Alarm ponselku terus saja berbunyi. Rasanya mataku terlalu berat sekali. Aku malas sekali untuk bangun. Semalam aku tidak tau tidur jam berapa, yang jelas saat adzan subuh berkumandang aku masih berbicara dengan Angga. Aku meraih ponselku dan mematikan alarm yang terus berbunyi, begitu melihat jam aku langsung terduduk karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. "Astaga !" Aku membuka jadwal kuliahku yang seharusnya sudah jam 8 tadi, sialnya aku terlambat satu jam. Mau menyusulpun tidak mungkin, aku masih harus mandi dan jam sepuluh aku ada jadwal foto ijazah anak fakultas teknik. Aku menyadari ada yang salah pada diriku. Aku memang lupa kapan persisnya aku tidur karena memang pembicaraanku dengan Angga terus berlanjut sampai pagi, tapi aku ingat betul kalau saat itu aku dan A

