Sampai di cafe, mereka langsung memesan makanan yang mereka inginkan, saat mereka sedang memilih milih, Kayla melihat seseorang yang mirip dengan Alvin.
Ia terus melihat ke arah orang itu dan memastikan Alvin itu benar Alvin atau bukan.
Dan ternyata benar, itu Alvin dengan seseorang. Ia terlihat bahagia dengan orang itu dan tersenyum.
Saat bersama nya, ia tidak pernah melihat Alvin tersenyum kepada nya, bahkan Alvin selalu pasang wajah yang dingin dan tidak pernah bisa ramah pada nya.
Alvin terlihat sangat tampan jika tersenyum seperti itu. ia ingin juga Alvin bisa tersenyum kepada nya.
Ia yakin suatu saat Alvin akan tersenyum kepada nya, mungkin tidak sekarang tapi suatu saat ia pasti bisa meluluhkan hati Alvin.
" Kay, lu gak apa apa ? " tanya Fira yang melihat Kayla bengong.
" Ahh, gak apa apa ko. gua gak apa apa. " ucap nya.
Ia kemudian segera memilih makanan, dan membiarkan Alvin dengan orang itu. Kayla tidak ingin mengganggu Alvin.
Ia takut, jika ia menghampiri Alvin, ia akan marah sama Kayla. karena ia pernah memperingatin Kayla untuk tidak dekat dekat dengan nya.
Di sisi lain, Alvin dan Bima sedang menikmati makan siang mereka sambil berbicara hal hal di luar kerjaan.
Di saat percakapan mereka sudah asik, Bima menanyakan sesuatu dari masalalu Alvin yang membuat Alvin terdiam.
Bima menanyakan seseorang yang membuat Alvin berubah banyak hal. Alvin seperti tidak ingin lagi siapapun membahas orang itu.
Itu sangat menyakitkan untuk nya, bagi nya itu adalah luka yang tidak ingin dia kenal dan ingat lagi.
Bima tau jika ia menanyakan hal ini kepada Alvin, ia pasti akan marah kepada nya. namun mau sampai kapan Alvin ada di bayang bayang yang membuat dia seperti ini.
Ia sudah mempunyai kehidupan baru, dan seharus nya itu sudah cukup membuat Alvin bisa melupakan nya.
Walaupun ia tahu, perempuan yang kini menjadi istri nya sahabat nya itu, adalah perempuan yang di jodohkan orangtua Alvin.
Namun tetap saja, Alvin harus bisa menerima semua ini, dan mengubur semua luka itu.
" Vin, mau sampai kapan. " ucap Bima.
" Diem. " ucap nya dan coba untuk melanjutkan makan.
Ia tidak tahu harus gimana, ia juga ingin bisa melupakan semua nya. namun itu tidak mudah bagi Alvin.
Sudah tiga tahun lebih, Ia mencoba untuk mengubur semua nya, dan coba untuk mencari semua kesibukan, namun tetep saja bayangan itu tidak bisa ia lupakan.
" Vin, lu udah nikah. come on. lu harus bisa ngubur semua nya. "
" Gak semudah itu Bim. gua juga udah coba. "
" Ya lu coba lagi, lagian sekarang lu kan udah punya istri. pasti lu bisa Vin. "
" Gak usah sangkut pautkan dia. dia bukan siapa siapa bagi gua." tegas Alvin.
Ia tidak suka Bima terus menyebut Kayla adalah istri nya, walaupun kenyataan nya memang Kayla istri nya.
Alvin masih tidak bisa Nerima Kayla dan membuka hati nya untuk Kayla. bagi nya Kayla tetap orang asing.
" Vin lu harus bisa nera semua ini. gimana pun lu udah jadi seorang suami Vin.Lu gak bisa gini terus. "
Alvin hanya terdiam saat Bima berbicara itu. benar apa yang Bima katakan. tapi semua itu lagi lagi tidak mudah untuk Alvin.
Apa iya, ia harus membuka hati nya dan menerima Kayla menjadi istrinya dan melupakan semua hal buruk.
Ia benar benar tidak bisa berfikir apa apa. mereka melanjutkan menghabiskan makanan mereka.
Saat Alvin ingin membayar, ia melihat Kayla yang berada di cafe itu juga. namun ia hanya membiarkan Kayla tetep berada di sana bersama temen temen nya.
Ia juga membayarkan bill Kayla dan teman teman nya tanpa memberi tahu Kayla dan segera pergi meninggalkan Cafe bersama Bima.
Saat makanan sudah habis, Kayla, Fira dan Bela melanjutkan untuk ngobrol ngobrol sambil menikmati suasana cafe.
Fira dan Bela sangat penasaran dengan keadaan rumah tangga Kayla sekarang, gimana perasaan Kayla menjadi seorang istri.
Kayla tersenyum tipis saat Fira dan Bela meminta ia untuk menceritakan tentang rumah tangga nya.
Apa yang harus Kayla ceritakan, rumah tangga nya tidak ada kaya indah dan jauh dari kata indah.
Tidak seperti apa yang orang orang bayangkan dalam rumah tangga, malah seperti kita masuk ke kandang macan yang menyeramkan.
Namun tidak mungkin Kayla menceritakan keadaan yang sebener nya, karena itu sama saja ia menjelekan suami nya walaupun sebener nya itu kenyataan nya.
" Ayo dong Kay, gua penasaran. " tanya Fira.
" Ya gitu gitu aja. gak ada yang spesial. " ucap nya.
" Gitu nya gimana Kay. ayo dong Kay, jangan bikin kita penasaran. " ucap Bela.
" Ya gitu, bangun pagi, nyiapin sarapan. pokok nya gitu. "
" Masa gitu doang ? " ucap Bela.
" Nama nya juga kita masih pendekatan satu sama lain, jadi masih biasa aja. " tegas Kayla.
Kayla bingung bagaiman membuat ke dua sahabat nya berhenti menanyakan hal rumah tangga nya, ia tidak ingin mereka tahu keadaan yang sebener nya.
Ia melihat ke arah jam, ia harus buru buru pulang. ia harus menyiapkan makanan untuk Alvin.
" Guys, gua pulang duluan gak apa apa kan ? " ucap Kayla.
" Ko buru buru banget ? " tanya Fira.
" Iya, gua harus siapin makan malam buat suami gua. kan sekarang gua udah jadi seorang istri. " ucap nya sambil tersenyum.
" Iya deh yang sekarang jadi seorang istri, kita mah apa atuh, ya gak Bel. " ucap Fira.
Kayla hanya tertawa ketika Fira mengucapkan Hal itu, Fira tidak tahu aja gimana keadaan rumah tangga nya yang sebener nya.
Kayla memanggil pelayan untuk membayar tagihan nya dan sahabat sahabat nya, namun ketika ia ingin membayar, ia kaget jika bill nya sudah di bayar.
" Maaf Bu, bill ibu dan teman teman ibu sudah di bayar. " ucap pelayan.
" Siapa yang bayar ? " tanya Fira.
Fira dan Bela yang mendengar bill nya sudah di bayar ikut kaget. ko bisa bill mereka sudah di bayar dan siapa yang membayar nya.
Mereka tidak tahu, jika tadi Alvin suami dari Kayla ada di cafe yang sama, Kayla tidak memberi tahukan sahabat sahabat nya, jika suami nya ada di cafe ini juga.
Kayla tidak sangka jika Alvin yang membayar kan, tapi mengapa ia tidak menghampiri Kayla, tapi ia tidak ingin mengambil pusing.
Ia senang Alvin ada sedikit perubahan kepada nya, seengga nya ini bukti kalo Alvin tidak begitu dingin kepada nya.