Hari pertamanya bekerja, ia sudah disibukkan oleh setumpuk dokumen dokumen yang terbengkalai,
Sedangkan di ruang karyawan sedang di hebohkan dengan gosip dari mulut ke mulut,semuanya tentang sekertaris baru tersebut,
"Bukannya pak dave itu sudah punya istri ya,tapi kok akrab banget sama wanita itu ?"ungkap wanita bernama sisil
"Apalagi pake gandeng gandengan tangan biar apa coba!!"
Sergah maya
Ya mereka adalah bigos(biang gosip) di kantor ini,dua orang yang selalu mencari perhatian atasan dengan sikap centilnya,jelas saja mereka menyebarkan gosib yang akan berakhir dengan fitnah ,
hal seperti itu bukan sekali atau dua kali terjadi pada fans fans fanatik atasnnya itu dan sudah bukan rahasia publik lagi,bahwa sisil menyukai dave atasan mereka,
Padahal semua karyawan tau bahwa dave sudah memiliki istri,tapi namanya bukan sisil kalau ia menyerah akan sesuatu yang sangat ia inginkan,cara apapun akan di laluinya untuk mendapatkan perhatian bosnya itu,bahkan ia berharap bisa menjadi istri kedua dave,
Berbagai cara sudah ia lakukan dari memberi bekal makan siang tiap hari,
Merayu dave dengan tubuh sintalnya,
Bahkan ia pernah dengan nekat dan gamblangnya mengatakan akan perasaannya,tapi apa yang ia dapatkan,dave tak pernah memandangnya,jijik pun iya,
Meskipun ia di tolak mentah mentah oleh bosnya usahanya tak berhenti disitu,sisil selalu menganggap dave itu kekasihnya,meski itu hanya dalam angannya saja,
Wanita itu seperti mempunyai seribu satu cara untuk mengusir siapa pun yang mencoba mendekati dave ataupun merayunya,dave adalah miliknya hanya miliknya
Adriana pov
Rasa kantuk ini sungguh menggangguku ,ya maklum saja aku tak pernah tau rasanya bekerja, di saat orang orang sibuk bekerja,saat itu lah waktu dimana aku tertidur pulas di atas ranjangku,huuh...aku benar benar merindukan ranjangku, tatapanku berpindah ke arah jam dinding yang bertengger manis di atas nakas,di sana baru menunjukkan pukul 13.00
Waktu pulang masih sangat lama,
Dengan langkah gontai aku terpaksa berjalan menuju kamar mandi,
Untuk membasuh wajahku ,
Semoga saja rasa kantukku sedikit menghilang akan hal itu
Yuppsszz..dengan bantuan air di washtafle sedikit membantu meredakan rasa kantuk yang menggerogoti diriku,
Aku melihat wajahku di kaca,
Dan melihat pantulan dua wanita berjalan ke arahku,menatapku dengan seringaian yang sedikit membuatku takut,
Hufftt...aku menghela nafas untuk menenangkan diri,aku menepis perasaan itu,mencoba berfikir positif
"Mungkin mereka ingin menyapaku"
Ucapku dalam hati
~°~°~°~°~°~°°~°~°~°¥°
"Aawwww..sakittttt"
Teriakku
Rambutku di tarik oleh wanita bernama sisil,aku melihat nama itu dari kartu karyawan yang tergantung di lehernya,
"Heyy,lo tuh anak baru masih hari pertama aja lo udah pegang pegang tangan pak dave,dasar jalang"
Celetuknya
Sedangkan maya mengapit daguku dengan jari telunjuk dan ibu jarinya,dan mengibaskannya secara kasar
"Emang lo tuh siapa berani beraninya deketin pak dave pakek nempel nempel segala dasar w*************a"
"Apa salahku,dia itu kakakku"
Ucapku seadanya
"Eehh..lu mau ngeles ya,kita semua tau pak dave itu gak punya adik cewek dia punyanya adik cowok,lu tu kurang pinter kalo mau ngibulin kita,dasar p***n"
Ucap sisil sembari menjatuhkan tubuhku ke lantai
"Jujur sama gue lu suka kan sama pak dave?jawab gue lu punya mulut tu di pakek!!
Tamparan itu meninggalkan bekas memerah pada pipiku,air mataku menetes merasakan rasa perih yang menjalar,aku tak mampu menjawab pertanyaan itu,aku tak bisa menjawabnya,dan aku tak mampu untuk membohongi perasaanku,
"Jawab,dasar cewek t***l!!
Sekali lagi tamparan itu mendarat di pipi kiriku,membuat ujung bibirku pecah dan mengeluarkan darah segar,
Apa mereka masih belum puas akan tindakan mereka!!
"Awas aja kalo elu berani deketin atau kecentilan sama pak dave lu bakalan langsung berhadapan sama gue kekasihnya!!"ucap sisil sembari melangkah meninggalkanku
David pov.
Aku memanggil aria melalui interkom tapi tidak ada jawaban sama sekali, kenapa aku jadi mengkhawatirkan aria,perasaanku jadi tidak tenang,
Apa ada sesuatu yang terjadi padanya?kenapa aku tiba tiba sangat gelisah
Aku melangkah keluar dari ruanganku,benar saja aria tidak akan menjawab panggilanku,dia tidak ada di sini,kemana anak itu pergi,
Aku melangkah menuju kantin dan aku tak menemukannya di sudut manapun,kini aku akan mencarinya di toilet,
Pemandangan yang sangat mengejutkan,tatapanku tertuju ke arah wanita yang bersimpuh di bawah washtafle,dengan cekatan aku berlari ke arahnya,
Dia!! wanita yang ku cintai sedang menangis!!seketika rahangku mulai mengeras,dan tanganku mulai mengepal,
aku berjanji pada diriku sendiri,siapa pun yang berani melakukan ini pada aria,takkan pernah ku ampuni.
"Apa yang terjadi padamu aria?"
Tanyaku
"Aku takut kak,aku takut"
Jawabnya dengan badan yang bergetar,
Aku menariknya ke dalam pelukanku,
Dan mengangkat tubuh rapuh itu ala bridal style,kini aku tak peduli dengan semua tatapan yang mengarah pada kami,
Tak jarang pula aku melihat karyawanku yang berbisik bisik si belakang ku,yang aku bisa hanya menatap mereka dengan tatapan elangku,tatapan yang mampu membekukan orang dalam seketika.
Aku mendudukkan aria di sova ruanganku,
Tok..tok..tok..
"Masuk"
Perintahku
Terlihat laki laki yang berprofesi sebagai office boy di kantorku ini membawa baskom berisi air es,dengan handuk yang mengapung.
Ia menaruhnya di atas meja,
"Kau bisa pergi"
Ucapku datar
Pandanganku mengarah pada aria yang sedang menatapku!!
Sekali lagi tetesan air bening itu menetes dari pelupuk matanya
Aku menghapus jejak air mata itu dengan lembut,
Sembari memeluknya kembali,
"Tak apa aria kakak disini,aku bersamamu,kau akan baik baik saja heumm.."
Jemariku membelai helaian rambut hitamnya
"Kumohon Jangan menangis sayang,karna kau akan semakin membuatku tersiksa"
Ucapku padanya