Elsa masuk ke kamar dimana Anna tidur selama menginap di apartment Xander ini. Elsa mendekat duduk di tepi tempat tidur dan mengelus kepala Anna. Tangis Anna masih terdengar. Sebenarnya reaksi Anna terlalu berlebihan kalau hanya untuk sebuah ciuman. Elsa penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Baimanapun Elsa lah yang sudah menjaga Anna beberapa tahun ini supaya tidak dijual oleh ibunya. Elsa merasa ikut marah karena Brandon seenaknya menyentuh Anna apalagi menciumnya.
"Anna, tenanglah sebentar.. katakan apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sudah Brandon lakukan padamu?" Tanya Elsa perlahan.
Anna keluar dari dalam selimutnya, duduk menghadap Elsa dengan mata yang bengkak karena terlalu lama menangis.
"Maafkan aku kak.... Tak seharusnya aku pergi dengan dia." Ucap Anna sambil meraih tangan Elsa.
"Kak, maafkan aku..." Ucap Anna lagi.
"Aku tak marah padamu Anna, coba kau ceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi? Apa benar hanya sekedar ciuman? Kalau hanya ciuman kenapa kau menangis sampai selama ini?" Tanya Elsa tak mengerti.
"Dia sudah mencuri ciuman pertamaku kak... My first kiss yang aku mimpikan bukan yang diambil paksa seperti itu.., apalagi aku tahu bahwa dia masih mencintai wanita lain, itu brarti first kiss ku bukan didasari cinta seperti film romance itu! First kiss ku hilang begitu saja.." Keluh Anna dan hampir membuat Elsa tertawa namun ditahannya.
Elsa sadar bahwa Anna memang kekanakan tapi itu karena usia nya yang masih sangat muda.
"Apakah ciumannya membuat sensasi aneh ditubuhmu? Bagaimana rasa bibirnya? Lembut atau kasar?" Tanya Elsa membuat Anna geram.
"Kak Elsaaa.... Apaan sih tanyanya seperti itu?!" Ucap Anna kesal dan Elsa langsung tertawa melihat wajah Anna yang merona.
"Sudahlah tak usah dipikirkan lagi, kamu aja tidak ingat bagaimana rasa bibirnya saat menciummu tadi, buat apa dipikirkan sampai ditangisi?! Sekarang kita makan malam aja yuk...Xander dan Ciquilita pasti sudah kelaparan menunggu kita." Ucap Elsa lalu menggandeng Anna untuk keluar dari kamar.
***
Brandon berdecak kesal, seraya memegang pipinya teringat tamparan keras Elsa dipipinya.
"Kenapa dia bisa nangis seperti itu sih?! Hanya ciuman bibir yang sekejap mata saja, bahkan semenitpun belum ada! Terlalu berlebihan! Dasar gadis rumahan! Aku jadi ditampar Elsa.!" Rutuk Brandon di hotel.
Brandon Mengingat kembali kejadian ciuman di lift tadi.
"First kiss? Apa benar dia belum pernah dicium oleh siapapun?! Lumayan juga bisa dapat bibir yang masih original." Ucap Brandon tersenyum sendiri sambil mengelus bibirnya dengan ibu jarinya.
Brandon kembali berdecak kesal
"Sial! Besok aku masih harus kembali menemui Elsa dan Xander lagi! Kenapa ciuman sesaat bisa membuat diriku terlihat buruk di mata Elsa?! Terlalu berlebihan!" Omel Brandon.
***
Brandon kembali mendatangi apartment Xander siang ini untuk menjelaskan yang sesungguhnya terjadi. Brandon ingin Elsa tahu bahwa reaksi Anna terlalu berlebihan.
Ting nong
Bunyi bel pintu apartment. Xander berjalan membukakan pintu.
"Hai, masuklah." Sapa Xander mempersilahkan Brandon.
"Bagaimana keadaan Elsa dan Anna?" Tanya Brandon mempersiapkan dirinya pada apa yang akan terjadi.
"Tenanglah, Elsa sudah tidak marah padamu." Jawab Xander menenangkan.
"Hai Elsa." Sapa Brandon saat masuk ke dalam dan melihat Elsa sedang makan bersama Ciquilita.
"Hai Brandon, kau sudah datang? Duduklah. Ayo makan bersama kami!" Sahut Elsa ramah dan senyumnya yang selalu mendamaikan hati Brandon.
Brandon merasa lega setelah melihat senyum Elsa kembali merekah pada dirinya.
"Dimana gadis itu? Mengapa tak kelihatan?!" Batin Brandon dalam hati karena tak melihat Anna.
"Anna sedang mandi." Ucap Elsa yang ternyata menyadari bahwa mata Brandon sedang mencari sosok Anna.
"Ouw...apa dia sudah baik-baik saja?" Tanya brandon masih menyesal.
Elsa hanya tersenyum dan menatap Brandon. Brandon selalu kalah dan kikuk bila Elsa menatapnya sambil tersenyum seperti itu.
"Maaf ya kemarin aku sudah menamparmu. Aku sudah bersikap berlebihan padamu. Maaf ya karena aku terlalu melindungi Anna." Ucap Elsa tulus.
Ekspresi Elsa semakin membuat Brandon meleleh. Bagaimana mungkin Brandon tak memaafkan Elsa.
"Iya aku paham. Maafkan aku juga ya." Sahut Brandon.
"Jangan menatap istriku seperti itu!" Sela Xander melihat tatapan Brandon yang terlihat masih penuh cinta pada Elsa. Brandon langsung menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kikuk karena teguran Xander.
"Kak, kenapa dia bisa datang kemari lagi?!" Tiba-tiba Anna sudah hadir di ruangan itu.
"Duduklah! Kita makan bersama." Sahut Elsa pada Anna.
Brandon menatap Anna penuh kesal
"Kalau saja tak ada Elsa dan Xander, sudah pasti ku plester mulutnya!" Batin Brandon.
Brandon mencoba untuk bersikap normal dihadapan Elsa, tapi ternyata kekesalannya pada Anna tak bisa ditutupi.
"Xander yang memintaku kemari. Aku sebenarnya juga malas harus bertemu gadis yang hiperbola sepertimu! Terlalu berlebihan! Hanya ciuman kurang semenit saja sudah menangis parah gitu!" Ucap Brandon
"Berlebihan katamu?!! Kau sudah mencuri first kiss ku secara paksa! Kau bilang sikapku berlebihan?! Apa kau tahu betapa pentingnya sebuah first kiss bagi seorang gadis huh?!!!" Anna langsung emosi menanggapi ucapan Brandon.
Brandon juga tak kalah emosi, rasa kesalnya semakin memuncak.
"First kiss?! Kau anggap itu first kiss?! Kau bahkan tak membalas ciumanku! Itu namanya kecupan bukan ciuman! Dasar tidak gaul!!" Ucap Brandon ketus.
Anna semakin penuh emosi kekesalan pada Brandon
"Apa katamu?! Kecupan?! Kau sampai menggerakkan bibirmu melumat bibirku seperti itu, kau bilang itu kecupan?! Kecupan itu hanya sekedar menempel sesaat! Tidak menggerakkan bibir!!!" Balas Anna ketus.
"Kak, aku mau keluar sebentar, aku harus segera mencari asupan e oksigen, karena disini ada makhluk yang membuatku panas sesak napas! aku akan kembali kalau dia sudah tak ada disini.!" Pamit Anna pada Elsa dan langsung keluar apartment
Brandon tak terima dengan perkataan Anna langsung mengejar Anna keluar.
"Maaf Elsa, ada yang harus kuselesaikan." Pamit Brandon langsung melangkah keluar.
Elsa dan Xander hanya saling memandang lalu tersenyum bersama melihat tingkah 2 orang itu.
***
"Tunggu! " Seru Brandon menahan pintu lift yang hendak menutup.
Anna terkejut melihat Brandon memaksa untuk masuk dalam lift yang sama. Berdua hanya hening di dalam lift itu sampai ke lantai dasar, karena ada beberapa orang lain di dalam lift itu juga.
Ting
Pintu lift terbuka dan semua langsung melangkah keluar. Anna langsung berjalan cepat berusaha kabur dari Brandon. Brandon hanya berjalan mengikuti Anna sampai tiba di pintu keluar gedung apartment ini. Sebelum Anna sempat masuk ke dalam taxi, Brandon langsung mencekal tangan Anna dan menariknya menuju ke mobilnya.
"Lepaskan! Aku tak mau ikut denganmu lagi!" Teriak anna berusaha meronta untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Brandon.
Saat tiba di samping mobilnya, Brandon membukakan pintu di sisi penumpang di depan dan memaksa anna untuk masuk ke dalam mobil, namun bukan Anna jika langsung menurut pada Brandon.
"Tidak mau!" Ucap Anna ketus.
"Masuk! Atau aku akan menciummu lagi di tempat umum ini?! Cepat masuk!" Ancam Brandon.
Anna menggeram kesal dengan menghentakkan tangannya yang mengepal disamping tapi akhirnya mau masuk ke dalam mobil Brandon. Brandon langsung menutup pintu disisi Anna dan berlari berputar ke sisi pintu satunya.
"Kau akan membawaku kemana?!" Tanya Anna ketus.
"Aku akan memperkosamu!" Jawab Brandon ketus sambil menyetir.
"APA?! KAU GILA!!! TURUNKAN AKU! CEPAT TURUNKAN AKU!!!" teriak Anna ketakutan sambil memukul lengan Brandon dengan keras berkali-kali.
"HEI HENTIKAN!!! KAU INGIN KITA CELAKA?!!" bentak Brandon.
Anna semakin ketakutan dan kembali menangis. Brandon berdecak kesal melihat Anna kembali menangis.
"Tak mungkinlah aku memperkosamu! Sudah kubilang kan aku tak mau membuat tangan Elsa ternoda karena membunuhku yang berani menyentuhmu! Dasar berlebihan! Ucap Brandon lagi.
Anna mulai tenang mengetahui Brandon tak akan memperkosanya. Hening lagi dalam mobil itu, entahlah mereka akan pergi kemana. Anna mulai merasa ngantuk apalagi matanya yang habis menangis itu mulai lelah, dan akhirnya Anna tertidur.
Brandon menoleh ke samping dan berdecak heran melihat Anna yang sudah tertidur.
"Dasar snow white! Selalu tertidur dimanapun dan kapanpun!" Brandon mengomel sendiri karena Anna tentu tak mendengarnya. Brandon kembali fokus pada setirnya. Melanjutkan perjalanan mereka.
Brandon membawa Anna ke pinggiran taman kota. Mobilnya berhenti tapi masih dengan mesin menyala dan Brandon menoleh menatap Anna yang tertidur. Cantik...sempurna...hanya saja sikapnya terlalu berlebihan.
"Kau tahu kan umurnya masih 19tahun?!" Ucapan Elsa kembali teringat membuat Brandon tersenyum sendiri.
"Pantas saja dia selalu bersikap berlebihan." Batin brandon dalam hati dan tersenyum lagi.
"First kiss??? Segitunya kah dia memaknai first kiss???" Tanya Brandon heran dan matanya memandang ke arah bibir anna yang merah penuh meski tanpa lipstik dan rasa bibir Anna kembali terasa di bibir Brandon, tanpa disadari Brandon menjilat bibirnya sendiri.
Brandon menyangkal diri dan merutuk dirinya yang mulai merasakan sesuatu lain di dirinya saat lama menatap Anna yang tertidur.