bc

Topeng Istri yang Tersakiti

book_age18+
79
IKUTI
1.5K
BACA
family
HE
fated
drama
like
intro-logo
Uraian

Istri mana yang sanggup bertahan.Lima tahun menjalin pernikahan tiba-tiba suami pulang membawa istri kedua dalam keadaan hamil,.dengan alasan ingin membuktikan bahwa dia tidak mempunyai masalah dalam kesuburan.Awal kehancuran rumah tangga mereka berawal dari sini, campur tangan mertua pun membuat pernikahan Syala dan Guntur tidak terselamatkan kan.Namun siapa yang menyangka kalau Syala adalah seorang penulis yang terkenal, mempunyai penghasilan puluhan juta setiap bulannya membuat mertua dan suaminya menyesal telah menyakiti wanita itu setelah mengetahui siapa Syala sebenarnya.Bagaimana kisah mereka selanjutnya.Akankah Syala akan goyah karena suami dan mertuanya meminta kembali?Lanjutkan membaca ya para reader ku yang budiman, sebab banyak sekali part-part yang membuat emosial.Happy reading

chap-preview
Pratinjau gratis
1.Madu untuk Syala.
PRANK! Piring kaca yang kupegang tergelincir mulus dari tanganku. Hatiku getir mendengar kalimat yang baru saja ibu mertuaku lontarkan. Maduku? Apa maksud beliau? "Syala" Bentakan ibu menggema, matanya melotot memandangku sambil berkacak pinggang. "Ya Tuhan Ini piring kesayangan ibu Syala! ceroboh sekali kamu kalau bekerja." Ibu masih melotot memandangku kemudian berganti memandang piring yang sudah tidak berbentuk di lantai. Aku masih terpaku, ucapan ibu ku anggap sebagai angin lalu, karena pikiranku sudah terkontaminasi oleh kata-kata ibu tentang maduku? Iya? Apakah aku salah dengar? "Ada apa Mas?" Seorang wanita muda dengan perut buncit masuk mengekori mas Guntur, tatapanku langsung mengarah padanya. "Siapa wanita ini Mas?" Aku langsung melontarkan pertanyaan untuk menuntaskan rasa penasaranku. "Dia ini madu kamu Syala." Ibu Galuh yang menjawab. Madu? Benar aku tidak salah dengar, artinya wanita buncit inilah yang sebut oleh ibu Galuh maduku, wanita inilah yang menjadi perbincangan ibu dan mas Guntur di ruang makan tadi. "Saya tidak bertanya pada ibu, saya bertanya pada suami saya, siapa dia Mas?" Aku mengulang pertanyaan yang sama berharap jawaban mas Guntur berbeda dengan jawaban ibu. "Mau bertanya sama siapa saja jawabannya tetap sama Syala, dia ini madu kamu dan perutnya yang buncit itu ulah dari suami kamu, lagi pula sudah lima tahun kan kalian berumah tangga, kamu selalu mengelak kalau kamu mandul, kenyataan lihat sendiri, baru tujuh bulan mereka menikah Kasih sudah hamidun, lah kamu?" Cicit ibu mertua bagaikan bom atom yang meledak di dalam dadaku hingga menghancurkan seluruh bagian tubuhku. Ya aku hancur. "Syala, maafkan Mas sayang, kita tidak bisa terlalu lama menunggu anak dari kamu, Mas sangat khawatir kalau nanti terlalu lama menunggu akhirnya kita tidak punya anak karena kamu benar-benar man-dul, apa lagi kakak kamu juga mandul, Mas takut kita tidak punya keturunan sayang." Mas Guntur meraih tanganku, mencoba menenangkan diriku, tapi kata-katanya yang terdengar lembut sangat tajam sekali seakan menusuk jantung hatiku, selama lima tahun berumah tangga ini pertama kalinya mas Guntur mengucapkan kata mandul padaku. Aku menolak mas Guntur agar menjauh dariku. "Tega kamu Mas! Dulu waktu kita pacaran kamu berjanji untuk setia sama saya, bahkan sampai maut memisahkan, kamu juga berjanji untuk menerima kekurangan satu dan yang lainnya, kamu juga berjanji untuk kita sama-sama ikhtiar, tapi apa yang kamu lakukan sekarang Mas?" Aku menggelengkan kepala melihat kenyataan ini. Mas Guntur, suamiku yang setiap malam merayuku dengan kata-kata manis, menggodaku dengan kata-kata manja, menyayangiku dengan segenap jiwa raga, selama lima tahun berumah tangga jangankan ingin memukulku bahkan mas Guntur tidak pernah sekalipun meninggikan suara, dia juga kerap kali membantuku mengerjakan pekerjaan rumah di saat hari libur dan tidak pernah absen untuk mengajakku liburan di akhir pekan, tapi mengapa hari ini aku di berikan kejutan yang luar biasa, dia membawa pulang seorang wanita yang tengah hamil dan menghujam ku dengan kata-kata mandul. Sungguh ini sangat sulit di cerna. "Syala sayang, Mas mencintai kamu dan menyayangi kamu, Mas tidak ada maksud berkhianat padamu sayang, antara Mas dan Kasih hanya berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, dan kami hanya melakukannya satu kali dan Mas tidak pernah menyangka jika Kasih langsung hamil." Pertemuan tidak sengaja, melakukannya satu kali, lalu hamil, tiga kalimat yang berhasil membuatku benar-benar seperti wanita yang tidak berguna, secara tidak langsung mas Guntur menguatkan pernyataan bahwa aku benar-benar mandul. "Berhenti memanggil saya sayang." Aku mengambil baskom yang berisi wortel dan kentang yang sudah di potong lalu melemparkannya kearah mas Guntur, alhasil mas Guntur mandi kentang dan wortel lalu berserakan di lantai. "Hei stop stop, kamu kerasukan Syala." Ibu Galuh ingin menangkap ku. "Sana Ibu!' Aku mendorong ibu Galuh hingga dia terhentak di lantai. "Syala sabar sayang, semua bisa kita bicarakan baik-baik." "Bicara baik-baik Mas? Hah, yang benar saja kamu kalau bicara, wanita mana yang bisa bicara baik-baik kalau tiba-tiba saja suaminya datang membawa seorang wanita yang sedang hamil dan mengatakan kalau wanita itu adalah istrinya dan anak yang ada di dalam perut wanita itu adalah anaknya, wanita gila yang mana yang mau di ajak bicara baik-baik Mas?" Aku berbicara meluap-luap dan menjerit-jerit bagai kesetanan, lalu aku kembali mengambil baskom yang berisi potongan daging dan melemparkannya kearah mas Guntur Mas Guntur berhasil mengelak, tapi wanita buncit yang berada di belakangnya yang terkena baskom berisi daging, akhirnya wanita itu mandi potongan daging yang masih berdarah. "Ih mas, bau, amis!" Wanita bunting itu menjerit-jerit sambil berkibas-kibas kesana kemari. "Gun, tangkap istri kamu ini sebelum dia melukai kita di sini." Perintah ibu mertua. Mendengar itu aku langsung bergerak mengambil pisau dapur dan mengarahkan pada mereka. "Syala, jangan gila kamu, kalau kamu berani melukai kami di sini kamu bisa masuk penjara." Ibu menjerit padaku tapi dia beringsut menjauh sedangkan aku terus maju mengancam mereka. "Ada apa Bu Galuh?" Tiba-tiba pak RT dan bu Wati serta bu Mawar yang merupakan tetangga kami datang dengan tergopoh-gopoh. "Pak RT, tolong kami Pak RT." Mertuaku langsung menyambar kaki pak RT. "Ya Allah, ada apa Syala kenapa kamu pegang-pegang pisau." Bu Wati dengan beraninya menghampiriku lalu mengambil pisau yang ada di tanganku. "Dia mengancam ingin melukai kami." Ibu mertuaku masih memeluk kaki pak RT. "Tidak ada asap kalau tidak ada api Bu Galuh, Syala tidak mungkin mengancam pakai pisau kalau dia tidak merasa terancam." Bu mawar mendekatiku lalu mengusap bahuku, saat ini aku belum bisa berkata apa-apa, nafasku turun naik dengan kasar, rasanya dadaku di himpit oleh beban berton-ton, aku sesak. Akupun jatuh kelantai, kekuatanku menyerang mas Guntur dan ibu hilang seketika, ya aku tersadar saat ini duniaku sedang tidak baik-baik saja, mataku mulai panas dan aku menangis histeris, aku menangis karena kecewa pada diri ini dan kecewa pada mas Guntur. "Auw, ah ... Tolong! Sa-sakit!" Jerit wanita buncit itu, seketika menghentikan tangisanku. Semua mata yang semula menatapku kini beralih kepada wanita buncit yang sudah bersandar di kulkas dengan kaki berlunjur dan di lumuri darah. "Kasih, ya Allah, kamu kenapa nak!" Ibu mertuaku langsung panik melihat kondisi kasih, begitupun yang lainnya, dalam sekejap mereka mengerumuni kasih. "Gun! Bawa segera istri kamu ke rumah sakit, sepertinya dia mau melahirkan!" Ibu menjerit pada mas Guntur yang masih terpaku, antara iba padaku dan ingin menolong Kasih. "Tapi Bu ...." "Tunggu apa lagi, istri kamu mau melahirkan ini." Ibu mertua memaksa mas Guntur untuk menolong Kasih, alhasil mana bisa mas Guntur menolak, dia pasti memilih menolong Kasih yang jelas sakitnya ingin melahirkan dari pada menenangkan aku yang sakitnya tidak kelihatan. Hatiku teriris perih melihat Mas Guntur membopong Kasih dan mengabaikan ku begitu saja. Awas saja kamu, Mas. Rasa sakit yang aku rasakan saat ini pasti akan ku balas ribuan kali! Batinku bergemuruh memendam amarah yang bersarang di dalam dadaku.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook