bc

REYHAN

book_age12+
734
IKUTI
6.6K
BACA
revenge
possessive
arrogant
badboy
drama
comedy
sweet
brilliant
first love
school
like
intro-logo
Uraian

Hujan, Reyhan dan Caca. Ketiganya saling berkaitan. Reyhan bertemu Caca di halte bis ketika hari berhujan. Reyhan bertemu Caca ketika ia baru saja kehilangan sahabatnya, Riyan. Reyhan bertemu Caca ketika ia baru saja menerima pengkhianatan. Reyhan bertemu Caca ketika ia berada di titik terendah dalam hidupnya.

Berawal dari kepedulian Caca yang tanpa takut menanyai kondisi Reyhan dan memberinya air minum. Dari sanalah akhirnya Reyhan menjadi terobsesi pada Caca. Reyhan si pentolan sekolah sekaligus ketua geng Archer yang menyandang gangguan sosiopat, kini terpikat oleh ketulusan sosok Caca. Reyhan akan mendapatkan Caca dengan cara apapun.

"Lo, tuh, nggak suka sama gue. Lo cuma terobsesi sama gue!" tegas Caca.

"Kalo cara gue perjuangin lo ini disebut obsesi. Terus arti memperjuangkan yang bener itu gimana?" tanya Reyhan.

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Hari ini Jakarta diguyur hujan lagi. Petir dan kilat ikut unjuk diri bersama derasnya air hujan yang jatuh ke bumi. Di sebuah halte seorang cowok berseragam salah satu SMA favorit tengah duduk termenung menatap hampa pada derasnya air hujan. Wajahnya yang babak belur membuatnya tampak menyedihkan sekaligus menakutkan. Cowok itu adalah Reyhan Alfarizhi, ketua dari geng motor Archer yang baru saja kehilangan sahabatnya, Riyan. Sudah lebih dari satu jam Reyhan duduk di sana, tetapi tak ada niat untuknya pergi dan menyudahi acara merenungnya, apalagi saat hujan masih turun sederas ini. Dari semua hari, kenapa hujan harus turun hari ini? Apakah ini tandanya alam juga sedang bersedih sama seperti Reyhan? Apakah alam juga tengah menangisi kepergian Riyan? Reyhan mengangkat wajah ketika telinganya mendengar suara dari langkah kaki seseorang yang beradu dengan air hujan. Ia lantas mendapati seorang cewek berseragam SMA negeri tengah berlari menembus hujan dan berakhir berteduh di halte tempatnya berada. Cewek itu tampak mengibaskan tangan untuk menyingkirkan butiran air hujan yang membasahi baju seragamnya. Tak berselang lama, cewek itu duduk di samping Reyhan. Dapat Reyhan lihat dari ekor matanya bahwa sesekali cewek itu mencuri pandang ke arahnya. “Lo nggak apa-apa?” tanya si cewek. Reyhan tak menggubris pertanyaan cewek itu. Sayangnya, cewek dengan rambut sebahu itu tak juga menyerah. Kini, cewek itu malah mendekati Reyhan dan menyerahkan sehelai saputangan. Mata Reyhan menatap penuh tanya pada cewek itu. “Buat bersihin darah di muka lo,” ungkap si cewek. Reyhan melengos, lalu berkata, “Nggak perlu.” Namun, tanpa Reyhan sangka cewek itu justru mencondongkan tubuh dan mengusap noda darah yang ada di pipi Reyhan. Nyaris saja Reyhan terjungkal karena perlakuan cewek asing yang di matanya terlalu berani itu. “Lo ngapain, sih?” ujar Reyhan dengan nada ketus. “Luka lo bisa infeksi nanti. Udah, diem aja. Gue nggak bakal gigit, kok,” ucap si cewek. Selesai membersihkan noda darah di sekitar wajah Reyhan, cewek itu kembali ke tempat duduknya. “Anak Nusa Bangsa, ya?” tanya si cewek. Reyhan menoleh, lalu menjawab pertanyaan cewek itu. “Hm.” “Kenapa babak belur gitu? Habis berantem?” cerca si cewek. “Bukan urusan lo.” Cewek itu tersenyum, lalu mengangguk paham. Sekali lagi, cewek itu berdiri dan mendekati Reyhan, kali ini dengan membawa serta air mineral di botol tumbler kepunyaannya. “Semangat, ya,” kata si cewek. “Maksud lo?” tanya Reyhan. “Nggak ada maksud apa-apa. Kayaknya lo lagi perlu denger kata-kata itu,” jawab si cewek seraya meletakkan botol tumbler miliknya di samping Reyhan. Detik berikutnya, cewek itu berbalik dan berdiri agak jauh dari tempat Reyhan. Sesekali, cewek itu memeriksa jam tangannya. Tak berselang lama, sebuah mobil sedan berhenti di depan halte. Seorang sopir tampak keluar dengan payung di tangannya. “Duh, Non! Maaf, ya!” seru sang sopir. “Nggak apa-apa, Pak. Ibu gimana? Udah ditangani dokter?” tanya si cewek. “Alhamdulillah. Udah, Non,” jawab sang sopir. “Ayo, Non!” Cewek itu mengangguk, lalu mulai melangkah menuju mobil dengan dipayungi oleh sopirnya. “Tunggu!” seru Reyhan. Langkah cewek itu terhenti ketika suara lantang Reyhan terdengar bersaing dengan derasnya air hujan. “Kenapa?” tanya si cewek setengah berteriak. “Gue Reyhan. Lo siapa?” tanya Reyhan. Cewek itu tersenyum dan berkata, “Gue Caca.” Lalu, Caca pun pergi ke dalam mobilnya. Mobil itu melaju meninggalkan halte dan Reyhan yang masih duduk di sana. “Makasih buat saputangan sama minumnya, Ca. Sampai ketemu lagi! Kita pasti bakal ketemu lagi. Gue janji.”

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

GARKA 2

read
6.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.9K
bc

TERNODA

read
198.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook