Sebuah Kebegoan Sejati

2100 Kata
Bakda Isya, Arjuno termangu sendirian di warung si Teteh tanpa ada satu makhlukpun yang menemani. Malam ini dia mulai berusaha untuk mendamaikan hati dengan menikmati kesepian bersama sahabat yang paling pengertian, kopi hitam. Terlintas dalam benaknya percakapan dua hari yang lalu di depan rumah Shopia, sebuah dialog sendu yang diiringi gemerisik daun bambu. Tiba-tiba ada rasa kecewa dan sedih yang datang menyerbu tanpa diberi aba-aba.                      Ada sebuah pertanyaan yang ingin sekali dia mencari tahu jawabannya, mengapa dia bisa jatuh hati kepada gadis itu? Seseorang yang selalu mempunyai pikiran berseberangan dan tidak simpati dengan dirinya yang seorang aktivis Islam. Mengapa dia bisa jatuh hati kepadanya? Seorang perempuan yang menurut teman-temannya itu bukanlah perempuan baik-baik, ditambah lagi dengan sifat matrealistisnya. Pemuda itu menghela napas dalam-dalam, dia berusaha mengikis sakit dan menyamarkan kecewa dengan berdamai dengan keadaan. Dia bertekad harus segera bisa move on dari gadis yang dipujanya. Segala kekurangan Shopia dihadirkan di benaknya supaya bisa menjadi alasan yang cukup kuat untuknya bisa menghilangkan bayangan gadis itu dari pikirannya. Tetapi rasanya dia belum bisa melakukannya,  Shopia masih terlalu manis untuk diusir.                        Shopia memang telah membuat gairah hidupnya menggebu dahsyat, belum pernah sebelumnya pemuda itu jatuh hati dengan begitu gila terhadap seseorang. Bahkan untuk tetap berada di samping Shopia, Arjuno telah rela menjadi orang yang statusnya tidak jelas. Kebodohan demi kebodohan dilakuakannya hanya agar bisa tetap dekat dengan Shopia, tetap berada di sampingnya. Bukankah itu sebuah kebegoan sejati? Astaghfirullah aladzim.                         Benak Arjuno yang berdarah sedikit teralihkan dari bayangan Shopia, saat mendengar suara Sarif. Teman satu profesinya itu baru tiba beberapa menit lalu dan  meminta dibuatkan mie goreng plus telur, dengan sigap si Nenek yang kebetulan bantu-bantu di sana menyiapkannya, tetapi sayang perempuan berumur itu salah cara menyajikannya. “Haduh, mie goreng itu jangan pakai kuah, Nek.” Si Nenek memandang sales jalur Bekasi itu dengan tatapan tak mengerti, dia tidak tahu di mana letak kesalahannya. Akhirnya dengan tersungut Sarif menjelaskan bagaimana cara menyajikan mie goreng itu. Sebagai hadiahnya  perempuan  itu memberikan senyum memesonanya untuk Sarip, tetapi tidak berhasil mengusir raut bete dari wajahnya. Sebuah gerutu kecil mengiringinya saat akhirnya memakan mie goreng kuah itu. Sebenarnya sangatlah wajar jika si Nenek salah cara menyajikannya, judul di bungkusnya mie goreng tapi mengapa tutorialnya direbus juga? Arjuno kembali meraih gelas kopi yang masih tersisa separuh, kembali berusaha menikmati setiap tetes kopi yang diteguk. Dia berdoa semoga saja kopi yang hampir tandas itu bisa mengusir galau yang sangat terasa menderanya. Tebersit sebuah ide dalam benaknya, mengapa dia tidak mencari perempuan lain saja untuk mengobati luka lebam karena Shopia di hatinya? Dia mungkin bisa mencari gebetan baru yang secara fisik lebih dari Shopia, harus lebih cantik, harus lebih menarik.  Pengganti gadis itu juga harus bisa menjadi obat luka. Tetapi siapa orang yang mempunyai kriteria demikian? Walaupun sebenarnya banyak pilihan di pabrik roti karena banyak karyawan perempuan di sana. Ada karyawan produksi roti tawar, roti manis dan pastry. Bisa memilih dari yang pendek atau tinggi, kurus atau gemuk, Dia bisa memilih mana yang disukainya. Perihal perempuan yang dia pilih itu mau atau tidak urusan belakang. Pemuda itu selalu bisa menyiasatinya. Sementara ini belum ada satu pun gadis yang bisa membuat pemuda itu ingin move on dari Shopia saat melihatnya. Belum ada seorangpun yang membuat Arjuno ingin memulai sebuah cerita baru dengannya, belum terbayang sama sekali perempuan yang bisa itu. Sejak Shopia mengusir dengan paksa Arjuno untuk pergi dari dunia yang baru saja mereka bangun bersama, hidup terasa sepi dan aneh. Bercerita dan bersenda gurau dengannya sampai jauh malam hanya tinggal sebuah kenangan. Senyum manisnya di pagi hari sudah tidak terlihat mengembang saat berjumpa bersama mentari, hanya mulut yang terkunci rapat tanpa bisa dibuka oleh anak kunci. Arjuno teringat kejadian kemarin malam saat bertemu dengan  Shopia di floor, gadis itu seolah tidak pernah mengenal Arjuno saat mereka berpapasan. Ada rasa risih yang tiba-tiba menjelma menjadi sebuah ketidak nyamanan di hatinya, padahal sebenarnya kala itu dia ingin sekali menarik tangan gadis pujaannya lalu berbisik di telinganya. “Aku kangen kamu, Shopia Sayang. Aku tidak ingin kamu menjauh walau satu sentimeter pun.” Tetapi hal gila itu tidak dilakukannya. Biarlah rasa itu tetap  terpendam jauh di dalam sanubarinya, tak perlu diungkapkan. Seorang penyemangat hidup yang bernama Shopia Lova itu kian meredup, posisinya sekarang tergantikan oleh segelas kopi hitam. Kafein yang terkandung di dalamnya menjadi penyemangat hidup sementara ini, walau kadang memang tidak selalu berhasil. Setidaknya setelah menikmatinya otak terasa sedikit lebih tenang. It's works for him for a while. Terkadang memang ada orang yang melepaskan kegalauannya dengan menenggak minuman beralkohol, beruntung dia tidak pernah melakukan hal seperti itu. Benda itu tidak akan pernah disentuhnya walau sedikit pun. Itu adalah barang yang haram, Allah sudah melarangnya langsung di ayat Alquran. Jangankan minum air yang seperti itu, hanya menghirup bau alkoholnya saja terasa sudah mabuk. Dia teringat saat masih menggunakan seragam putih abu, pernah naik mobil odong-odong yang sudah semi angkot karena turunnya sudah menggunakan pintu samping bukan belakang lagi. Di pertengahan jalan, mobil itu berhenti karena ada seorang penumpang yang naik. Penumpang yang memenuhi semua bangku menyebabkan dirinya hanya bisa berjongkok di pintu dekat jok tambahan. Jika dilihat dari mata penumpang bertato itu yang merah dan mulutnya yang meracau menandakan dia sedang dalam pengaruh minuman beralkohol. Ditambah lagi bau minuman khamar itu langsung menusuk hidung Arjuno, untuk menyelamatkan nyawa satu-satunya dengan cepat dia mendekatkan hidung ke bagian keteknya yang sedang basah dan berbau asam. Menjijikan? Iya, Arjuno saja jijik dengan apa yang dilakukannya. Terlalu banyak mengonsumsi kopi hitampun sebenarnya bukanlah perilaku yang baik karena bisa memantik naiknya asam lambung, terlebih saat dilakukan dalam keadaan perut kosong. Saran Mimi Arjuno, saat terkena penyakit lambung itu bisa memakan ubi singkong mentah, itulah alasannya mengapa kadang dia suka membawa benda itu di tas pinggangnya. Bayangan Shopia tiba-tiba menggoda benaknya lagi dan tersenyum manis, s**t, pemuda itu menggerutu dalam hatinya. Setelah berpisah dengan gadis pujaannya itu, Arjuno bertekad dia tidak boleh terlihat menderita sejak ditinggalkan pergi oleh Shopia, dia harus terlihat baik-baik saja dan bahagia. Makan banyak dan sering itulah yang dilakukannya sekarang, untuk menyokong program itu dia  bela-belain mengonsumsi obat nafsu makan supaya kegilaan makannya tetap abadi. Entah apakah ada pengaruhnya atau tidak obat itu? Tetapi yang terasa sekali adalah uangnya cepat habis untuk membeli makanan. Dia tidak boleh terlihat kurus dan menderita sejak ditinggal pergi oleh Shopia. Pemuda itu tersungut gara-gara dirinya masih saja memikirkan tentang gadis itu padahal sudah dihempaskan dan dibuang. Mengapa bayangan kamu tidak diajak pergi sekalian saja dari benakku, Sayang. Eh kok sayang? ***                                                                       Terlihat dua orang masuk ke warung si Teteh sambil tertawa cekikikan, mereka adalah Ahmad Sales dan Ahmad Sopir. Entah apa yang mereka bahas tadi sebelum sampai ke warung? Kedua nama mereka memang sama tetapi mempunyai profesi yang berbeda. Untuk memudahkan memanggilnya, di belakang nama mereka disematkan posisi pekerjaan di pabrik yaitu sopir dan sales. Selain nama yang sama, gaya mereka pun sama, sama-sama playboy. Ahmad Sales ini adalah pacarnya Denada, teman baiknya Shopia di pabrik. Walaupun memang ada dua lagi karyawan produksi selain gadis berbadan mungil itu mereka adalah karyawan bagian pastry. Sedangkan Ahmad Sopir setahu Arjuno dia juga dekat dengan banyak perempuan karyawan produksi, mungkin hanya sebagai teman saja atau mungkin yang lainnya. Salah seorang yang dekat dengannya adalah Desti, anak kampung Gunungsindur.  Gadis sering curhat perihal kisah asmaranya dengan salah satu karyawan yang sepertinya jauh dari kata sempurna. Beberapa hari terakhir, beberapa teman-teman sales malam telah geger. Hal yang menjadi penyebabnya adalah karena salah seorang pacar Ahmad Sales mengaku hamil. Dia adalah Dinar yang kerja di bagian produksi pastry. Sebuah testpack ditunjukan kepada  teman- teman Ahmad Sales yang kebetulan akrab dengannya. Berita kehamilan ini off the record  hanya beberapa orang saja yang tahu. Dinar ini adalah orang yang sama dengan yang pernah menjadi Mak Comblang  antara dirinya dan Lies. Ahmad Sales gelagapan saat mengetahui perihal berita ini. Dia tidak bisa menyembunyikan kegundahan di wajahnya, terlihat ada rasa gelisah yang merundungnya. Memangnya apa yang mereka lakukan saat waktu pacaran? Kok bisa-bisanya itu testpack menjadi strip dua? Beruntung sepertinya Denada tidak mengetahui kegegeran di kalangan sales dan sopir itu. Belakangan Arjuno baru tahu, cerita tentang kehamilan Dinar ini adalah hoax. Testpack yang digunakan untuk bukti itu ternyata hanyalah bekas tes kehamilan temannya yang juga anak pastry. Gila, akting perempuan itu bisa diacungi jempol, dia mengaku hamil dan membohongi semua orang untuk memuluskan aksinya. Drama ini berakhir saat Dinar meminta uang untuk menggugurkan kandungannya. Pemuda itu berkelakar kepada dirinya sendiri, jika kehamiln itu terjadi kepada dirinya sendiri tidak akan ada satu huruf pun yang akan keluar dari mulutnya untuk bercerita kepada orang lain. Apalagi ternyata dia telah hamil diluar nikah. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah apakah ada laki-laki yang mau menghamili Arjuno? Bukan hanya dia laki-laki tetapi dia juga ... jelek. Sejak peristiwa drama kehamilan itu, Ahmad Sales jadi menjauhi Dinar. Mungkin dia sudah tahu bahwa kehamilan itu hanyalah sebuah hoax. Sejak peristiwa itu juga, perempuan itu menjadi jarang nongkrong di warung si Teteh, kurang lebih sebulan selanjutnya dia resign dari pabrik roti. Entah apa alasannya? No body know.  Arjuno  berkhayal mau operasi di bagian otak untuk menetralisir semua kenangan di otaknya bersama Shopia, mungkin tindakan medis itu bisa menghapus semua kenangan senyum manisnya yang kadang muncul menggoda. Tetapi sepertinya operasi di bagian otak itu bukanlah yang seperti dibayangkannya karena jika salah sedikit saja bisa terjadi error yang akan mempengharuhi kinerja tubuh. Otak manusia sangatlah luar biasa, ingatan tentang peristiwa yang pernah dialami bisa disembunyikan bila tidak diperlukan dan saat diperlukan bisa dipanggil kembali. Bayangkan jika manusia mengingat semua yang pernah terjadi dalam waktu bersamaan. Bayangkan bagaimana tersiksanya saat bersama dengan orang yang dikasihi sedangkan otak sedang mengingat barisan para mantan. Bagaimana jika mantannya ternyata lebih dari sepuluh orang? Belum lagi ingat dengan urusan yang lain seperti motor angsuran mobil,  motor, kulkas, panci, celana dalam dan lain-lain. Setelah Shopia memutuskan pergi, dia bertekad untuk menghapus semua kenangan bersama gadis itu, walaupun memang susahnya akan setengah mati. Tetapi jika itu tidak dilakukannya, Arjuno akan sangat tersiksa karena berpisah dengannya. Terasa menyakitkan sekali saat kenyataan tidak sama dengan khayal. Arjuno ingin selalu Shopia ada di dekatnya, sedangkan kenyataannya gadis itu telah mengusirnya untuk pergi jauh. Arjuno ingin terus menatap senyumnya dari pagi sampai malam menjelang, tetapi kenyataannya adalah hanya ada kehampaan yang dirasakannya. Dia tidak bisa terus meratapi kepergian Shopia, untuk apa pula mengingat gadis itu terus. Dia itu hanyalah seorang perempuan yang tidak mengerti arti kasih sayang. I have to move on with someone else, Tetapi dengan siapa? Sebenarnya ada beberapa perempuan yang menarik untuk didekati, mungkin dia bisa  membuat sebuah kisah baru dengan salah satu dari mereka. Walaupun memang mereka tidak ada yang secantik Shopia. Haduh, tidak benar jika semuanya selalu menjadikan Shopia sebagai tolok ukur. Dia tidak mungkin bisa move on dengan orang lain, jika masih berkutat dengan bayangan Shopia. Mulai saat ini dia harus menghapus gadis itu dari benaknya. Delete her. HARUS, KUDU, ORA BOLEH ORA. Pemuda itu mulai membuat daftar siapa saja yang akan didekatinya untuk membuat kisah baru. Mereka adalah Anna, Norma, Astri, Lies dan Enchy. Anna, dia kerja di bagian quality control roti tawar, gadis berhijab dengan kepribadian menarik. Dia memang terkadang suka jutek. Arjuno sering bertemu dan mengobrol dengannya saat cek roti jalur di floor, terkadang dia juga menjadi salah satu karyawan yang diantar jemput oleh mobil box favorit. Norma, bagian produksi pastry. Gadis ini berkulit hitam manis dengan chocochip di pipi sebelah kanan. Awal dekat dengannya karena sering bertemu di warung si Teteh saat dia pulang kerja. Dia memanggil Arjuno A’a, gadis ini adalah seorang yang periang dan kadang manja. Arjuno suka sekali saat melihat Neneng menggunakan rok span, apalagi saat bermanja-manja. Rasanya dia ingin sekali menendangnya. Astaga! Astri, teman akrab adik Arjuno di pabrik. Awalnya dia bekerja di bagian pastry, lalu ditarik ke bagian administrasi shift siang. Tetapi pemuda itu urung memasukan namanya ke daftar karena gadis ini adalah gebetan teman baiknya di pabrik. Lies, kulitnya seputih salju dan selembut sutra, matanya selalu berbinar. Gadis ini juga diputuskan untuk tidak masuk daftar karena pernah kecewa dengannya. Prinsip pemuda itu adalah tidak akan pernah jalan kedua kali dengan orang yang sama. Lagi pula mungkin dia sudah berbahagia dengan laki-laki pilihannya itu. Ada Enchy, dia adalah  karyawan produksi roti tawar. Sepertinya gadis itu ada feeling kepada Arjuno berdasarkan penuturan teman satu shift-nya. Ada tiga orang target berarti yang akan didekati oleh Arjuno, mereka adalah Anna, Neneng, dan Enchy. Tetapi jika pemuda itu memilih salah satu dari mereka, lalu apakah Arjuno ini masuk ke dalam kriteria mereka? Bukankah dia hanya laki-laki tidak penting dengan wajah yang jauh dari kata tampan atau dengan kata lain jelek, item dan buluk. Jelek, item buluk itu sebenarnya hanya versi dari teman-teman Arjuno. Jangan khawatir pemuda itu lebih parah dari ketiga kata itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN