Ada Orang Lain yang Memiliki Kekuatan Juga? Part 2

1185 Kata
Setidaknya, apabila mereka berhasil berkomunikasi bahkan sampai berhubungan langsung dengan pengguna kekuatan ini, mereka tidak akan terlalu buta dan tidak memiliki informasi apa-apa mengenai kekuatan yang mereka miliki. Ya, keduanya harus berusaha mencari informasi, mungkin saja ini adalah jalan bagi mereka untuk membuat kemajuan mengenai kekuatan yang mereka miliki. Hening selama beberapa saat. Sepertinya mereka terkejut sekaligus senang dengan apa yang mereka ketahui saat ini, meski nyatanya hal ini tidak sepenuhnya merupakan berita baik. “Dengan kata lain, bukan hanya kita saja yang mengalami anomali ini?” Bevrlyne bergumam pelan. Ini mungkin adalah berita baik bagi mereka karena keduanya sudah tahu bahwa mereka bukan satu-satunya, meski sebenarnya masih ada banyak kendala dan masalah yang harus dipecahkan. “Ya, untuk saat ini kita bisa mengasumsikan seperti itu.” Velgard menjawab mengiyakan. “Sayangnya kita tidak bisa memastikan murid mana yang memiliki kekuatan itu.” Ia melanjutkan membuat Bevrlyne menoleh padanya. “Eh?” “Lihat saja sendiri, semua orang terlempar ke luar, terlihat sangat tidak normal memang bagi kita. Tapi kita sendiri tidak bisa melihat siapa yang telah melakukannya, selain itu ada kemungkinan mereka yang dilemparkan juga tidak akan tahu siapa yang melakukannya.” Velgard menjelaskan membuat Bevrlyne segera memeriksa dengan memutar ulang tayangan video itu. Dan hasilnya adalah sesuai dengan apa yang Velgard katakan sebelumnya, ternyata memang tidak terlihat siapa yang menjadi pengguna kekuatan itu. “Kau benar. Aku sama sekali tak melihat siapa yang melakukannya.” Bevrlyne berucap sambil kembali menaruh ponselnya. “Padahal aku ingin mencari tahu mengenai kekuatan ini, ingin bertanya langsung pada teman kita yang ada di sana. Sayang kita tidak bisa bertanya pada satu persatu murid tanpa membocorkan rahasia kita.” Karena tidak ada informasi lebih, sepertinya kenyataan ada pengguna kekuatan lain di kota ini akan menjadi misteri. Sebenarnya Velgard bisa memaksakan diri untuk mencari tahu siapa pengguna kekuatan itu, tentu melakukan semua itu tidaklah mudah dan pastinya akan memerlukan waktu yang sangat lama. Mengingat murid itu juga pengguna kekuatan juga, maka seharusnya setiap perbuatannya akan sangat berhati-hati dan ia akan sangat waspada agar tidak ada siapa pun yang bisa mengetahuinya. Tentu saja mencari orang yang seperti itu bukan sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Keduanya kembali bungkam. Padahal rekaman video itu menjadi petunjuk baru bagi mereka untuk mengungkap mengenai kekuatan yang mereka miliki saat ini. Sayang sekali jalan buntu kembali mereka hadapi. “Vel, jangan-jangan kita adalah mutan?” tiba-tiba saja Bevrlyne berbicara membuat Velgard sadar lalu merasa geli sehingga ia tersenyum karena pemikiran geli adiknya itu. “Jangan terlalu banyak menonton film.” “Aku serius.” Bevrlyne menekankan. “Bukan hanya kita saja yang memiliki kekuatan, tapi orang lain juga. Ini adalah buktinya.” Bevrlyne menyampaikan teorinya dengan lebih semangat dari sebelumnya. Tapi Velgard tak setuju, ia membantah teori itu. “Mana mungkin, lagi pula kekuatan mutan itu hanya satu jenis saja, sementara kita? Aku sendiri sudah mengeluarkan lebih dari 10 jenis kekuatan.” Velgard menjelaskan. Mendengar itu, Bevrlyne juga langsung sadar bahwa teorinya tidaklah tepat, yang namanya mutan hanya bisa mengeluarkan satu jenis kekuatan saja, itulah yang selama ini dia ketahui di dalam film. “Benar juga, ini terlalu banyak. Selain itu aku juga tidak memunculkan kekuatan yang sama dua kali.” Bevrlyne menambahkan. Itu juga adalah kenyataannya, mereka tidak pernah mengeluarkan kekuatan yang sama sebanyak dua kali. “Ini sangat memusingkan, bukan?” balas Velgard yang tampak agak frustrasi dengan pembahasan ini. “Ya.” “Selain itu, aku merasa bahwa yang satu ini tidak seperti kita, dia bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik seolah sudah terlatih.” “Maksudmu?” “Mengeluarkan semua penumpang bus dalam keadaan genting, bahkan doa melakukannya tanpa memperlihatkan dirinya, aku yakin itu sudah terkendali dengan baik, tidak seperti kita yang selalu lepas kendali, hanya membiarkan kekuatan ini keluar seenaknya.” Velgard berucap panjang mengungkapkan apa yang terjadi dalam video itu. “Huh, sudahlah, aku semakin pusing jika harus membahas mengenai kekuatan ini.” Bevrlyne yang merasa lelah dengan pembahasan ini segera mengatakan kalimat itu. Velgard juga sama lelahnya karena membahas hal yang tidak memiliki arah yang jelas seperti ini. “Yah, aku juga berpikir seperti itu, sepertinya untuk hari ini kita sudahi saja dulu membahas mengenai kekuatan ini, sementara nanti aku akan berusaha mencari tahu siapa pengguna kekuatan di sekolah Easterwod ini.” “Hm, setuju.” Hanya itu saja balasan yang Bevrlyne keluarkan. Velgard meraih ponselnya lalu bertukar pesan dengan Jace, ia menanyakan mengenai siapa yang memiliki rekaman video itu, lalu menanyakan bagaimana keadaan murid-murid dari Easterwod. Tak lama Jace membalas bahwa video itu tersebar di kalangan murid Easterwod, ia sendiri mendapatkannya dari salah satu anggota tim football yang memang merupakan rekan sekaligus rival football nya. Mengenai keadaan anak-anak Easterwod, semuanya mengalami luka ringan yang mana mereka sedang mendapatkan perawatan. Mereka hanya mendapat luka lebam akibat terkena benturan sana sini dan berakhir terjatuh ke aspal saat terlempar keluar bus, lecet karena terkena pecahan kaca saja. Tidak ada yang mendapatkan cedera serius dari kejadian kecelakaan itu. Dari semua informasi itu, Velgard sama sekali tak mendapatkan apa-apa yang penting. Pada saat itu, Jace juga menanyakan keadaan Velgard dan Bevrlyne setelah insiden itu. Velgard hanya mengatakan mereka baik-baik saja, hanya mendapatkan tugas dan hukuman tambahan saja. Setelah puas bertukar pesan dengan Jace, maka Velgard menaruh ponselnya lalu mendapati Bevrlyne yang sudah tiduran di atas ranjangnya sendiri. Velgard segera mendekat pada ranjang Bevrlyne yang terpisah sejauh satu atau dua langkah itu. “Bagaimana urusanmu dengan ibu waktu itu?” Setelah beberapa detik berbicara mengenai kekuatan, Velgard memulai topik baru mengenai hal yang sore ini juga telah terjadi. Seharusnya ini menjadi pembahasan mereka juga sejak awal. Bevrlyne memutar badan lalu memandang Velgard. “Obrolan ditunda karena ada pertemuan tiba-tiba. Bahkan ketika aku dibawa ke kantor kepala sekolah, kepala sekolah sudah tidak ada sehingga aku harus melanjutkan harianku dengan mengisi hukuman di kelas biologi bersama Helena.” Bevrlyne menjawab menerangkan apa yang tadi terjadi. “Huh, kalau begitu ayo kita makan malam. Sepertinya sebentar lagi ibu akan pulang.” Baru saja Velgard selesai bicara, Caitlin berseru dari ruang tengah memanggil nama keduanya. “Bev, Vel. Kalian ada di atas?! Aku membawa makanan kesukaan kalian, segera turun sebelum dingin!” “Kami akan segera turun!” balas Velgard yang agak berteriak agar suaranya bisa didengar dengan baik di bawah sana. “Baru saja selesai bicara, malah sudah pulang.” Velgard menggumam agak menggerutu. Ia beranjak berdiri sambil menggaruk kepalanya tak senang “Mungkin itu yang namanya insting,” balas Bevrlyne yang segera bangkit dari tidurannya, ia beranjak berdiri. “Sudahlah, mungkin mom sudah membawa makan malam untuk kita, ayo turun.” Bevrlyne menepuk pundak Velgard lalu berjalan mendahului meninggalkan kamar. “Huh, karena membahas kekuatan ini, aku sampai lupa kalau perutku belum diisi.” Velgard menepuk-nepuk perutnya sendiri saat mengatakan kalimat itu. Karena panggilan itu, akhirnya Bevrlyne dan Velgard segera berjalan turun menuju dapur yang menyatu dengan ruang makan untuk menyantap hidangan malam mereka bersama. Waktu tak terasa berlalu begitu cepat, padahal baru saja mereka pulang, tapi kini sudah melawati jam makan malam di mana ibu mereka memang datang agak sedikit terlambat dari jam makan malam. Meski begitu, mereka sama sekali tak mempermasalahkan hal tersebut. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN