"Maafkan Ajeng, bu. Ajeng minta maaf telah membuat ibu kecewa. Ajeng tidak bermaksud melakukan itu, tapi Ajeng juga bingung mau melakukan apa. Ajeng tidak bisa mengendalikan perasaan Ajeng sendiri." Ujarku pada ibu. Ibu memelukku seraya berkata, "ibu juga turut bersalah, nak. Ibu juga mau minta maaf sama kamu karena telah membuatmu sakit seperti ini. Ibu hanya kecewa saja dengan keputusan yang kamu buat. Andai kamu tidak memutuskan hal itu begitu saja dan berunding dengan kami, maka ibu tidak akan seperti itu. Setidaknya kamu bisa mendengar nasihat kami, tidak mengambil keputusan sendiri. Ibu tahu bagaimana rasanya, nak. Menolak itu memang susah, apalagi untuk orang yang kita cintai. Tapi, setidaknya jangan biarkan dia menyakiti kita. Kini, nasi sudah jadi bubur. Keputusan yang kamu buat

