Sebelas

1884 Kata

Setibanya di luar, Robert telah menunggu Anjani, sedangkan dua dokter lain sudah lebih dahulu pergi. Mereka berjalan ke arah IGD, tempat Anjani bertugas. "Kamu ngapain pagi-pagi sudah di sini? Bukannya masuk siang?" cecar Robert. "Wah, Om perhatian nih sama keponakan sendiri?" cibir Anjani. "Kapan Om nggak perhatian sama kamu?" "Siang nanti aku ke kampus, Om. Jadi tukeran shift pagi dengan teman." Anjani mendekati Robert. Bahu mereka nyaris bersentuhan. "Om, kalau aku berkencan dengan pasien, boleh gak?" bisiknya. Robert langsung menoleh. "Heh! Jangan coba-coba bikin skandal kamu, ya!" "Ya ampun, Om. Bahasanya gitu amat!" Anjani merengut. "Berasa kayak pelakor dalam drama makjang. Sebutannya skandal banget. Lagi usaha nyari jodoh ini, Om." "Siapa yang ingin kamu dekati?" "Ada, deh!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN