Part 11

762 Kata
    Naka dan Tian sudah sampai di Jogja, mereka menghabiskan waktu libur mereka selama 3 hari ini dengan mengunjungi pusat belanja oleh-oleh khas jogja, wisata kuliner dan tempat wisata seperti candi, pantai maupun hutan pinus yang sedang hits di dunia i********:. Tapi karena mereka tidak begitu menyukai selfie, mereka memutuskan mengambil gambar pemandangan yang memanjakan penglihatan mereka.      Naka dan Tian termasuk turis yang lebih menikmati pemandangan dan pasti akan memburu makan khas dari kota yang dikunjungi. Sebenarnya Naka lebih suka melakukan wisata atau olahraga extreme, seperti bungee jumping, paralayang dan lain-lainnya berbeda dengan Tian yang takut akan ketinggian. Kalau mereka bermain di Dufan, Tian hanya bisa menaiki permainan yang sekiranya tidak memacu adrenalin, seperti salah satu permainan favoritnya Istana Boneka.      Pernah suatu saat Naka sedang menaiki roller coaster dan Tian yang bilang hanya akan menunggu di bawah dan memperhatikan Naka, namun ketika permainan selesai, Naka tidak menemukannya. Naka mencoba berjalan sambil melihat ke kanan dan ke kiri, akhirnya menemukannya sedang asik duduk di atas perahu di istana boneka, sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Naka. Naka terkadang keheranan melihat sosok Tian yang berbadan besar dan terlihat galak tapi takut akan wisata extreme.     Hari sudah mulai sore, setelah mengunjungi salah satu rumah makan terkenal di jogja, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel. Sesampainya di hotel Naka memutuskan mandi duluan, Naka sudah merasa badannya sangat lengket setelah seharian terpapar sinar matahari. Tian pun juga membersihkan badannya setelah Naka menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi dan sudah duduk santai di balkon kamar sambil menikmati aktivitas para penduduk jogja di sekitaran hotel. Tiba-tiba .... Drrrrttt Drrrrttt     "Hallo iaz?" Naka langsung menjawab panggilan dari nomor kantornya dan dia tau pasti Diaz yang meneleponnya.    "Hi, ka, comment ça va?" tanya diaz sambil berbisik.     "Hmmm très bien, et toi, aujourd'hui qu'est-ce qui se passe?" Tanya Naka yang penasran karena tiba-tiba Diaz berbicara Bahasa Prancis, hal ini biasa mereka lakukan jika terjadi sesuatu hal yang memang mau mereka rahasiakan dari yang lain.      "Tu es seule?" (Kau sedang sendiri) Tanya Diaz untuk memastikan kalau keadaan aman.     "Oui, qu'est-ce qu'il y a?" (ya ada apa) Jawab Naka.     "Okay, tadi pagi Bari dateng lagi ke kantor!"     "Terus????" Jawab Naka sambil memutar bola matanya.     "Ya dia nanyain loe lagi!"     "Terusss?????" Jawab Naka dengan nada males.     "Teras, Terus ajah loe, ya dia nyariin loe sampai nanya-nanya ke staff yang lain" Jawab Diaz dengan nada frustasi karena Naka seperti tidak menggubrisnya.     "Ya udah, kan udah ada loe kan yang ngadepin dia, makasih ya iaz, loe emang yang paling baik"     "Yeeehh si gila, g mempan bego jawaban gw, dia kayanya sakit dah, kya kelimpungan nyari loe kemana-kemana."     "Masa, ya sudah kan dia yang kelimpungan, gw engga!"     "Ah tau ah, dia kayanya bakalan ke rumah loe dah!"     "Biarin ajah lah, gwnya kan g ada di rumah, eh udah dulu yak Tian mau nyamperin gw nih!" Naka berusaha mencari alesan karena merasa males mendengar ulah Bari.     "Eh ntar dlu!" Tambah Diaz di sebrang telepon "Ada email dari Kedutaan coyyy!"     "Kenapa? ada complaint?" Tanya Naka yang tiba-tiba keluar keringet dingin.     "Kagak, mereka mau ngadain makan malem tahunan sekalian ngerayain Independence Day-nya mereka!" Jelas Diaz sambil mencoba menenangkan Naka.     "Alhamdulillah, gw pikir kenapa. Hmmmm ya udah nanti loe ikut gw yah!"     "Ogah ah, gw g ngerti nanti mau ngomong apa!"     "Ya ada gw, nanti jawab pake bahasa Inggris ajah sih yang penting loe paham!"     "Ya udeeehhh, tapi loe beliin gw dress yak!" Sambung Diaz yang mencoba peruntungan dapat dress gratis.      "Iyeee, nanti kita cari di Lundi marché (Pasar Senen)!"     "Anjirrr, bekasan dong, dihhh ogah nanti badan gw pda gatel!" Seru Diaz "Ya udah gw mau pulang, met enyak-enyak yah sama mas Tian, unch!" Sambung Diaz sambil menggoda Naka.     "Hmmm, iyeeeee, maaciww yaws infonya tante Diaz ku!"     "Iyo, jangan lupa oleh-oleh buat gw!" Jawab Diaz sambil menutup pembicaraan "Byeeee"     "Byeee!" Jawab Naka dan tiba-tiba ponselnya hampir terjatuh karena tiba-tiba Tian merangkulnya dari belakang.     "Ih, kaget tauuuu!" Seru Naka.     "Hmmmm, siapa yg telepon?" Tanya Tian sambil memeluk Naka dari belakang dan menenggelamkan mukanya di ceruk leher Naka.     "Geli ah! Tadi Diaz, masalah kantor!" Jawab Naka sambil meletakkan ponselnya di meja.     "Ya sudah tidur yu, aku capek bgt!" Ajak Tian.     "Duluan ajah, nanti aku susul ak masih mau ngadem dulu!" Jawab Naka yang dijawab Tian dengan sekali anggukan dan ciuman hangat di kening Naka.     Naka yang duduk di balkon sambil melihat langit dan bertanya-tanya, apa maksud Bari yang masih mencarinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN