"Mas!!!" Tanpa sadar, aku sudah berada di pelukan Mas Graha. Dia tertawa pelan sambil membalas pelukanku. Aku meneggelamkan wajahku di d**a Mas Graha, terasa hangat dan membuat nyaman. "Kok sudah ada di rumah?" Dia tertawa sambil mengelus kepalaku. "Katanya pulang besok," kataku lagi. "Rencananya besok, tapi kalau bisa hari ini kenapa nggak," jawabnya masih dengan memelukku. "May khawatir banget, kirain ada apa-apa sama Mas." Kirain Diara akan menahan Mas di sana, ucapku di dalam hati. Aku terus tersenyum mendapati jika Mas Graha sedang berada di hadapanku. "Ponselnya kehabisan baterai, Mas nggak bawa charger juga." Aku memeluknya lagi kali ini dengan lebih erat, karena rasa rindu yang akhirnya bisa kulampiaskan. "Mas sudah makan? May beli nasi goreng, rencananya mau dimakan agak

