Jujur saja, ada sedikit rasa penyesalan dalam diriku setelah mengatakan itu pada mas Barga. Dengan aku memberikannya kesempatan lagi tanpa membicarakan hal ini dulu dengan ibu dan yang lainnya, itu saja saja dengan aku yang mencoba untuk menyakiti mereka secara tidak langsung. Aku sadar, aku paham. Aku bisa melihat kekecewaan itu pada sorot mata mereka. Sedari tadi, baik ibu, mas Dimas ataupun Lily menatapku dengan tatapan tidak suka. Dan mungkin tidak hanya mereka saja, tapi banyak orang yang akan kecewa dengan keputusanku ini. Aku tahu, itu artinya mereka sayang padaku, mereka peduli padaku, tapi tetap saja.... Ah, susah menjelaskannya dengan kata-kata. Ketika aku dipaksa untuk berpikir dengan otak, dimana sangat tidak mungkin bagiku untuk menerima kehadiran mas Barga lagi dalam hidup

