DUA

575 Kata
Weekend kali ini diisi oleh serentetan kegiatan yang berbeda oleh Diani. Dia merasa harus diam di rumah, hanya membantu Bunda dan nonton drama Korea sampai puas. Pagi-pagi sekali Diani sudah bangun, memutuskan untuk mencuci baju-baju kerjanya diiringi oleh lagu Korea yang sudah di download namun belum sempat didengarkan. "Loh, Bunda udah rapih mau kemana?" tanya Diani yang saat itu sedang menjemur pakaian di teras rumahnya. Bundanya sudah wangi, memakai gamis berwarna biru dengan kerudung berwarna senada. Wajah lonjong yang mulai dihinggapi kerutan itu di poles oleh bedak tipis dan pemulas bibir berwarna merah jambu. Tas jinjing hitam bunga-bunga nya sudah tersampir di lengan kiri. "Bunda mau pergi sebentar ya, ada pengajian di rumah Bu RW," kata Bunda sambil membenarkan kerudungnya. "Nanti kamu jangan lupa masak nasi dan goreng ayam ya, buat makan siang. Untuk sayurnya, nanti beli pecel bu Hayati yang sering lewat aja." "Sip deh Bunda!" Diani menghampiri Bundanya dan mengecup punggung tangan gadis paruh baya itu. "Hati-hati ya, Bunda sayang." Bunda pergi setelah mengecup kening Diani, dijemput oleh beberapa temannya yang memilih untuk jalan bersama karena rumah bu RW tidak terlalu jauh. Tak berapa lama, Ayahnya muncul. Sudah mandi dan wangi, sangat berbeda dengan penampilannya tiga puluh menit yang lalu -bau keringat dan kotor karena membersihkan pot-pot bunga. Baju kemeja tampak rapi karena dimasukkan kedalam celana bahan yang sudah di setrika licin. Semerbak parfum Ayah mulai menguar di indra penciuman Diani, membuat gadis itu melempar pandang penuh tanya pada Ayahnya. "Ayah mau pengajian di rumah bu RW juga?" Ayah Diani yang sedang menyisir kumisnya sedikit terkejut, "Loh kok tau, sih?" "Lah, kan tadi Bunda udah pergi duluan. Lagian, kok gak bareng aja sih, Yah?" Ayah yang sedang menyisir rambutnya hingga klimis itu lalu menatap Diani. "Bunda ama geng nya, Di. Masa Ayah mau gabung?" Diani terkikik geli. Bundanya memang ikut grup pengajian, dan setiap kali ingin pengajian, satu persatu datang mengunjungi orangtua nya lalu pergi bersamaan. Setelah mengecup punggung tangan Ayahnya, Diani kembali mengangkut ember kedalam rumah. Masih ada satu ember cucian lagi yang belum dikeringkan. Alunan suara lagu Bangtan Boys yang berjudul Fire menggema di ruang tengah rumah Diani. Sambil menunggu bajunya selesai dikeringkan, Diani sesekali menggerakkan badannya mengikuti irama lagu. "Yuhuuu!" Pekik Diani yang saat itu sedang sendirian dirumah. Sudah lama dia tidak merasakan weekend yang sebenarnya. Berhubung Diani suka sekali nonton drama Korea, akhir pekan berada dirumah merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Lima menit berlalu, mesin pengering sudah selesai menjalankan tugasnya. Walaupun malas, Diani akhirnya memutuskan untuk cepat-cepat menjemur agar dia bisa menikmati wajah tampan aktor Korea dengan barisan gigi yang menawan di drama yang berjudul Hwarang. "Finally, gue ketemu sama pacar gue!" Diani kegirangan sendiri. Maklum, jadwal kerjanya sedang padat dan tak memungkinkan dirinya nonton drama Korea setelah pulang dari kantor. Kenapa? Tentu saja karena tubuhnya yang berdemo minta istirahat. Laptop dan speaker  sudah terpasang. Cemilan mulai dari yang manis hingga asin sudah disiapkan Diani, tak jauh dari keberadaan laptop. Susunan bantal sudah diatur sedemikian rupa sehingga tubuhnya nyaman ketika sedang menonton. Baru saja Diani ingin meng-klik tombol play, tiba-tiba suara lonceng di pagarnya terdengar. Jantung Diani berdegup kencang, seperti sekumpulan banteng yang berlarian di tanah lapang. Ayah dan Bundanya tentu saja tidak pulang secepat ini karena minimal pengajian diadakan selama satu jam. Samar-samar Diani bisa melihat sosok tinggi yang sedang membelakanginya. Dengan jaket kulit hitam dan celana jeans berwarna biru tua. Takut-takut, Diani membuka pintu rumahnya membuat Pria itu membalikkan badannya kemudian tersenyum manis. "Assalammu'alaikum, Diani?" ~
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN