Part 7

629 Kata
    Tanpa disadari waktu sudah menunjukan pukul 03.30, para aplikan sudah melangkahkan pergi dari kantor Naka, counter sudah mulai tutup dan lampu pun dimatikan. sekitar setengah jam kedepan, para staff akan pamit pulang. Tiba-tiba.....     Drrrtttt     Mr. Christian     Sayang, jangan lupa kamu harus handed over kerjaan kamu buat 2 minggu kedepan! Inget kan kita mau berlibur dan ada jadwal manggung di hari Minggu ini!     Sejujurnya Naka lupa kan jadwalnya 2 minggu kedepan.     You     yessss sayang, aku ingat, terima kasih sudah mengingatkan, sampai ketemu nanti sore.     Naka segera meminta para staffnya untuk berkumpul dan memulai untuk membagi tugas laporan yang harus dilakukan setiap hari oleh 4 staff kepercayaannya.     "Guys, gw akan cuti untuk 2 minggu kedepan, jaga kantor baik-baik yah!"     "Dih ko mendadak mba?" Sahut Dipta.     "Makanya lo liat kalender dong, disitu udad ditulis dari sebulan yang lalu, inisial NK untuk 2 minggu kedepan!" Sahut Citra sambil menunjuk ke kalender yang ditempel di papan pengumuman.     "Jadi tugasnya apa ajah nih Ka?" Tanya Diaz salah satu staff Naka dan juga teman Naka semasa kuliah dulu.     "Seperti biasa, Citra minta tolong untuk standby di counter untuk 2 minggu kedepan, dibimbing juga teman-temannya yg lain, yang lain kalau da apa-apa di counter bisa tanya sama Eneng yah!" dijawab anggukan oleh Citra.     "Dipta, minta tolong kirim report setiap sore ke bagian marketing team, loe report berapa aplikasi yang masuk setiap harinya!"     "Siap Mba!" Jawab Dipta.     "Diaz, minta tolong cek email yang masuk, sekiranya harus da eskalasi dari gw, segera telepon gw, yang lain pun juga gitu, kalau memang butuh eskalasi manager boleh ke manager divisi lain atau telepon ke gw!"     "Loe g keberatan gw tlp?" tanya Diaz yang aga ragu.     "It's okay, kalau memang urgent bgt, tlp ajah! Semuanya sudah jelas yah?"     "Jelas Mbaaaa." Dengan jawaban dari staffnya dengan kompak maka berakhir pula briefing mereka dan Naka bisa dengan tenang meninggalkan para staffnya untuk 2 minggu kedepan. Satu per satu staffnya pamit pulang, tinggal lah Naka dan Diaz yang masih menetap di kantor sampai sekitar jam 06.00 sore.      "Eh, jujur sama gw, tadi Bari kan yg di counter Eneng?" Tanya Diaz dengan muka antusias.     "Iyeeee, itu Bari!"     "Ngapain dia? sengaja nemuin loe?" Lanjut Diaz yg masih penasaran krn Naka tidak menjawab sesuai dengan yg Diaz mau.     "Ya ngajuin aplikasi, setau gw dia mau da Business Trip kesana, kan dia kerja di salah satu lembaga pemerintahan, jadi hari ni kebagian jadwal dia buat ngajuin aplikasinya!"     "Kalau itu gw tau, yg gw tanyain, ngapain dia mau ketemu loe, pasti dia ngomong sesuatu kan? soalnya si eneng aga penasaran sama gw, nanya hubungan loe berdua karena menurut dia si Bari g da complaint atau concern apa pun tentang aplikasi dia!" Jelas dia sambil melipat kedua tangannya di dadanya.     "Hmmm, gw males sih bahasnya sebenernya!" Jawab Naka tapi Diaz masih melihatnya dengan muka penasaran.     "Ok, dia cuma mau ngomong soal gw dan dia, yah gw g tau maksudnya mau ngomongin apa, habis itu gw tinggal soalnya!" lanjut Naka.     "Ah g seru, loe tau g dia sekarang udah jadi Duda!" Balas Diaz sambil memerhatikan muka Naka dan berharap ekspresi Naka akan berubah.     "Oh, duda cerai?" tanya Naka dengan nada lemas. "Pantesan dia nyari gw lagi!"     "Ga bego, Duda cerai mati kalau di KK (kartu Keluarga), gw tadi penasaran langsung buka dokumen dia lagi!"     "Dih, g boleh bego buka-buka dokumen orang!" Sahut Naka.     "Bodo ah gw penasaran, heheheh lagi juga gw cuma share ke loe doang kan!" sahut Diaz buat pembenaran atas sikapnya. "Udah ah gw balik, loe balik g?" lanjut Diaz.      "Ya gw balik, Tian udah nunggu gw di depan!" jawab Naka sambil mematikan komputernya dan mengunci kantornya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN