ayah dan Bundah nya memutuskan pernikahan ini berjalan dengan cepat supaya Alvin tidak berubah pikiran lagi dan Kembali pergi meninggalkan rumah.
Alvin yang tahu pernikahan nya di percepat, ia hanya bisa pasrah, dan menerima semua nya. undangan udah tersebar luas, gedung juga sudah dipesan, dekorasi semua sudah siap bahkan baju pernikahan semuanya juga sudah jadi.
Hari ini semua kehidupan Kayla dan Alvin akan berubah seratus derajat, ijab kobul pun di mulai, tangisan mulai terlihat jelas di mata Kayla, entah itu tangisan Bahagia, atau tangisan kesedihan.
Saat terdengar ucapan sah, Kayla hanya bisa terdiam, dia tidak tahu apakah dia harus seneng atau sedih dengan keadaan ini, namun ia melihat mama dan papah nya begitu senang, terlihat jelas dari senyuman papah dan mama nya.
“Selamat ya sayang, kalian berdua sudah sah menjadi suami dan istri.” Ucap Bundah.
“Selamat ya sayang, semoga kalian selalu bersama sama sampe maut memisahkan.” Sahut Mama.
Mendengar do aitu Kayla hanya bisa tersenyu,. Ia benar benar bimbang dengan semua ini, ia masih berharap ini hanya mimpi bukan kenyataan. Ia mencoba mencubit pipi nya, supaya ia bisa segera terbangun dari mimpi nya, namun ternyata ini kenyataan yang harus dia jalanin.
“Kayla, kamu kenapa diam aja?” tanya Bundah.
“Iya sayang, kamu kenapa diam aja?” tanya mama.
“Kayla gak apa apa.” Senyum yang dia buat sangat lah terpaksa.
“Alvin, Mama serahkan anak kesayangan Mama ke kamu, kamu harus jaga dia baik baik ya.” Ucap mama yang memegang tangan kayla untuk diberikan ke Alvin.
“Iya Mah, Alvin akan jagain Kayla.” Ucap nya.
Mendegar itu kayla merasa sedikit senang, laki laki itu bisa juga berbuat hangat sedikit, mendengar dia mengiyakan perkataan mama membuat nya sedikit senang.
Kayla bias melihat Alvin bukanlah laki laki yang hangat, dia sangat terlihat seperti cowo menakutkan dan menyeramkan, itu terlihat jelas dari wajah nya Alvin dan tatapan Alvin.
“Malam ini kalian akan tidur di mana?” tanya Bundah.
“Malam ini Alvin sama Kayla tidur di apartement Alvin Bun, Mah. Gak apa apa kan?”
“Iya gak apa apa sayang, tapi kalian harus sering sering ke rumah Bundah dan Mama ya.”
“Pastis Mah, Bun. Kita pasti akan ke rumah Bundah dan Mama.” Ucap Kayla.
“Mah, Bunda. kita langsung pulang ke apartement ya, kalian pulang nya hati hati ya.”
“Iya sayang, kamu harus baik baik ya sama istri kamu ini, jangan kamu buat dia nangis.”
“Iya Bun.” Jawab Alvin.
“Kay, kalo alvin bikin kamu nangis atau marahin kamu, kamu bilang sama Bundah ya.”
“Iya Bun.” Senyum Kayla ke Bunda.
Setelah acara pernikahan telah selesai, mereka berpamitan dan memutuskan segera pulang ke apartement. Kayla merasa berat harus berpisah dari orangtua nya.
Ini pertama kali nya Kayla harus berpisah dari orangtua nya dan tinggal bersama suami nya di apartement, ia merasakan ketakutan, karena ini adalah awal kehidupan yang harus dia jalanin setiap harinya.
Ia harus terbiasa dengan semua ini, karena ini awal setelah pernikahan. Awal kehidupan nya telah di mulai dari sini.