PART 4 - PASANGAN

1148 Kata
Dan Allah menjadikan pasangan-pasangan bagi kamu dari jenis kamu sendiri. (Q.S An-Nahl: 72) Maka pencarian untuk menemukan pasangan yang sempurna dimulai dari dalam diri kamu sendiri. Jadilah tipe orang seperti yang ingin kamu nikahi. - mutiaraislam.net - *** Aamina merasa jengah diperhatikan secara detail oleh Visya. Matanya memicing ke arah Visya dengan ekspresi tidak suka. "Kenapa ngeliatinnya kayak begitu?" tanyanya jutek. Visya jadi tergagap karena kepergok memperhatikan Aamina. "Eh maaf, bukan begitu. Maksudku, kamu benar-benar calon istrinya Mas Fatih?" Visya akhirnya memberanikan diri bertanya. Tapi Aamina merasa Visya sudah merendahkannya dengan bertanya demikian. "Maksud lo apa? Gue enggak pantes gitu sama dia??" tanya Aamina dan Risa menyenggol Aamina dengan sikutnya. Visya merasa tidak enak Aamina makin salah sangka, "Eh bukan! Maaf saya tidak bermaksud begitu, hanya saja kamu kan sepertinya masih sekolah, kok sudah jadi calon istri?" sahutnya seraya mengangkat kedua tangannya di depan dadanya. "Maaf ya" Aamina masih menatapnya kesal ketika tiba-tiba terdengar suara dari atah pintu. "Assalamualaikum" ujarnya. Mata Visya berbinar terang ketika melihat siapa yang datang, ia beranjak dari duduknya dan bergegas menghampiri tamu tersebut dengan menyalami tangannya dan mencium punggung tangan wanita yang jadi tamunya itu. "Waalaikumsalam, Ummu! Apa kabarnya? Mas Fatih tidak memberitahu kalau Ummu akan datang" ujar Visya ramah, kemudian ia juga menyalami Azra yang berada di belakang Ummu dengan wajah berbeda. Azra melemparkan senyumnya pada Visya. "Ummu baik dan sehat, Visya. Terima kasih" jawab Ummu dan ia meneruskan langkahnya menuju ke sofa di mana Aamina dan Risa duduk. Mereka masih tertegun melihat lama kelamaan ruangan kantor Fatih semakin ramai dengan tamu-tamu yang datang. "Siapa nih Mi?" bisik Risa pada Aamina yang disambut Aamina dengan mengedikkan bahunya sekali. "Ya mana gue tahu!?" Ummu memperhatikan Aamina dan Risa bergantian. "Yang mana yang bernama Aamina?" Ummu bertanya pada keduanya. Risa dengan sigap langsung menunjuk sahabat di sebelahnya. "Ini Bu" jawabnya. Aamina terpana dengan tatapan wanita cantik di depannya ini. Kemudian Ummu tersenyum lebar pada Ammina. "Ini Aamina? Masya Allah, kamu tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik sayang! Persis Mama kamu" ujarnya membuat Aamina tertegun sesaat. Wanita di depannya ini mengaku mengenal Mamanya? "Tante kenal Mama saya?" tanyanya. "Ya, Ummu kenal Mama kamu, Titi. Ummu juga kenal Nenek Zainy" ujar Ummu seraya menyentuh tangan Aamina dengan perlahan. Dan Aamina seperti tersihir dengan sentuhan Ummu pada tangannya, hangat, mirip tangan neneknya. Ia memperhatikan wajah Ummu yang cantik berbalut pakaian syar'i berwarna gelap. Wajahnya bercahaya dan memancarkan keteduhan bagi siapapun yang memandangnya. Matanya bening dengan manik mata berwarna hitam pekat, hidungnya mancung karena sepertinya berdarah campuran juga sama seperti dirinya. Aamina sampai menelan ludah menyadari bahwa wanita di depannya ini seperti malaikat. "Tante ini Mamanya Fatih?" tanya Aamina. "Iya, sayang. Kamu benar, Ummunya Fatih" ujarnya, "dan Fatih sudah menceritakan semuanya pada Ummu. Tentu saja Ummu senang kalau kamu akhirnya bisa menikah dengan Fatih. Itu memang cita-cita Ummu dan Mama kamu sejak dulu. Kami bersahabat sangat dekat. Sampai maut memisahkan Ummu dengan Mama kamu, Aamina" Ummu menelan ludahnya, tercekat mengingat saat-saat menyakitkan di masa silam. Mata Visya membesar mendengar penuturan Ummu barusan. Jadi benar anak ABG ini adalah calon istri Fatih yang sudah dijodohkan orang tuanya. Visya tanpa sadar menggelengkan kepalanya tidak terima. Ia sudah begitu lama menahan perasaannya pada Fatih. Dan merasa sudah dekat sekali dengan Ummu. Hati Visya pedih mendengar Ummu lebih memilih anak ABG yang urakan ini untuk menjadi pendamping Fatih, anak lelakinya. "Azra! Tolong pesan tempat makan malam untuk saya, Fatih dan Aamina nanti malam" perintah Ummu pada asistennya, Azra. "Baik, Ummu" Azra mengangguk dan merogoh ponselnya dari dalam tasnya, kemudian mohon diri pamit keluar ruangan untuk menelepon demi melakukan reservasi. Aamina memicingkan matanya memandang ke arah Ummu. "Ya sayang, kita akan mendiskusikan masalah ini dengan santai. Sambil makan malam, OK? Biar Fatih nanti yang menjemputmu" ujar Ummu. "Huh? Tapi saya enggak bisa malam ini, Tante" ujar Aamina. Risa memandang sahabatnya yang bodoh ini dengan kesal. "Heh! Calon mertua segini baik, lo malah tolak!" semburnya dan membuat Ummu tertawa kecil. "Dia bisa kok Tante! Saya akan bikin dia bisa ikut makan malam nanti" tukas Risa antusias. Palingan si Cumi satu ini mau nge-date sama Ega! pikirnya. Ummu tersenyum mendengarnya. "Baiklah, Aamina kabari Ummu saja nanti" ujarnya bijak. "Kenapa Fatih lama sekali belum kembali ya?" tanyanya ke arah Visya. Visya berkedip mendapat pertanyaan dari Ummu. "Ya Ummu saya akan mencari tahu di mana Mas Fatih, permisi" jawabnya sambil berbalik badan menuju keluar. *** "Bener kan gue bilang, si Ega marah nih!" ujar Aamina seraya menunjukkan ponselnya yang berisi chat pertengkarannya dengan Ega, pacarnya. Risa menghela napasnya pelan. "Lo pilih deh! Ega atau Fatih sekarang? Kalo lo pilih Ega, gue yang akan deketin Mas Fatih yang guanteng itu!" ujarnya seraya menatap dirinya di cermin besar dalam kamar Aamina. "Dih! Pede banget lo!" sembur Ammina. "Lagian! Lo tuh ye, bukan bersyukur dapet jodoh laki-laki soleh. Emak mertua cantik bak malaikat plus baik pula!" "Tapi kan Fatih itu jauh banget umurnya sama gue Ris! Gue 18 tahun, dia 28 tahun! Bedanya 10 tahun lho!" tukas Aamina seraya memeluk guling di dadanya dan menjatuhkan dirinya di tempat tidur memandang ke langit-langit di kamarnya. Ia masih belum memutuskan untuk ikut makan malam atau tidak. "Tapi jujur deh Mi! Lo emangnya enggak tertarik sama sekali ngeliat Mas Fatih?" tanya Risa penuh selidik. "Kayaknya orangnya enggak asyik Ris. Terlalu dewasa! Terlalu serius, gue enggak suka. Gue sukanya cowok gaul kayak Ega gitu." "Justru itu! Cari laki-laki itu harus yang dewasa! Biar enggak berantem terus. Kayak lo sama Ega itu" sindir Risa. "Yee! Tapi gue sayangnya sama Ega. Ega itu keren. Jago basket, jadi idola cewek-cewek dan gue bangga bisa jadi pacarnya" tutur Aamina. "Ega itu playboy!" ketus Risa dan mendapat pukulan guling di kepalanya. "Aduh! Sakit Cumi!" keluh Risa. Cumi merupakan panggilan sayang Risa buat sahabatnya ini. Ponsel Aamina berbunyi. Dan nomornya tidak ia kenal. Namun Aamina tetap menjawabnya. "Assalamualaikum Mba Aamina. Saya Azra, asisten Ummu Nida. Ummu menanyakan perihal makan malamnya. Apakah Mba Aamina bisa bergabung?" tanya suara di seberang sana. Aamina mengatur ponselnya agar suaranya menjadi keras dan Risa bisa mendengarnya. Aamina menggerakkan dagunya pada Risa, meminta pendapatnya. Risa mengangguk dengan cepat. "Ya sudah Mba Azra, saya ikut makan malamnya deh" pada akhirnya Aamina memutuskan untuk bertemu lagi dengan keluarga Fatih. Ia menghela napasnya dan berdoa semoga keputusannya ini benar adanya. "Baiklah, Mba Aamina. Nanti supir Mas Fatih yang akan menjemput Mba Aamina ya. Karena Mas Fatihnya sendiri masih ada rapat, jadi ia akan menyusul belakangan" ujar Azra memberi informasi. "Jam berapa saya dijemput Mba?" tanya Aamina. "Kira-kira tiga puluh menit lagi, apa Mba sudah siap?" Mata Aamina mendelik. Mana cukup untuk dandan dalam waktu setengah jam?? Pikirnya. Tapi ia mengangguk. "I---ya, mungkin" jawabnya. "Baik, sampai bertemu nanti ya Mba Aamina, Wassalamualaikum" "Waalaikumsalam" Aamina mematikan ponselnya dan memandang Risa. Risa pun merasakan kepanikan yang dirasakan oleh Aamina. "Ya udah Cumiiii! Buruan dandan dan ganti baju!" sergah Risa. "Ya ampun! Kenapa gue jadi gugup ya Ris?" "Iiiih----lo suka ya sama Mas Fatih? Ya baguslah! Daripada mesti saingan sama gue?" ujar Risa dan mendapat toyoran di kepalanya. "Jangan kepedean! Deketin Kribo aja enggak dapet-dapet. Apalagi Fatih" Aamina mengejek sahabatnya dan giliran dia mendapat pukulan bantal di tubuhnya. "Sialan!" sahut Risa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN