Aurora kembali merasa sepi saat dirinya sudah memasuki kamarnya. Kamar yang sangat luas itu membuat Aurora benar-benar kesepian.
Aurora menatap langit-langit yang berwarna putih di dalam kamarnya. Wajahnya benar-benar sendu. Entah kenapa hingga saat ini dirinya masih menutup diri.
“Ma… Pa… Aku rindu,” ucap Aurora pelan lalu perlahan-lahan buliran air mata mulai menjatuhi pelipisnya.
“Kenapa Mama dan Papa sangat cepat meninggalkan Aurora? Aku benar-benar sangat kesepian sekali. Aku ingin sekali memeluk Mama dan Papa, aku ingin sekali bermanja dengan kalian. Aku rindu pergi bersama dengan kalian berdua. Bermain air dan pasir di pantai. Aku sangat rindu,” ucap Aurora yang semakin terisak.
Di sisi lain
Mikaila menatap suaminya yang masih tertidur dengan pulas sekali. Ia tersenyum senang hanya dengan mengajaknya bercinta lelaki yang ada dihadapannya ini mudah sekali ia tipu.
Mikaila membersihkan tubuhnya yang sudah penuh dengan peluh dan tanpa ia sadarai Kevin mencari keberadaan istrinya dan ia turun dari tempat tidur lalu menyusul istrinya yang berada di dalam kamar mandi.
Kevin langsung memeluk tubuh polos istrinya dan Mikaila memutar bola matanya dengan malas, kini ia harus kembali berakting lagi.
“Kenapa bangun?” tanya Mikaila lalu membalikan tubuhnya dan melingkarkan kedua tangannya ke belakang leher Kevin sambil menatap wajah Kevin dengan wajah penuh menggoda.
Kevin menarik pinggang istrinya lebih rapat lagi dan tubuh polos mereka kembali bersentuhan satu sama lain. Mikaila tersenyum lalu mencium bibir suaminya dan Kevin membalas kecupan bibir yang diberikan Mikaila untuknya. Kevin terlalu lemah jika Mikaila sudah bisa memberikan tubuhnya. Pria yang memiliki pesona luar biasa ini benar-benar tak bisa menahannya. Ia memang sangat mencintai Mikaila dan cintanya benar-benar sangat buta sekali. Apa saja yang dilakukan Mikaila dibelakang Kevin juga ia tidak tahu sama sekali. Bagi Kevin hanya Mikaila seorang yang ada di dalam hatinya.
Kevin mendorong tubuh Mikaila hingga ke dinding. Ia mengangkat sebelah kaki Mikaila lalu kembali menyatukan miliknya yang sudah menegang itu ke dalam tubuh Mikaila.
“Aaahhh Kevin…” desah Mikaila saat Kevin menyatukan tubuhnya dan kembali merasakan panas di dalam tubuhnya. Sentuhan lembut tangan suaminya benar-benar membuat dirinya hanyut dalam percintaan ini.
Mikaila hanya berpikir jika ia akan menjual tubuhnya demi mendapatkan banyak uang, entah sudah berapa laki-laki yang tidur dengannya dan hanya dengan Kevin saja ia ingin menikah dan itu juga hanya menikah sirih.
Mikaila sangat cantik sekali. Tapi sayang hatinya tidak secantik wajahnya. Mikaila benar-benar memanfaatkan kecantikannya demi mengumpulkan pundi-pundi yang berlimpah. Mikaila memang nafsu dengan banyak uang. Dan memberikan cinta palsu untuk Kevin tidaklah salah, ia masih mendapatkan banyak uang dan fasilitas dari Kevin.
Kevin dan Mikaila kembali melakukan percintaan panas yang lebih hebat lagi. Bahkan dengan kasar Kevin membalik tubuh istrinya dan memasukan miliknya dari belakang. Mikaila terus mengumpat di dalam hatinya. Ia ingin menolak tetapi tidak bisa jika itu Kevin. Mikaila juga tidak tahu kenapa dengan dirinya jika sudah berhubungan dengan Kevin ia akan kalah telak. Berbeda saat dia melakukan hubungan intim dengan pria lain, paling hanya sebagai pemuas saja tapi jika Kevin ia bisa berkali-kali melakukannya.
“Keviiiinnn aaahhh…” desah Mikaila yang semakin tak tahan dengan hentakan tubuh Kevin yang terus memaksa mendorong masuk ke dalam tubuhnya hingga membuat Mikaila lebih dulu mencapai puncak pelepasannya.
“Aaarrggghhh…” erang Kevin yang semakin mempercepat lagi hentakannya hingga membuat Mikaila benar-benar merasa kelelahan.
Kevin langsung memeluk tubuh istrinya di bawah air yang mengalir dan Mikaila membalas pelukan suaminya. Mikaila dulu memang cinta dengan Kevin tapi rasa cinta itu kini memudar sejak ia mengenal uang. Karena uang cintanya jadi buta dan hatinya tertutup. Mikaila memiliki ambisi untuk memiliki banyak uang dengan cara apa saja ia harus bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
“Aku sangat merindukan kamu. Kamu terlalu sibuk dengan syuting film. Sudah lama kita tidak menikmati liburan bersama.”
“Maafkan aku, kamu tahu kalau aku tidak bisa melepaskan dunia keartisan aku dan aku sangat mencintai pekerjaan aku. Maka dari itu aku belum siap memiliki anak karena aku memang ingin sekali mewujudkan impian aku lebih dulu baru memikirkan bagaimana rencana kedepannya.”
“Aku bisa mengerti tapi tidak dengan Mama. Apa aku harus menerima permintaan Mama untuk menikahi Aurora? Lagi pula aku tidak akan tidur dengannya juga dan kita masih bisa tetap bersama.”
Mikaila memikirkan lagi ucapan Kevin, benar juga apa yang diucapkan Kevin. Ia masih bisa memiliki Kevin seutuhnya dan masih mendapatkan uang juga dari Kevin dan fasilitas yang ia dapat juga masih menguntungkan.
“Lalu kalau kamu menikah dengan Aurora bagaimana dengan aku? Lalu dia akan tinggal di mana?”
“Aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku rasa dia bisa tinggal di sini atau dia tetap tinggal di rumahnya saja. Tapi pasti Mama akan meminta aku untuk menjaga Aurora selama hamil, apa kamu keberatan?”
“Kalau hanya menjaga aku tidak keberatan tapi kalau kamu menaruh hati dengannya maka aku akan keberatan,” ucap Mikaila manja dan Kevin mencium bibir seksi istrinya dengan lembut.
“Aku tidak akan meninggalkan kamu. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Lagi pula kamu sering syuting keluar kota, jadi aku rasa tidak masalah Aurora mau tinggal di mana saja. Bagaimana kalau kamu bicara dengannya?”
“Bicara apa?”
“Ya kalau kamu bersedia jika aku menikahi Aurora. Mungkin kamu sesama wanita bisa saling mengerti dan bicara dari hati ke hati.”
“Tapi aku besok harus keluar kota. Tunggu aku kembali dari syuting apa tidak apa-apa?”
“Tidak apa-apa, sekarang istirahatlah. Aku tidak ingin kamu kelelahan dan sakit. Apa lagi pekerjaan kamu sangat berat,” ucap Kevin lalu menggendong istrinya dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka.
Mikaila tersenyum dan menyandarkan kepalanya di dadaa kekar suaminya.
“Maafkan aku Kevin, aku harus pergi besok untuk menemui seseorang. Jika tidak maka aku tidak akan mendapatkan uang tambahan,” ucap Mikaila di dalam hatinya.
Mikaila pun membiarkan suaminya mengeringkan tubuhnya dan membiarkan suaminya memakaikan pakaian untuknya. Ini yang Mikaila suka dari Kevin. Ia suka perlakuan Kevin yang manis dan tidak seperti lelaki yang sering membayarnya hanya memakai tubuhnya saja lalu selesai membayar mereka akan pergi.
Sudah seperti wanita bayaran saja Mikaila itu. Padahal ia memiliki karir yang bagus dan suami yang kaya raya. Tapi entah apa yang merasuki tubuh dan jiwa Mikaila itu. Ia masih kurang puas dengan satu laki-laki. Padahal suaminya sudah sangat bisa memuaskan dirinya jika berada di atas ranjang. Dan dari segi keuangan Kevinjuga cukup tajir.
Kevin membiarkan istrinya tertidur dan ia langsung memakai pakaiannya lalu menuju ruang kerjanya.
Kevin duduk di bangku kerjanya sambil menikmati sebotol wine yang ia ambil dari lemari pendingin yang ada di ruang kerjanya.
“Mama, kamu bisa menang kali ini. Aku tidak menyangka jika Mikaila masih tidak ingin memiliki anak sama sekali dan malah menyetujui pernikahan ini,” ucap Kevin yang sudah sedikit mabuk.
Kevin menghembuskan nafasnya lalu ia kembali menenggak minumannya dan tiba-tiba sosok bayangan Aurora ada dihadapannya saat ini. Ia melihat Aurora yang datang menghampirinya lalu memeluknya dengan manja.
“Aku hamil Kevin,” ucap Aurora denagn manja di dalam bayang-bayang Kevin.
Bersambung