Part 9

583 Kata
Fanya berjalan gontai keluar dari kamarnya untuk menemui Devan yang katanya sudah ada di depan rumah. Fanya membuka pintu utama rumah miliknya, namun ia tidak melihat siapa-siapa di rumah nya itu. Fanya sudah melihat ke kiri dan kanannya tapi memang sosok Devan tidak ada di rumahnya. Apa di membohongi nya? Ting Suara notifikasi w******p masuk. Fanya mengecek nya, dan benar saja dugaannya. 6282********* 1-0 Fanya berdecak, ternyata Devan hanya mengerjainya. Ia pun berbalik lagi untuk masuk kedalam rumahnya. Dasar kurang kerjaan! Fanya melangkahkan kaki ke kamarnya dengan perasaan sebal karena ia merasa dibodohi oleh Devan, dan merasa senang karena Devan tidak benar-benar mempedulikan ancaman yang ia berikan kepada Fanya waktu lalu. "Kenapa lo? Muka di tekuk-tekuk." tanya Nada, yang melihat Fanya cemberut. "Gara-gara ka Devan ya?" Tebaknya asal, namun benar. "Dasar teenage jaman now!" Nada menggeleng kan kepalanya. "Apa si Nad, gajelas banget." "Dasar anak micin! Sotoy mulu kerjaannya." Timpal Fanya. "Gue sleding tau rasa lo!" Sembur Nada. "Anjirr korban dari kids jaman now tuh." "Udah ah, back to the topic." Ujar Nada. "Jadi gimana?" Tanya Nada menggantung, yang membuat Fanya tak mengerti. "Lo ngomong apa si?" Fanya mengernyitkan kening nya. "Yaa jadi gimana?" "Apa susahnya si Nad tinggal ngomong aja. Gausah bertele-tele." Nada membuang napas kasar. "Lo suka sama Ka Devan?" Fanya membulat kan matanya. "Whahahh" ia tertawa terbahak-bahak. "Gue? Suka sama si Devan? Impossible Nad!" Balasnya mantap. "Ihh, gue serius Fanya Azzahra!" Ucap Nada dengan suara sedikit menyentak. "Wadohh, kalo lo serius gue bakalan lebih serius ko." Canda Fanya. "FANYAAAAAAA" pekik Nada, ia pun langsung memukul-mukul tubuh Fanya dengan menggunakan bantal. Kemudian dibalas oleh Fanya. Perang bantal pun dimulai! "Nada gila" "Fanya stres" Nada memeletkan lidahnya kedepan wajah Fanya. "Murka kau!" Fanya membalas pukulan Nada tanpa ampun. "HAHAHAH!" Fanya tertawa jahat sambil berkacak pinggang, melihat Nada yang sudah terkapar di tempat tidurnya. Ia pun menyusul Nada, menghempas kan tubuhnya ke kasur. Sudah lebih dari 2 jam Nada berada di kamar Fanya. Tapi ia enggan untuk beranjak pergi dari rumah Fanya ini. Padahal jika dibandingkan dengan Fanya, Nada juga termasuk salah satu anak orang kaya. Rumah nya? Jangan ditanya, sudah seperti istana yang ada di kartun barbie. Fasilitas? Tak diragukan lagi, orang tua Nada bahkan memperbolehkan anaknya untuk mengendarai mobil ke sekolahnya, memberikan kartu kredit untuk keperluan Nada, selalu memberikan fasilitas berupa gadget keluaran terbaru untuk Nada. Dan apa lagi coba yang kurang dari Nada? Paras? Tidak jauh cantik dari Fanya. Nada pun sama, ia sangat cantik meskipun kecantikan nya belum bisa menandingi Fanya. "Nad, Lo ga balik?" Tanya Fanya menghadapkan wajahnya ke samping Nada. Nada menggeleng cepat. "Kenapa? Nanti bonyok nyariin lo tuh." "Ceritanya lo ngusir gue? Bagus!" Pikir Nada. "Dih baperan amat si hidup lo Nad Nad." Timpal Fanya sambil mengelus d**a nya . "Makanya gausah kebanyakan nonton Anak jalanan sekolah di langit deh." Canda Fanya. "Hah? Tadi lo bilang apa? Anak jalanan sekolah di langit? Emang ada film nya?" Tanya Nada memasang wajah bodoh . Shitt! Kenapa Nada malah menganggap itu serius si? Padahal kan Fanya hanya bergurau saja. "Ada" "Di channel apa? Ko gue gak pernah liat ya?" Nada benar-benar bodoh! "Kelakuan lo tuh, mirip sama anak jalanan yang sekolah di langit." "Apanya yang sama?" "Sama-sama gak kesampean!" Jawab Fanya. Nada mendengus kesal. "Ihh Fanya, gue nanya serius lo malah becanda." Ketus Nada. Nada pun bertanya lagi. " Fanya, yang bener dong, ada gak si sinetron yang judulnya anak jalanan sekolah di langit?" "Dasar bodoh! Gue tonjok beneran tau rasa lo!" Ancamnya . "Ihh, gue cuma nanya ada ga judul sinetron yang lo bilang tadi? Gue kan penasaran." Tanya Nada keukeuh. Masih gue sabarin nih anak. Kalo udah hilang kesabaran, bakal gue gergaji mulutnya! "Astaga Nada! Gue tuh cuma bercanda kali. Di bawa serius mulu lo mah." Jelas Fanya kesal. "Oh bercanda ya? Dikira gue beneran." Nada cengengesan, yang membuat Fanya jijik melihat nya.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN