Kami berdua makan tengah malam bersama. Meskipun lauk sudah dingin tak membuat Angga berhenti untuk makan, justru dia malah semangat makan bahkan sampai dua kali nambah nasi. Rambut yang masih berantakan tanpa pomade membuat Angga terlihat berbeda dari biasanya. Entah kenapa aku tidak bisa menolak untuk tidak melihat ke arah Angga. Aku akui Angga memang tampan, rasa itu masih tersimpan di dalam sudut hatiku, tapi aku sama sekali tidak berharap untuk menerima balasan dari Angga. "Kamu gak makan ?" Tanya Angga membuyarkan lamunanku. Asli aku menjadi salah tingkah dan merasa malu karena Angga memergoki aku yang masih melihat ke arahnya tanpa berkedip. "Oh iya ini makan." Kataku sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutku. Suasana kembali hening. Hanya ada suara tv yang masih menyala sali

