bc

MENCINTAIMU DALAM BAYANGAN

book_age18+
195
IKUTI
1K
BACA
dare to love and hate
boss
king
drama
bisexual
city
first love
like
intro-logo
Uraian

Selama jalur kuning masih bisa di rampas, aku akan melakukannya, meski bumi dan langit tidak pernah ingin melihat kami bersama, tetapi aku ingin dia menjadi milikku. Namaku Zee(Zee Maria Antony). Aku berasal dari keluarga yang tidak bisa makan untuk tiga kali sehari, menjadi seorang babu di rumah yang paling besar di kota ini, adalah salah satu ucapan rasa syukur kepada yang maha besar.

Apa? Syukur? Syukur menjadi babu? Ya, meskipun kalian  mengatakan bahwa aku adalah wanita bodoh, itu adalah persepsi kita yang belum bersama.

Rasa ini tumbuh pada lelaki yang kini berada tepat di depan mataku, detak jantungnya, aku mendengarkannya dan deru nafas yang dia keluarkan, jelas membuat nyaliku menciut, mataku  tidak bisa aku pejamkan karena kini dia juga telah mengikat kedua pergelangan tanganku ke daerah yang paling rawan dia miliki.

  Aku mulai membenarkan semua ini, ini semua tidak ada benarnya karena sekarang dia adalah anak dari boss aku sedangkan aku hanya seorang babu, yang mencari makan.

  "Apa maksud, Tuan?"

  "Tidak, ini semua tidak benar,"

  "Tolong, ini terlalu sakit, Arg .. ." ujarku sembari menahan rasa sakit yang cukup dalam.

Next ...

Ikuti kisah di balik ,"Mencintaimu dalam diam."

chap-preview
Pratinjau gratis
KAMU ADALAH KAMU
Kedengarannya musik adalah penenang, tetapi untuk saat ini musik bagiku adalah sebuah penikmat yang sangat luar biasa. Aku bisa merasakan bagaimana pekatnya warna malam yang kini mengikat diriku didalam sinar yang diberikan oleh bulan. Mungkin ini sangat jauh dari harapan, harapan agar aku bisa menjangkaunya lebih dalam, bisa mendekapnya menjadi seorang biduan hati. Yang ada pada pikiranku hanyalah seperti ini "Apa yang bisa aku lakukan?" Tidak ada yang bisa menyatakan kalau hati tidak bisa dipaksakan, hanya saja perlu aku camkan dalam hati bahwa semua ini hanyalah mimpi. Tidak menunggu untuk lama, hanya sekedar menanti, menanti untuk hal yang membuat diriku mungkin bisa gila rasanya. Untuk yang pertama dan yang kedua, ini adalah waktu dimana aku harus tertawa dalam kesepian yang sedang kurasakan. Maknanya dalam, hasratnya tinggi, dan menurutku ini semua adalah hal yang tidak mungkin untuk di dekap oleh kalian semua. "Mungkinkah hari ini sanggup kulewati." "Ini ujian yang sangat berat," gumamku menghembuskan nafas gusar. Kakiku masih berdiri tegak di atas balkon yang menjadi ruangan anak dari majikan kami, ingin rasanya aku berada selalu ditempat ini, tetapi aku hanyalah seorang yang rendah dimata manusia. Aku masih menatap bulan itu, entah apa yang dilakukan bulan itu kepada hatiku, sehingga aku tidak bisa bergerak untuk waktu yang cukup lama, segera karena pintu yang berada di belakangku mengeluarkan suara, aku bisa keluar dari zona nyaman yang diberikan oleh bulan disana. Aku memutar bola mataku dengan gerakan lambat, rambutku yang hitam pekat dan juga panjang, yang selalu aku gerai kini telah mengibaskan harumnya aroma kepada lelaki yang baru saja sampai di depan pintu. "Apa?" Dalam hati aku telah ketakutan. Ekspresi yang kukeluarkan ketika pertama sekali melihat bola matanya. Tatapan itu sungguh membuat hatiku terasa berdetak dua kali lebih cepat, tadinya bulan diatas sana yang terus kupandang, namun sekarang ini bulan yang sesungguhnya. Kenapa bintang yang jauh di atas sana, aku bisa mendekapnya dan menjadikannya milikku, namun dia yang berada tepat di depanku sungguh aku tidak bisa memiliki dirinya walaupun satu malam. Pandangan mata kami masih terus membara, bagai api yang berkobar-kobar membakar rumah yang sudah sangat rapuh papannya. Lelaki itu sekarang membuang pandangannya ke sembarang arah. Andai ada jam penghenti di waktu ini, mungkin akan lebih baik, aku ingin melihat dirinya walaupun itu hanya lima menit saja, mencoba merasakan ketenangan dari tatapan mata yang diberikannya dan juga melihat bagaimana reaksi wajah yang dia berikan saat menatap mata indahku ini. Disaat aku melihat matanya lelaki itu mempunyai kesempatan untuk berbisik pada diriku "Apa yang kamu lihat!" geramnya dengan nada tertawa. Satu hal yang ingin aku perjelas kali ini teori cinta yang kumiliki berbeda dari yang lain, aku menginginkan dia karena niat yang tulus dari hati, namun naasnya aku, semua wanita yang mendekati dirinya hanyalah karena materi yang dimiliki oleh lelaki itu. "Dia terlalu bodoh bukan?" geramku sendiri. "Untungnya dia lelaki yang aku suka, kalau tidak__" ucapku terpotong. Aku tidak bisa tahu jejak apa yang dia pilih, memberikan nasihat kepada anak majikanku? Sungguh kali ini aku merasa malu kepada hatiku sendiri, tanganku kukepal kuat, dan kusembunyikan dibalik tubuhku. Sesaat tepat itu, dia mulai mendekat, aku tidak tahu apakah dia akan menyeret aku ke atas ranjang sana? atau hanya menjadi tempat pelampiasan dia semata? atau lebih tepatnya dia hanya akan curhat kepadaku? Dalam hati aku mulai mengumpat "Apa maksud dia mendekat?" Jujur, apakah semua lelaki itu sama? Wanita yang bisa diajak curhat oleh semua lelaki adalah wanita yang masih kosong hatinya. Seperti tebakanku, curhat. Sekarang dia mengengam pergelangan tanganku erat, jantungku kembali berdegup dua kali lebih cepat ketika berada di sampingnya, dan juga kakiku terasa kram saat jari-jemari kaki ini saling bersentuhan secara tidak sengaja. "Sungguh apakah ini kaki dia?" Aku masih membatin'ini hanya mimpi bukan?' Di atas ranjang, disamping lampu yang mengeluarkan cahaya yang redap-redup, lelaki itu masih mengengam erat tanganku. Sekilas ada tawa senang dalam hatiku, kurasakan apa arti dari jatuh cinta pada pandangan pertama untuk orang yang tidak bisa didekap. Dia menangis, jelas membuat aku tertegun, air matanya sungguh tidak bisa aku hentikan untuk mengeluarkan tetesan air itu. Mungkin apakah yang harus aku lakukan, agar bisa membuat tetesan itu berhenti keluar? Jika aku bisa memeluknya seperti wanita yang berada di luaran sana, baiklah aku akan memeluknya. T__a__p__i ... Tidak!!! diriku hanyalah sebutir debu yang kapan saja bisa dibuang oleh keluarga ini, hasratku melemah jika ibunda tahu bahwa diriku terlalu dekat dengan anak majikannya. Dia mengeluarkan suara, jelas itu mmbuatku terkejut "Apakah kamu tidak ingin bertanya mengapa aku menangis?" dia bertanya seperti ingin belaian saja. "Apa?" tanyaku dengan nada kebingungan. Untuk majikanku, dia sangat jelas keberatan sekali jika aku selalu bersama dengan anaknya karena level yang sudah berbeda, menyebabkan kesengajaan yang sangat luar biasa. Aku mencoba menghapus air matanya, aku melihat bahwa kini kantong matanya telah penuh dan juga nafasnya sudah cecegukan keluar, demi ketenangan yang bisa diaturkan, segera kuraih tangannya dan bertanya. "Apakah yang seharusnya aku lakukan?" "Apakah dengan bernyanyi mungkin membuat dirimu lebih tenang?" "Apakah dengan aku mencoba bertanya mengapa kamu jelek hari ini, membuat pikiran kamu terbebani?" Aku bertanya membuat wajah lelaki itu masih seperti semula, aku tidak mau melihat dia semakin menangis, hanya meminta agar dia bisa menarik nafas dalam-dalam, dan juga menceritakan semuanya kepada wanita tempat curahan hati yang masih kosong ini. Waktu telah berjalan, malam semakin larut, aku melihat bahwa dia masih belum bisa menghentikan kegiatannya, segera untuk saat itu, aku tertunduk, tepat di bawah mata dari lelaki itu, dan mulai bertanya. "Apakah yang membuat kamu seperti ini?" Tanyaku saat itu, pasti dengan jurus andalan, dengan mata yang berbinar dan juga ekspresi wajahku yang bisa membuat setiap orang tertawa. Dia tertawa dan disela tawanya berkata kepadaku "Kamu terlalu lucu." Jelas untuk saat itu, dia tertawa dan segera memeluk bantal guling yang berada di sampingnya tadi, aku merasa ini semua telah berubah dan dia tetap tidak akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang aku berikan. Aku menghembuskan nafas gusar, segera saat itu aku berdiri sembari menghempaskan kaki sebagai pertanda bahwa kali ini aku sudah muak dengan dirinya. Mulai memutar tubuhku, tetapi naasnya dia menarik tanganku yang sedang kuputarkan saat itu, aku jatuh ke dalam pelukannya? What? Setelah menjadi babu selama hampir lima tahun, aku baru bisa merasakan pelukan itu, detak jantungnya membuat dadaku berdetak tak karuan, pipiku juga terasa memerah karena dadanya bersentuhan dengan p******a yang aku miliki. "Apa maksud dirinya?" "Kamu harus bisa menghiburku," ucapnya memelukku lebih erat. Aku mendorong tubuhnya, tetapi kekuatan yang kumiliki melemah karena dadanya mengenai dadaku. Mendorong, tetapi dia malah lebih mendekap diriku, agar bisa menjadi tenang aku berusaha menetralkan tenaga, dan juga ekspresi, benar saja untuk saat ini dia mulai melepaskan diriku. 'Aku di ghosting?,' batinku dengan ekspresi mata melebar. Sedikit rasa sakit kala itu terdapat pada hatiku, jelas untuk saat itu aku tidak bisa mengatakan apa-apa, karena dadanya yang menempel ke daerah payudaraku. Mataku melebar sedangkan tatapan yang dia berikan sungguh tidak ada rasa secuil pun itu. Dia berdiri, aku tertampar kenyataan, kakiku yang keram saat itu juga kembali pulih berkat tertampar kenyataan. Dan aku yang sempat melonggo melihat tatapan mata yang diberikannya, hanya bisa berterimakasih untuk malam ini. Yah, seperti inilah nasibku menjadi seorang babu di siang hari, dan seorang pecandu kegantengan dari anak majikanku dimalam hari yang sangat pekat hitamnya. Sebelum benar pergi dia sempat mengancamku"jangan sampai terpesona kepadaku, itu akan menjadi hal yang berat." *** Setelah sekian lama berlalu, bisa menghirup udara bersama lagi adalah suatu keberuntungan bagiku, di taman tempat lelaki yang kusuka, aku bersenandung sembari menyirami semua jenis tanaman yang berada di tempat itu. Rasa itu ada, dan aku memendamnya, seperti sekarang ini, bunga itu pasti mekar tetapi belum waktunya, mereka masih malu untuk keluar bersama. Jelas aku tidak bisa berlama-lama karena. Memilih semua pakaiannya agar bisa pergi kuliah adalah pekerjaan dariku, sekarang lelaki yang berada di atas ranjang itu, masih kelihatan tenang, setenang lautan yang tidak ada ombaknya. Tersenyum. Adalah satu kata yang aku defenisikan ketika melihat dia masih tertidur pulas, segera menyiapkan pakaian untuknya. 'Aku adalah aku, kamu adalah kamu.' Itu adalah kata yang pertama sekali aku ucapkan kepada lelaki yang masih tenang bersama di alam mimpinya, aku melunturkan ucapan itu lima tahun terahkir, karena dia meminta diriku agar menjadi teman baiknya. "Apa maksudmu?" "Tidak mungkin kita bersama," ucapku. "Apakah kamu seorang peri, dan aku hanyalah rakyat jelata?" ucapnya dengan nada bertanya. Aku adalah Zee Maria Anthony, kerap di panggil Zee, menjadi wanita yang sangat super sibuk dengan semua urusan lelaki yang menganggap ku sebagai wanita tempat curhat. Zee, adalah nama yang sering dipanggil ketika berada di luaran sana, kecantikan yang aku miliki kadang membuatku merasa risih. Apakah kalian tidak pernah ingin bertanya bagaimana caranya aku bisa terkenal? Yah, aku sebenarnya tidak cantik, tidak kaya, tidak pintar, tetapi sangat penuh dengan dusta. Lantas mengapa aku sangat di kenal di luaran sana? Yah, mereka semua mengenal aku karena telah seatap bersama dengan lelaki yang kini berada di depanku, dikenal karena dia lelaki yang sangat famous. Yah, nasibku sungguh malang, aku dikenal semua wanita hanya karena lelaki itu. Aku sama sekali tak bisa mengatakan apa-apa, hanya mencoba untuk tetap percaya diri, karena kepercayaan diri itu adalah hal yang paling penting.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
192.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.7K
bc

My Secret Little Wife

read
102.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
103.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
208.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.9K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook